Prediksi AS Roma vs AC Milan: Penentuan Pesaing Utama dalam Perebutan Gelar Scudetto

Analisis

by Redaksi 27

Redaksi 27

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Prediksi AS Roma vs AC Milan: Penentuan Pesaing Utama dalam Perebutan Gelar Scudetto

Laga menarik akan tersaji pada giornata 16 Serie A 2016/2017 pada selasa (13/12/2016) dini hari di Stadion Olimpico, Roma. Laga ini akan mempertemukan dua kesebelasan yang sedang bersaing di papan atas Serie A, yaitu A.S. Roma dan A.C. Milan. Saat ini Roma dan Milan berada pada peringkat kedua dan ketiga klasemen sementara Serie A dengan poin sama yaitu 32 poin.

Kedua kesebelasan sedang berada performa yang menanjak. Milan hanya menderita satu kekalahan dalam 12 laga terakhir. Sementara itu, Roma hanya menderita satu kekalahan dalam sembilan laga terakhir di Serie A. Kemenangan pada laga ini tentu sangat penting bagi kedua kesebelasan, karena akan membuat mereka tetap menempel ketat Juventus yang berada pada peringkat pertama.

Pertemuan terakhir kedua kesebelasan di Olimpico musim lalu berakhir dengan skor sama kuat 1-1. Pada saat itu Roma berhasil unggul lebih dulu melalui gol Antonio Rudiger. Sebelum disamakan oleh Milan melalui gol Juraj Kucka.

Siapa pesaing utama Juventus?

Beberapa musim terakhir ketika Juventus menguasai Serie A dengan meraih gelar scudetto lima kali berturut-turut. Roma merupakan kesebelasan yang diharapkan oleh banyak orang untuk menganggu kemapanan Juventus. Roma dianggap memiliki komposisi pemain yang mampu menyamai Juventus. Tetapi pada kenyataannya Roma gagal mengganggu kemapanan Juventus di Serie A. Roma kembali mempunyai kesempatan untuk mengganggu hegemoni Juventus musim ini. Saat ini mereka berada di peringkat kedua tertinggal empat poin dari Juventus di peringkat pertama.

Sementara itu, Milan merupakan kesebelasan terakhir yang mampu meraih gelar scudetto sebelum dimonopoli oleh Juventus. Sejak ditinggalkan oleh para pemain yang selama ini menjadi andalan mereka seperti Filippo Inzaghi, Alessandro Nesta dan Clarence Seedorf pada 2012, Milan seperti berada pada dunia yang berbeda. Mereka tidak mampu lagi bersaing di papan atas Serie A. Harapan untuk kembali ke papan atas bagi Milan muncul musim ini, setelah secara mengejutkan mampu berada pada peringkat ketiga klasemen sementara. Mereka mempunyai poin yang sama dengan Roma yang berada pada peringkat kedua dan tertinggal empat poin dari Juventus di peringkat pertama.

Kemenangan pada laga selasa nanti akan sangat penting bagi keduanya. Kemenangan bagi Roma akan membuktikan bahwa mereka pantas menjadi pesaing utama Juventus musim ini. Sementara itu bagi Milan kemenangan akan membuktikan bahwa mereka telah siap untuk kembali bersaing dengan Juventus seperti awal tahun 2000an.

Kesebelasan dengan rekor kandang terbaik vs kesebelasan dengan rekor tandang terbaik

Selama berlangsungnya Serie A 2016/2017 ini, Roma belum pernah sekalipun merasakan kekalahan di depan pendukungnya sendiri. Bahkan mereka berhasil menyapu bersih seluruh laga di Olimpico dengan tujuh kemenangan dari tujuh laga. Artinya lebih dari setengah poin yang mereka dapatkan musim ini berasal dari kandang mereka, yakni 21 poin dari total 32 poin. Selama bermain di Olimpico, Roma berhasil melesakkan 23 gol dan kebobolan enam gol.

Sementara itu, hingga giornata 15 Serie A 2016/2017 ini, Milan merupakan kesebelasan dengan rekor tandang terbaik. Mereka berhasil meraih empat kemenangan, satu kali hasil imbang dan dua kekalahan dari tujuh laga tandang mereka. Total poin yang mereka dapatkan adalah 13 poin, hampir mendekati setengah dari total poin mereka yakni 32 poin. Milan berhasil melesakkan 12 gol dan kebobolan 10 gol dalam laga tandang mereka.

Laga ini menarik untuk disaksikan akankah Roma sanggup mempertahankan rekor selalu menang mereka di kandang sendiri musim ini sekaligus mempertahankan rekor tidak pernah kalah melawan Milan di Olimpico sejak 2012?

Sedangkan bagi Milan, akankah mereka mampu meraih kemenangan pertama mereka di Olimpico sejak 2012 sekaligus mempertahankan status sebagai kesebelasan pemilik rekor tandang terbaik musim ini?

Adu taktik guru dan murid

Sebelum melatih Roma pada pertengahan musim 2015/2016 lalu, Luciano Spalletti sudah pernah melatih Roma pada kurun waktu 2005-2009. Ketika itu Vincenzo Montella yang masih aktif bermain bagi Roma merupakan salah satu pemain yang dilatih oleh Spalletti.

Sebagai pelatih, Spalletti dan Montella baru sekali bertemu. Pertemuan pertama mereka terjadi pada 7 Februari 2016 lalu ketika Roma menjamu Sampdoria yang dilatih oleh Montella. Pada pertemuan pertama tersebut Spalletti berhasil meraih kemenangan atas Montella.

Selain itu, rekor Montella bertemu Roma juga buruk. Montella hanya mampu meraih dua kemenangan atas roma dari 13 laga, sisanya berakhir dengan empat kali imbang dan tujuh kali kalah. Kedua kemenangan tersebut diraihnya ketika ia masih menjadi pelatih Fiorentina. Tetapi kedua kemenangan tersebut tidak diraihnya di Serie A, melainkan di Coppa Italia dan Liga Eropa. Artinya Montella belum pernah sekalipun menaklukkan Roma di Serie A.

Sementara itu, rekor Spalletti ketika bertemu Milan cukup bagus. Dari total 26 laga bertemu Milan, ia berhasil meraih sebelas kali kemenangan, enam kali imbang dan sembilan kali kalah.

Laga ini ibarat laga antara guru melawan murid. Secara tidak langsung Montella tentu belajar banyak dari Spalletti ketika ia masih menjadi pemain Roma di bawah asuhan Spalletti.

Pada laga ini akan menjadi ajang adu taktik keddua bagi guru dan murid tersebut. Spalletti yang menggunakan formasi dasar 4-2-3-1 bersama akan melawan Montella dengan formasi dasar 4-3-3 bersama Milan. Formasi yang digunakan oleh kedua pelatih tersebut bisa berubah pada saat pertandingan berlangsung. Formasi 4-2-3-1 nya Spalletti sering diubah menjadi 4-3-3 atau 4-1-4-1 sesuai dengan kondisi di atas lapangan. Begitu pun Montella, ketika menyerang Milan sering terlihat menggunakan 3-4-3 dan ketika bertahan sering terlihat menggunakan 4-5-1.

Spalletti sebagai guru tentu tidak ingin kehilangan muka di depan muridnya dalam hal adu taktik pada laga ini, sedangkan Montella ingin memburu kemenangan pertamanya atas Roma di Serie A sekaligus meraih kemenangan pertamanya atas sang guru.

Adu kuat lini tengah dan serangan dari sayap

Berdasarkan data dari whoscored, kedua kesebelasan mempunyai penguasaan bola tertinggi di lini tengah yaitu sebanyak 45%. Lini tengah Roma yang kemungkinan akan diisi oleh Daniele De Rossi, Kevin Strootman dan Radja Nainggolan akan berhadapan dengan lini tengah Milan yang kemungkinan akan diisi oleh Manuel Locatelli, Mario Pasalic dan Jose Sosa.

Pada lini tengah ini, masalah pelik menghampiri Milan. Hal ini dikarenakan Juraj Kucka harus absen akibat akumulasi kartu dan Giacomo Bonaventura masih belum bisa bermain. Ketidakhadiran Kucka mungkin bisa ditutupi oleh Pasalic. Walaupun tidak segarang Kucka, Pasalic mampu bermain baik pada saat dipercayakan untuk menggantikan peran Kucka pada giornata 15 lalu. Sedangkan Jose Sosa yang menggantikan peran Bonaventura pada giornata 15 lalu masih belum menunjukkan permainan yang menjanjikan. Montella masih mempunyai pilihan pada diri Andrea Bertolacci sebagai alternatif pengganti Bonaventura.

Sementara itu, Roma tentu bersyukur atas diterimanya banding mereka terhadap hukuman Kevin Strootman. Peran Strootman musim ini cukup vital bagi lini tengah Roma bersama De Rossi dan Nainggolan. Kehadiran Strootman tentu akan menjamin soliditas dan kreativitas di lini tengah Roma.

Selain kuat di lini tengah, kedua kesebelasan mengandalkan sisi sayap mereka untuk menyerang. Menurut data whoscored, Roma dan Milan melakukan penyerangan dari kedua sisi sayap mereka sebanyak 72% dengan pembagian 36% di sisi kanan dan 36% di sisi kiri untuk Roma serta 34% di sisi kanan dan 38% di sisi kiri untuk Milan.

Tetapi sayangnya Roma harus kehilangan salah satu pemain sayap andalan mereka, Mohamed Salah yang mengalami cedera. Sebenarnya Roma masih mempunyai pemain sayap handal lainnya di bangku cadangan seperti Stephan El Shaarawy dan Juan Iturbe, atau mendorong Bruno Peres untuk bermain sedikit ke depan seperti yang dilakukan pada saat mereka mengalahkan Lazio pekan lalu.

Sementara itu, Milan akan tampil dengan pemain terbaiknya pada sisi sayap. Suso dan M`Baye Niang tentu sudah siap untuk mengobrak-abrik lini pertahanan Roma dari sisi sayap.

Kesimpulan

Laga ini penting bagi kedua kesebelasan, karena kemenangan akan memberikan mereka posisi yang lebih menguntungkan pada klasemen sementara. Sekaligus membuat mereka tetap menempel ketat Juventus yang berada pada peringkat pertama.

Kunci pada laga ini terletak pada kesebelasan yang mampu menguasai lini tengah. Selain itu mereka harus mampu tampil lebih dominan pada sisi sayap. Agar peluang untuk menang semakin besar.

Roma memang sedikit lebih diunggulkan dengan fakta mereka belum pernah kalah di kandang musim ini. Di tambah lagi Montella belum pernah menang atas Spalletti dan Roma di Serie A serta Milan yang tidak pernah menang di Olimpico sejak 2012. Tetapi tetap saja mereka harus mewaspadai kejutan-kejutan yang akan diberikan oleh Milan pada laga ini.

foto : romapress.us

Komentar