Usaha Menghilangkan Hantu Stamford Bridge Bagi Spurs

Analisis

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Usaha Menghilangkan Hantu Stamford Bridge Bagi Spurs

Tottenham Hotspur akan bertandang ke Chelsea dalam lanjutan pekan ke-13 Liga Primer. Bertandang ke Stamford Bridge, Spurs memiliki rekor yang cukup buruk saat bertandang ke kandang The Blues ini. Selama 26 tahun, mereka sama sekali belum mampu meraih kemenangan di sini.

Rekor ini adalah rekor yang cukup miris bagi Spurs. Bahkan pada musim 2015/2016, ketika Spurs sedang tampil begitu perkasa lewat strategi counterpressing nya, mereka tidak mampu mengalahkan Chelsea di Stamford Bridge. Unggul 2-0, mereka tidak mampu mempertahankan keunggulan tersebut dan membiarkan The Blues menyamakan kedudukan, yang berujung gelar juara bagi Leicester City musim 2015/2016.

Musim 2016/2017 ini, The Lilywhites kembali harus mengunjungi tempat yang menjadi saksi pertempuran Battle of the Bridge tersebut. Sial bagi Spurs, kondisi Chelsea kali ini lebih baik daripada musim 2015/2016 silam. Ditangani oleh Antonio Conte, The Blues menorehkan catatan yang cukup ciamik; tiga pertandingan terakhir di Bridge berakhir kemenangan, dengan total agregat 12-0.

Di sisi lain, Spurs hanya memenangkan satu dari sembilan pertandingan terakhir yang mereka jalani di semua kompetisi. Dalam pertandingan terakhir mereka menghadapi Monaco, mereka harus kalah 2-1 sekaligus membuat tempat mereka ke babak 16 besar Liga Champions pun terenggut klub lain. Kelelahan inilah yang mungkin dibawa oleh skuat Spurs dalam laga melawan Chelsea.

Akibat dari kelelahan ini, beberapa pemain pun diprediksi tidak akan mampu membela Spurs. Nama-nama seperti Harry Kane, Dele Alli, dan Moussa Dembele diragukan untuk tampil. Itu baru pemain-pemain di lini serang dan tengah. Meski nama Kyle Walker dan Jan Vertonghen dijadwalkan akan kembali ke lini pertahanan, Spurs harus kehilangan para bek kirinya.

Danny Rose tidak bisa tampil karena terkena akumulasi. Ben Davies cedera. Alhasil hanya ada nama-nama seperti Kevin Wimmer, Kieran Trippier, dan Jan Vertonghen sendiri yang siap bermain di posisi bek kiri, dan itu meragukan bagi manajer Mauricio Pochettino.

Dengan segala kekurangan yang dialami oleh Spurs, Chelsea pun dijagokan untuk memenangkan pertandingan ini. Waktu istirahat yang lebih panjang, serta kondisi pemain yang sedang dalam keadaan baik, membuat peluang mereka untuk memenangkan partai ini lebih besar daripada Spurs. Tapi, Tottenham pun memiliki peluang untuk menghilangkan hantu Stamford Bridge yang sudah bersemayam di tubuh mereka selama 26 tahun.

Berani Mengubah Sistem

Ketika melawan Arsenal pada 6 November silam, Tottenham sempat tertinggal pada babak pertama dari The Gunners. Lalu Mauricio Pochettino berani mengubah sistem, lalu para pemain berani mencoba sistem tersebut, hingga akhirnya Tottenham mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 dan membuat Arsenal kesulitan.

Saat itu, dengan berani Poch menerapkan skema tiga bek. Hal ini tidak lain untuk menambah tekanan di sayap dan memenangi jumlah pemain di lini tengah. Keberanian Poch dalam mengubah sistem inilah yang harus dicoba ketika melawan Chelsea. Apalagi dengan keadaan pemain di belakang yang serba terbatas, opsi tiga bek bisa kembali digunakan.

Chelsea mulai merangkak naik ketika mereka berhasil menerapkan skema tiga bek. Tidak ada salahnya bagi Poch untuk mencoba skema tiga bek yang ia terapkan ketika melawan Arsenal. Chelsea yang begitu fasih memainkan skema tiga bek saat ini mungkin saja akan menemui rintangan ketika ada juga sesama tim yang mengenakan skema tiga bek. Apalagi Poch pernah berujar bahwa skema tiga beknya berbeda dengan skema tiga bek Chelsea.

Bermain Lebih Tenang

Pertandingan pada musim 2015/2016 antara Chelsea dan Tottenham Hotspur tak ubahnya pertunjukan para koboi. Kartu demi kartu melayang dari saku wasit Mark Clattenburg dikarenakan para pemain yang tidak mampu menahan emosi dan dengan mudahnya saling adu jotos satu sama lain.

Emosi inilah yang membuat mereka tidak mampu bermain tenang dalam sisa pertandingan, dan akhirnya malah membiarkan Chelsea mencetak gol penyama kedudukan. Dalam pertandingan nanti, Spurs harus bermain lebih tenang dan tidak terpancing emosi.

Semangat seperti ketika membalikkan keadaan tertinggal 2-1 menjadi unggul 2-3 melawan West Ham United harus kembali ditunjukkan. Lebih fokus pada pertandingan dan tidak kembali bertingkah layaknya koboi adalah hal yang harus dilakukan oleh Tottenham, meski tak dipungkiri kekesalan atas Chelsea mulai terpatri sejak pertandingan tersebut.

**

Meski banyak ketidakunggulan yang dihadapi oleh Spurs, bukan berarti kemenangan akan menjauh dari mereka. Sosok Poch dan para pemain akan menjadi kunci apakah mereka mampu menghilangkan hantu Stamford Bridge yang sudah bersemayam selama 26 tahun atau tidak. Intinya, jangan sampai ada pertandingan ala koboi lagi yang kembali terjadi, karena itu memalukan.

foto: @SpursOfficial

Komentar