Prediksi Juventus vs AC Milan : Waspadai Serangan Balik Cepat Milan Melalui Sayap

Analisis

by Redaksi 27

Redaksi 27

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Prediksi Juventus vs AC Milan : Waspadai Serangan Balik Cepat Milan Melalui Sayap

Piala Super Italia 2016 akan digelar malam nanti, Jum`at (23/12/2016) di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar. Piala Super Italia 2016 ini akan mempertemukan juara Serie A 2015/2016, Juventus melawan runner-up Coppa Italia 2015/2016, AC. Milan. Terpilihnya Milan untuk bermain di Piala Super Italia ini dikarenakan Juventus memenangi Serie A dan Coppa Italia musim lalu.

Juventus dan Milan sudah pernah bertemu pada musim 2016/2017 ini di Serie A. Milan berhasil meraih kemenangan pada laga yang berlangsung di San Siro tersebut dengan skor 1-0 berkat gol pemain muda mereka, Manuel Locatelli.

Laga Piala Super Italia ini tentu akan menjadi laga yang tepat bagi Juventus untuk membalaskan dendam kekalahan di Serie A kepada Milan. Sementara itu Milan tentu juga berhasrat untuk meraih gelar pertama mereka sejak 2012 sekaligus membuktikan diri bahwa mereka telah bangkit.

Pada laga ini Juventus masih harus tampil tanpa diperkuat dua pemain andalannya di lini pertahanan, Leonardo Bonucci dan Daniel Alves yang masih mengalami cedera. Tetapi pulihnya Andrea Barzagli serta kokohnya duet Daniele Rugani dan Giorgio Chiellini membuat Juventus tidak perlu khawatir.

Sementara itu di kubu Milan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Mereka bisa tampil dengan kekuatan penuh. Apalagi dengan kembali fitnya Giacomo Bonaventura dan Andrea Bertolacci yang semakin memperkaya pilihan Vincenzo Montella di lini tengah Milan.

Penguasaan lini tengah akan cukup menentukan hasil pada pertandingan ini. Mengingat lini tengah kedua kesebelasan baik itu Juventus maupun Milan pada musim ini cukup kuat. Ditambah lagi dengan kemungkinan pelatih Juventus, Massimiliano Allegri yang pada laga ini akan tetap menurunkan formasi 4-3-1-2 yang sukses mereka gunakan ketika mengalahkan Roma di giornata 17 Serie A. Dengan menumpuk empat pemain di lini tengah tentu akan semakin memperkuat lini tengah Juventus.

Berdasarkan data Whoscored, kedua kesebelasan mempunyai rataan penguasaan bola di atas 50% di Serie A. Juventus dengan 54.4% dan Milan dengan 51%. Action zones Juventus dan Milan dalam menguasai bola pun banyak terjadi di lini tengah. Juventus memiliki rataan action zones pada area tengah sebanyak 47% dan Milan sebanyak 43%. Data ini menjadi gambaran bahwa pada laga ini akan terjadi pertarungan yang ketat di lini tengah

Pada pertemuan mereka di Serie A, 22 Okober 2016 yang lalu, pertarungan ketat di lini tengah sudah tersaji. Ini terbukti dari action zones pada pertandingan ini paling banyak terjadi di lini tengah yaitu sebanyak 43%, dengan penguasaan bola 42% untuk Milan dan 58% untuk Juventus.

Selain itu kedua kesebelasan juga cukup kuat dalam melakukan serangan melalui kedua sisi sayap. Juventus memiliki bek sayap yang cukup mumpuni dan sering melakukan overlap hingga masuk ke kotak penalti lawan. Pada laga ini kemungkinan Juventus akan mengandalkan Stephan Lichtsteiner pada sayap kanan dan Alex Sandro pada sayap kiri. Lini pertahanan tentu harus berhati-hati terhadap serangan-serangan Juventus yang dilakukan melalui kedua pemain ini.

Namun, agresitifitas menyerang kedua bek sayapnya bisa menjadi bumerang bagi jika para penyerang sayap Milan mampu memanfaatkan lubang yang ditinggalkan oleh para bek sayap Juventus. Apalagi Juventus hanya menggunakan satu pemain pada masing-masing sayap baik pada formasi 4-3-1-2 ataupun 3-5-2 yang sering digunakan oleh mereka, tentu akan terjadi celah pada posisi tersebut.

Milan dengan formasi 4-3-3 mempunyai kelebihan jumlah pemain pada masing-masing sayap dibandingkan Juventus. Apalagi para penyerang sayap Milan yang pada laga ini kemungkinan akan diisi oleh Suso di sayap kanan dan Bonaventura di sayap kiri terkenal cukup cepat dan pintar dalam memanfaatkan setiap celah yang terdapat pada lini pertahanan lawan.

Selain itu, Juventus juga harus berhati-hati terhadap tembakan-tembakan dari luar kotak penalti yang dilepaskan oleh para pemain Milan. Selama musim ini di Serie A, sebanyak 55% tembakan yang dilepaskan oleh Milan berasal dari luar kotak penalti. Tak jarang tembakan-tembakan yang mereka lepaskan berhasil menjadi gol.

Hal ini tentu perlu diwaspadai oleh Juventus. Meskipun gawang Gianluigi Buffon masih menjadi yang paling sulit dibobol di Serie A, namun sekitar 45% tembakan yang mengancam gawang Buffon berasal dari luar kotak penalti. Celah yang bisa dimanfaatkan oleh Milan, mengingat Milan mempunyai pemain yang handal dalam melepaskan tembakan dari luar kotak penalti seperti Suso dan Bonaventura.

Sementara itu Juventus dalam melepaskan tembakan lebih sering berasal dari dalam kotak penalti yaitu sebanyak 61%. Ini terjadi karena Juventus memiliki penyerang-penyerang yang cukup berbahaya di kotak penalti seperti Paulo Dybala, Gonzalo Higuain dan Mario Mandzukic. Celah pun terdapat pada kotak penalti Milan, karena sebanyak 53% tembakan yang mengancam gawang Gianluigi Donnarumma berasal dari dalam kotak penalti.

Selain tembakan dari dalam kotak penalti, Milan harus mewaspadai juga tendangan bebas yang didapatkan oleh Juventus. Keberadaan Miralem Pjanic yang handal dalam mengeksekusi tendangan bebas di kubu Juventus tentu akan menjadi alarm bahaya bagi Milan. Bahkan pada pertemuan pertama mereka musim ini, Pjanic berhasil menjebol gawang Milan melalui tendangan bebas walau akhirnya dianulir oleh wasit.

Kesimpulan

Kesebelasan yang mampu menguasai lini tengah akan mampu menguasai jalannya pertandingan dan berpeluang besar untuk meraih kemenangan. Asalkan mampu dengan efektif memanfaatkan peluang-peluang yang didapatkan.

Juventus harus mewaspadai serangan balik cepat Milan melalui sayap. Hal ini dikarenakan bek-bek sayap Juventus sering naik ke depan untuk membantu serangan. Ini akan meninggalkan lubang di lini pertahanan.

Jika mengalami kebuntuan dalam mencetak gol, Milan bisa mencoba melakukan tembakan-tembakan dari luar kotak penalti. Semenatara itu para gelandang Juventus harus bisa memberikan umpan-umpan matang kepada para penyerangnya. Jika tidak mereka akan kesulitan mencetak gol.

foto: spaziomilan.it

Komentar