Mengenang Ulah Lain dari Eric Cantona

Backpass

by redaksi

Mengenang Ulah Lain dari Eric Cantona

Eric Cantona adalah pemain yang penuh dengan sensasi. Sensasinya ini bahkan sudah ia lakukan sejak masih membela tim di Ligue 1. Puncaknya terjadi pada 16 Desember 1991, ketika ia memutus kontraknya bersama Nimes karena empat hari sebelumnya ia memutuskan untuk pensiun dini dari sepakbola.

Keputusan Cantona untuk pensiun dini dari sepakbola ini ia ambil ketika ia membela Nimes. Cantona yang memang saat itu sedang menjadi pemain yang terkenal di Prancis. Selain terkenal karena kemampuan olah bolanya yang menawan, ia juga terkenal karena berbagai tindakan bengal nan indisipliner yang kerap ia lakukan di dalam dan di luar lapangan.

Saat pindah dari Nimes setelah masa-masa jaya bersama Auxerre, Marseille, Bordeaux, dan Montpellier, ia dilabeli sebagai pemain bengal dan banyak terlibat kasus baik itu dengan rekan satu tim, serta berbagai denda dan hukuman yang kerap ia dapatkan. Puncaknya adalah ketika ia secara tiba-tiba menyatakan pensiun dari sepakbola ketika membela Nimes.

Saat itu Desember 1991, dalam pertandingan Nimes ia dihukum karena melempar bola kepada wasit. Federasi sepakbola Prancis (FFF) memberikan hukuman satu bulan larangan bertanding untuk Cantona, ditambah dengan hukuman satu bulan larangan bertanding lagi karena ia menghina Komite Disiplin FFF.

Pada 12 Desember, dengan segala beban dan hukuman yang sudah menimpanya, secara tiba-tiba ia memutuskan untuk pensiun dini dari sepakbola. Pengumuman pensiun Cantona ini memberikan efek domino karena empat hari berselang, ia pun langsung memutus kontraknya bersama Nimes setelah pihak Nimes menerima rencana pemutusan kontrak ini. Ia bahkan harus membayar 900.000 paun sebagai biaya penebusan kontrak Cantona (yang akhirnya dibayarkan oleh Leeds United).

Tidak lama setelahnya, Michel Platini, rekan setim Cantona di timnas Prancis, berhasil meyakinkan Cantona untuk kembali aktif di dunia sepakbola dengan memintanya bermain di Inggris sebagai bentuk pembersihan nama. Pada Januari 1992, setelah menjalani proses trial bersama Sheffield Wednesday, Cantona menandatangani kontrak dengan Leeds, setelah Leeds membayar 900.000 paun kepada Nimes.

Hanya menghabiskan beberapa bulan saja di Leeds, pada November 1992 Cantona memutuskan untuk membela Manchester United. Akhirnya di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, si bengal ini dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya sebagai pemain, sebelum akhirnya kembali pensiun (kali ini benar-benar pensiun) pada 1997. Total 64 gol ia cetak dalam 143 penampilannya bersama United selama lima tahun di Old Trafford.

Tapi bukan berarti selama di Inggris ia tidak terlibat masalah. Pada 1995, ia semakin dikenal di Inggris setelah ia menendang suporter Crystal Palace, Simmons Matthews.

Baca Juga:

Ini Dia Nasib Korban Tendangan Kungfu King Eric

Kesaksian Orang-Orang yang Melihat Tendangan Kungfu Cantona

Eric Cantona: Antara Tendangan Kungfu, Kapal Pukat, Burung Camar, dan Ikan Sardin

foto: @revistalibero

(sf)

Komentar