Kekuatan Itu Berasal dari Team Talk

Backpass

by redaksi

Kekuatan Itu Berasal dari Team Talk

Pada 22 November 2009, Tottenham Hotspur mencatatkan kemenangan terbesar sepanjang keikutsertaan mereka dalam ajang Liga Primer. Kala itu mereka mengalahkan Wigan Athletic dengan skor yang cukup telak, 9-1.

Semua orang yang hadir di White Hart Lane ketika itu tentu tidak menyangka bahwa pertandingan akan berakhir dengan skor yang sedemikian jomplangnya. Setelah unggul cepat pada menit ke-9 lewat Peter Crouch, Spurs gagal menambah keunggulan meski menciptakan beberapa peluang dan seolah kehilangan fokus dalam pertandingan tersebut. Menyadari ada yang salah dengan timnya, Harry Redknapp, manajer Spurs saat itu berkata, "Mereka harus segera dibangunkan".

Lalu entah apa yang terjadi pada masa istirahat half-time, dan entah apa yang Redknapp katakan dalam sesi team-talk ketika waktu istirahat, The Lilywhites mulai menggila pada babak kedua. Dimulai dari menit ke-51 ketika Jermaine Defoe mencetak gol, gelontoran gol Spurs seolah mengalir terus tiada henti.

Tercatat pada menit ke-54 dan 58, Defoe mencetak gol kedua dan ketiganya pada pertandingan tersebut sekaligus mencatatkan hattrick. Aaron Lennon, David Bentley, dan Niko Kranjcar pun tak lupa untuk ikut menyumbangkan gol dalam pesta di White Hart Lane tersebut masing-masing pada menit ke-64, 88, dan 94.

Dilengkapi dengan dua tambahan gol lagi dari Defoe pada menit ke-96 dan 87, semakin sempurnalah kemenangan Spurs tersebut. Wigan hanya mampu membalas satu gol saja lewat Paul Scharner pada menit ke-57. Kemenangan ini berhasil menempatkan mereka di posisi empat besar klasemen, menggusur dominasi The Big Four.

Kemenangan 9-1 ini adalah kemenangan terbesar yang mereka di Liga Primer. Selain membawa Spurs mengakhiri liga di peringkat empat di bawah Chelsea, Manchester United, dan tetangga mereka Arsenal, kemenangan besar ini membuat salah satu pemain mereka, Jermaine Defoe, menorehkan rekor. Ia menjadi pemain ketiga dalam ajang Liga Primer yang mampu mencetak lima gol setelah Alan Shearer dan Andy Cole.

Sementara itu Wigan, meski dikalahkan dengan skor yang cukup mencolok oleh Spurs, lalu juga dikalahkan 8-0 oleh Chelsea, tetap mampu bertahan di Liga Primer. Pada akhir musim, mereka berhasil duduk di peringkat ke-16, atau dua tingkat di atas zona degradasi yang ditempati Burnley, Hull City, dan Portsmouth.

Jangan lupa, bahwa kekuatan Spurs saat itu mungkin muncul dari team-talk yang diberikan Redknapp ketika istirahat.

(sf)

foto: @FootballFanCast

Komentar