Kelahiran Kembali Kompetisi Antar Klub Dunia

Backpass

by redaksi

Kelahiran Kembali Kompetisi Antar Klub Dunia

Piala Dunia FIFA berlangsung setiap empat tahun sekali. Negara yang berhasil menjadi juara akan disebut sebagai juara dunia. Namun Piala Dunia hanya diperuntukkan untuk asosiasi-asosiasi negara, sementara kesebelasan (level klub) memiliki Piala Dunia mereka sendiri meski berlangsung setiap tahun; setidaknya sampai 2018.

Turnamen antar klub dunia sebenarnya ada banyak, seperti Football World Championship (antara juara Skotlandia melawan Inggris pada 1887), Sir Thomas Lipton Trophy (yang dilabeli sebagai "Piala Dunia Pertama" pada 1909), Copa Rio, Pequeña Copa del Mundo de Clubes, Tournoi de Paris, Intercontinental Cup, Interamerican Cup, sampai Afro-Asian Club Championship. Namun turnamen yang dianggap sebagai "Piala Dunia-nya klub" adalah Piala Interkontinental, yang mempertemukan juara dari dua konfederasi terkuat dunia, UEFA (Eropa) dan CONMEBOL (Amerika Selatan).

Meski statusnya sudah diakui dunia, Piala Interkontinental tetap saja tak bisa disebut "Piala Dunia" karena kesebelasan dari konfederasi lainnya tidak dilibatkan. Akhirnya pada 10 Desember 2004, FIFA mengumumkan bahwa mereka akan merestorasi kompetisi antar klub di dunia, menggantikan Piala Interkontinental. Nama kompetisi baru itu adalah Piala Dunia Antarklub.

Piala Interkontinental —yang dimulai sejak 1960— adalah turnamen yang mempertemukan antara juara Copa Libertadores CONMEBOL dan Liga Champions UEFA. Pemenangnya akan mendapatkan gelar sebagai klub terkuat di dunia, sekaligus secara tidak resmi menjadi juara dunia. Pertandingan sendiri diadakan dengan sistem home dan away.

Pada 1980, Piala Interkontinental berganti nama menjadi Piala Toyota, seiring dengan pergantian sponsor sekaligus respon terhadap kasus-kasus kekerasan yang kerap terjadi dalam ajang Piala Interkontinental. Piala Toyota ini hanya memainkan satu pertandingan, dengan pertandingan yang dimainkan di Tokyo.

Sementara itu, pada 2000 silam, FIFA juga mengadakan kompetisi yang sejenis dengan Piala Interkontinental, yaitu Club World Championship. Dalam turnamen tersebut, delapan tim dari konfederasi-konfederasi di bawah naungan FIFA ikut serta (CONCACAF, AFC, OFC, CAF, serta dua tim masing-masing dari UEFA dan CONMEBOL).

Meski FIFA merencanakan bahwa turnamen ini akan menjadi turnamen jangka panjang, turnamen ini tetap tidak bisa menyaingi Piala Interkontinental yang juga diadakan pada waktu yang sama. Selain itu ketiadaan sponsor yang menyokong turnamen Club World Championship ini membuat turnamen ini berhenti pada 2001.

Pada 2004, FIFA memutuskan untuk merestorasi kembali Club World Championship. Berkolaborasi dengan Piala Interkontinental (Piala Toyota) yang masih berjalan, pada 2005 akhirnya turnamen baru bernama Piala Dunia Antarklub (FIFA Club World Cup) pun dilaksanakan, hasil merjer dari Piala Interkontinental dan Club World Championship.

Dalam gelaran edisi pertama pada 2005, turnamen ini dimainkan di Tokyo, dengan pesertanya adalah enam klub dari enam konfederasi FIFA. Pemenang dalam edisi pertama ini adalah Sao Paulo, juara Copa Libertadores. Mereka sukses mengalahkan Liverpool pada babak final dengan skor 1-0.

Sampai sekarang, setiap tahunnya, turnamen ini masih sering diadakan, dan melahirkan beberapa nama klub yang menjadi juara dunia. Namun pada 2017, FIFA memikirikan untuk kembali mengganti format Piala Dunia Antarklub. Mereka berencana memainkannya empat tahun sekali (sama seperti Piala Dunia antar negara) dan menggantikan Piala Konfederasi.

Sejauh ini Piala Konfederasi biasa dilangsungkan empat tahun sekali juga oleh negara penyelenggara Piala Dunia, dengan mengambil waktu setahun sebelum Piala Dunia. Piala Konfederasi biasa dimaksudkan sebagai ajang pemanasan menilai kesiapan sebuah negara dalam menyelenggarakan Piala Dunia.

Jika tidak ada halangan, rencananya Piala Dunia Antarklub yang baru ini akan berlangsung pada 2021 dengan 24 kesebelasan.

(sf/dex)

Komentar