Prediksi Indonesia vs Vietnam: Vietnam Bisa Dikalahkan

Analisis

by redaksi

Prediksi Indonesia vs Vietnam: Vietnam Bisa Dikalahkan

Indonesia menghadapi lawan tangguh pada babak semifinal Piala AFF 2016 yaitu Vietnam pada Sabtu, 3 Desember 2016. Peraih satu gelar Piala AFF ini terbilang cukup konsisten dalam keikutsertaannya di Piala AFF. Hanya dua kali saja mereka gagal lolos ke babak empat besar.

Tetapi, Indonesia tetap memiliki peluang untuk meraih hasil maksimal pada leg pertama yang akan dilangsungkan di Stadion Pakansari. Menurut hasil pengamatan kami, Indonesia berpotensi untuk mengalahkan Vietnam pada leg pertama ini.

Indonesia dan Vietnam sempat bertemu dua kali dalam laga uji tanding sebelum Piala AFF 2016. Dalam dua pertemuan tersebut, Indonesia gagal meraih meraih kemenangan. Pertemuan pertama di Indonesia berakhir dengan skor imbang 2-2. Sedangkan pertemuan kedua di Vietnam berakhir dengan kemenangan Vietnam 3-2. Walaupun Indonesia tidak pernah menang dalam dua pertemuan tersebut, tetapi Indonesia mampu memberikan perlawanan sengit yang merepotkan Vietnam.

Pada fase grup Piala AFF 2016 ini, Vietnam memang berhasil menyapu bersih seluruh laga dengan kemenangan. Tetapi jika melihat peta kekuatan pada fase grup, Vietnam berada di grup yang relatif lebih mudah dibanding Indonesia. "Hanya" menghadapi Kamboja, Myanmar dan Malaysia.

Ditambah lagi dengan fakta bahwa secara statistik Vietnam tak terlalu mentereng, khususnya jika dibandingkan dengan semifinalis lain. Dari jumlah tembakan, dengan total 18 tembakan, Vietnam menjadi semifinalis dengan jumlah tembakan terendah. Bahkan jumlah tembakan Vietnam tersebut hanya setengah dari total tembakan yang dilepaskan Indonesia.

Dari tiga kemenangan yang diraih Vietnam pada fase grup terlihat bahwa mereka tak terlalu superior. Ketiga kemenangan tersebut diraih hanya dengan skor tipis, selisih satu gol. Melawan Myanmar dan Kamboja, Vietnam hanya mampu menang 2-1, sementara Malaysia dikalahkan dengan skor 1-0 saja.

Vietnam mencetak lima gol dari tiga pertandingan, dengan total sembilan tembakan yang mengarah ke gawang. Hal ini menunjukkan bahwa Vietnam tidak terlalu handal dalam mengkreasi dan menciptakan peluang. Berbeda dengan Indonesia yang melepaskan hingga 21 tembakan mengarah ke gawang.

Selain itu, ada kecenderungan Vietnam hanya tangguh menyerang lewat sisi kanan mereka. Karena dari lima gol yang tercipta, empat di antaranya dicetak dari sisi kanan. Hanya satu gol yang tercipta melalui serangan dari tengah yaitu ketika Vietnam melawan Myanmar.

Dari empat gol yang tercipta dari sisi kanan, tiga diantaranya melalui umpan silang, sedangkan satu gol lainnya tercipta melalui aksi individu Nguyen Trong Hoang. Selain itu, sejumlah peluang Vietnam yang diciptakan Vietnam, tak sedikit memang yang berasal dari umpan-umpan silang di sisi kanan penyerangan mereka. Pergerakan Le Cong Vinh dalam menyambut umpan-umpan silang perlu diwaspadai betul.

Ini menjadi kabar baik bagi Indonesia. Meskipun kebobolan tujuh gol dari tiga laga di Piala AFF ini, tetapi tak ada satu pun gol yang berasal dari sisi kiri pertahanan Indonesia. Adapun gol Peerapat Notchaiya saat melawan Thailand, itu berasal dari blunder Yanto Basna yang gagal menyapu bola dengan baik.

Kelemahan lini pertahanan Indonesia memang terletak di sisi kanan dan area tengah kotak penalti. Tetapi, perlahan-lahan secara keseluruhan lini pertahanan Indonesia mulai membaik. Kemenangan 2-1 atas Singapura menjadi bukti.

Meski tak terlalu superior di fase grup, Vietnam merupakan kesebelasan yang cukup konsisten. Sepanjang 2016 ini Vietnam memang membuktikan diri bahwa kualitas mereka terus meningkat.

Sepanjang 2016, Vietnam menjalani 11 laga internasional resmi. Hebatnya, mereka hanya menelan satu kali kekalahan dan meraih delapan kemenangan. Selain Indonesia dan tiga kesebelasan di grup B Piala AFF, kesebelasan-kesebelasan yang dikalahkan Vietnam adalah Cina Taipei, Suriah, Singapura, dan Korea Utara. Kekalahan didapatkan saat menjalani babak kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Irak (1-0).

Jika dalam kekuatan penuh, Indonesia kemungkinan besar bisa mengalahkan Vietnam. Pada fase grup, Indonesia berhasil menciptakan enam gol dari tiga laga, yang artinya mempunyai rata-rata dua gol per pertandingan. Dengan enam gol tersebut, Indonesia bersama Thailand menjadi kesebelasan paling prduktif selama fase grup.

Indonesia pun menjadi kesebelasan dengan total tembakan tertinggi yaitu sebanyak 37 tembakan, mengalahkan Thailand dan Myanmar yang memiliki 27 tembakan. Dengan total 21 tembakan mengarah ke gawang, lini penyerangan Indonesia terlihat cukup menakutkan untuk meneror lini pertahanan lawan.

Sayangnya, keganasan lini penyerangan Indonesia tidak dibarengi dengan kokohnya lini pertahanan. Dalam tiga laga fase grup, Indonesia telah kebobolan tujuh gol. Terbanyak kedua setelah Kamboja yang kebobolan delapan gol. Sementara Vietnam dan Thailand hanya kebobolan dua gol, serta Myanmar kebobolan tiga gol.

Lini pertahanan Indonesia pun semakin rapuh pada leg pertama semifinal nanti. Fachrudin Aryanto dan Yanto Basna harus absen akibat akumulasi kartu kuning. Padahal keduanya merupakan duet bek tengah andalan Alfred Rield sejak laga uji tanding melawan Malaysia awal September lalu. Keduanya bahkan menjadi pemilik jumlah menit bermain terbanyak, di atas Boaz Solossa yang merupakan kapten tim.

Terdapat tiga pemain pengganti yang berpotensi mengisi posisi bek tengah, yaitu Manahati Lestusen, Hansamu Yama dan Gunawan Dwi Cahyo. Dari ketiga ketiga pemain tersebut hanya Manahati yang terbilang cukup berpengalaman, itu pun hanya dengan delapan caps. Sedangkan Gunawan baru satu kali bermain di timnas senior dan Hansamu belum pernah bermain untuk timnas senior.

Situasi ini berbanding terbalik dengan Vietnam. Vietnam akan tampil dengan kekuatan penuh. Pencetak gol terbanyak, pemilik caps terbanyak sekaligus kapten tim Vietnam, Lee Cong Vinh, akan menjadi andalan di lini depan. Dari lini kedua terdapat pemain-pemain berkualitas macam Nguyen Van Quyet atau Nguyen Trong Hoang.

Kesimpulan

Dari dua pertemuan pada uji tanding, Indonesia terbukti bisa mengimbangi Vietnam meski gagal menang. Padahal Indonesia saat ini tidak tampil dengan pemain terbaik (terbatas aturan dua pemain per klub) dan sempat vakum menjalani laga internasional.

Di Piala AFF kali ini pun permainan Indonesia sedikit demi sedikit mulai meningkat. Kans untuk menang cukup besar mengingat Indonesia pun tampil agresif dalam menyerang dan sisi kiri pertahanan Indonesia, yang menjadi keunggulan serangan Vietnam.

Hanya saja absennya Fachrudin dan Yanto Basna memungkinkan Indonesia tampil lebih lemah. Meskipun begitu, jika ternyata penggantinya bisa tampil dengan baik, rasanya Indonesia akan mampu meraih kemenangan melawan Vietnam yang merupakan mantan kesebelasan yang pernah dilatih Riedl.

Komentar