Akhir Saga Transfer Julian Draxler

Berita

by Redaksi 27

Redaksi 27

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Akhir Saga Transfer Julian Draxler

Masa depan pemain muda Jerman, Julian Draxler, akhirnya terjawab. Sempat dikaitkan dengan beberapa kesebelasan besar seperti Arsenal dan Juventus, secara resmi ia pindah dari VfL Wolfsburg ke kesebelasan asal Prancis, Paris Saint Germain (PSG). Menurut transfermarkt, PSG harus merogoh kocek sebesar 42 juta euro dengan tambahan 5 juta euro.

Kepindahan Draxler ke PSG sudah dikonfirmasi langsung oleh Direktur Olahraga Wolfsburg, Olaf Rebbe. Sejak sepekan terakhir, pihak PSG dan Wolfsburg memang terus berkomunikasi terkait proses transfer ini.

"Kami telah melakukan diskusi intensif dan konstruktif dengan Julian Draxler dan manajemennya serta dengan Paris Saint-Germain dalam beberapa hari terakhir. Akhirnya mencapai hasil yang sangat baik untuk semua pihak,” ujar Rebbe seperti yang dikutip oleh Sky Sports.

"Kami senang bahwa kami telah berjalan begitu cepat dan berharap yang terbaik untuk Julian di Paris, baik secara pribadi dan professional,” tambahnya.

Meski Rebbe mengaku senang dengan kepindahan Draxler, hal tersebut tak berlaku bagi pelatih Wolfsburg, Valerien Ismael. Ismael justru menyayangkan kepergian Draxler.

"Tentu saja, saya menyesali kepergian Julian, karena ia adalah pemain sepak bola yang luar biasa. Tapi saya berpikir bahwa langkah ini adalah yang paling benar untuk semua pihak," ujarnya seperti yang dikutip oleh Sky Sports.

Draxler dibeli Wolfsburg dari sesama kesebelasan asal Jerman, Schalke 04 pada 16 bulan lalu dengan harga 36 juta euro, untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Kevin De Bruyne yang pindah ke Manchester City. Tetapi ia gagal menunjukkan potensinya di Wolfsburg. Ia malah menunjukkan ketidaksenangannya bermain untuk Wolfsburg, terutama setelah ia tidak diberi izin untuk meninggalkan kesebelasan tersebut pada musim panas lalu. Padahal ketika itu ia sempat diincar oleh kesebelasan-kesebelasan besar di Eropa seperti Arsenal dan Juventus.

Hubungan Draxler dengan Wolfsburg dan para pendukung Wolfsburg semakin memburuk. Setelah ia mengakui telah diberi izin untuk meninggalkan Wolfsburg. Sementara itu pelatih Wolfsburg saat itu, Dieter Hecking, dan Direktur Klub, Klaus Allofs, secara terbuka telah membantah klaim tersebut.

Pada musim 2016/2017 ini, penampilan Wolfsburg sangat tidak meyakinkan. Mereka tertahan di peringkat 13 klasemen sementara hingga spieltag 16 Bundesliga. Dan poin mereka pun hanya terpaut empat poin saja dari zona degradasi. Imbasnya adalah dipecatnya Dieter Hecking dan Klaus Allofs. Hal yang membuka jalan bagi Draxler untuk memenuhi keinginannya untuk pergi dari Wolfsburg.

Kesepakatan transfer ini tentu menyenangkan kedua belah pihak baik Wolfsburg maupun Draxler. Wolfsburg mendapatkan untung sebesar 11 juta euro dari penjualan tersebut. Sementara itu keinginan Draxler untuk meninggalkan Wolfsburg pun terpenuhi.

Bersama PSG, Draxler diharapkan dapat bergabung dengan skuat PSG yang akan berangkat ke Tunisia. PSG akan menjalani pertandingan persahabatan dengan kesebelasan asal Tunisia, Club Africain, pada 4 Januari 2017.

Kedatangan Draxler ke PSG tentunya diharapkan oleh pelatih PSG, Unai Emery, mampu meningkatkan kualitas PSG yang sedang dalam periode tidak mengenakkan pada musim ini. Juara bertahan Ligue 1 ini hanya mampu berada di peringkat ketiga klasemen sementara, tertinggal empat poin dari OGC Nice yang berada di puncak klasemen.

Draxler diharapkan mampu mengisi salah satu posisi penyerang sayap PSG dalam formasi 4-3-3 milik Emery. Selama ini Emery memercayakan posisi penyerang sayap kepada Angel Di Maria dan Lucas Moura. Tetapi Di Maria sedang mendapatkan kritik, sedangkan Moura sering tampil tidak konsisten musim ini. Bahkan Emery pernah memainkan gelandang tengah, Blaise Matuidi di posisi penyerang sayap karena para penyerang sayap murni yang mereka miliki tidak tampil bagus.

Dengan adanya Draxler di skuat PSG, tentu akan memperkaya pilihan Emery di posisi penyerang sayap. Sebelumnya Emery sudah mempunyai pemain-pemain seperti, Angel Di Maria, Lucas Moura, Jese Rodriguez dan Hatem Ben Arfa di posisi penyerang sayap. Kecepatan dan kemampuannya dalam memberikan umpan silang, serta kemampuan tendangan jarak jauhnya yang bisa diandalkan tentu akan sangat berguna bagi PSG. Draxler diharapkan dapat langsung beradaptasi dengan baik di PSG serta mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penampilan PSG di paruh musim kedua nanti.

Tetapi ada satu hal yang perlu diwaspadai oleh Emery yaitu ego dari sang pemain. Salah satu hal yang menunjukkan bagaimana ego seorang Draxler adalah ketika ia menyatakan ketidaksenangannya terhadap Wolfsburg karena tidak diizinkan meninggalkan kesebelasan tersebut. Emery tentu harus mampu mengatur ego sang pemain, agar ia mampu menampilkan performa terbaiknya di PSG. Jika tidak, bisa saja Draxler kembali gagal menunjukkan potensinya seperti di Wolfsburg.

foto : skysports.com

Komentar