Juara ISC 2016: Persipura, Arema atau Madura United?

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Juara ISC 2016: Persipura, Arema atau Madura United?

Persaingan papan atas Liga Primer Inggris 2016/2017 saat ini terbilang sangat ketat. Di Ligue 1, AS Monaco dan OGC Nice pun memanaskan persaingan empat teratas. Sementara di Bundesliga, RB Leipzig dan Hoffenheim tampil mengejutkan dengan terus menempel Bayern Muenchen.

Persaingan papan atas Liga Eropa saat ini memang sengit. Tapi sengitnya Liga Primer, Ligue 1, Bundesliga, atau Liga Eropa lain, sebenarnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan kesengitan sisa kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, liga Indonesia yang berjalan saat ini. Hal ini dikarenakan musim Liga Eropa baru dimulai, yang artinya perjalanan kesebelasan-kesebelasan tersebut masih panjang. Sementara ISC sudah mencapai seperempat akhir musim liga, di mana kandidat juara sudah semakin jelas terlihat.

Saat ini, ISC sudah melewati 26 pekan. Ini tinggal tersisa delapan pekan untuk menentukan kesebelasan mana yang akan mengakhiri musim sebagai juara. Dan dari 26 pekan yang sudah berjalan, tanpa disangka, Persipura Jayapura, Arema Cronus dan Madura United berada di tiga besar dengan jumlah poin sama, 49 poin.

Selain ketiga kesebelasan di atas, masih ada Bhayangkara FC yang menempati peringkat empat dengan 44 poin. Dengan masih belum menjalani satu laga, baru bermain 25 kali, Bhayangkara memiliki kans yang sama besar untuk bisa merangsek ke puncak klasemen di akhir kompetisi.

Lantas siapa yang akan memenangi perburuan gelar?

Sang Juara Paruh Musim Akan Hadapi Tiga Sandungan

Madura United secara mengejutkan menjadi kandidat juara ISC 2016. Bahkan kekuatan mereka sudah ditunjukkan dengan menjadi juara paruh musim. Saat itu, Madura United yang mengoleksi 37 poin dari 17 pertandingan, unggul lima poin dari kesebelasan peringkat dua, Arema Cronus.

Pemain-pemain seperti Bayu Gatra, Engelbert Sani, Pablo Aracil, Fabiano Beltrame, hingga Erick Weeks menjadi sosok penting di balik kesuksesan Madura United pada putaran pertama. Madura United begitu tangguh di kandang dengan meraih tujuh kemenangan dan dua hasil seri dari sembilan laga kandang di putaran pertama.

Namun Madura United tampaknya cukup sulit untuk mengakhiri musim sebagai juara. Pada putaran kedua, performa mereka cenderung menurun. Dari sembilan laga putaran kedua, skuat asuhan Gomes Olivera ini hanya menang tiga kali, seri tiga kali dan kalah tiga kali. Keangkeran Stadion Gelora Bangkalan pun mulai luntur setelah Madura United kalah untuk pertama kalinya di kandang oleh Sriwijaya FC.

Untuk delapan laga ke depan, sebenarnya mayoritas lawan Madura United relatif cukup mudah, yang memungkinkan mereka bisa meraih poin penuh. Namun kesebelasan yang sebelumnya bernama Persipasi Bandung Raya ini harus menghadapi Persipura Jayapura pada pekan ke-30 di Stadion Mandala. Sementara Persipura tengah tampil on-fire di kandang.

Jegalan lain akan mereka hadapi pada pekan ke-28 saat bertandang ke PSM Makassar dan pekan ke-32 bertamu ke Persela Lamongan. Kedua kesebelasan tersebut merupakan kesebelasan yang belum menelan kekalahan di kandang pada putaran kedua.

Dua kesebelasan ini, beserta Persipura, kami prediksi akan menjadi batu sandungan ketika kesebelasan lain seperti Persegres Gresik, Persija Jakarta, Semen Padang, Perseru Serui dan Barito Putera bisa ditaklukkan Madura United.

Persipura atau Arema?

Kandidat juara memang perlu kita kerucutkan pada Persipura Jayapura dan Arema Cronus. Ya, Persipura dan Arema kami prediksi akan menjadi dua kuda pacu terdepan dalam perburuan gelar juara ISC 2016.

Pertama kita bedah terlebih dahulu peluang Persipura. Sempat terseok-seok di awal musim, Persipura menunjukkan jati diri mereka sebagai kesebelasan bermental juara. Pergantian pelatih dari Jafri Sastra ke Angel Alfredo Vera beserta pemain asing anyar yang didatangkan seperti Edward Junior Wilson dan Ricardo Silva de Almeida yang menggantikan Boakay Edi Foday dan James Koko Lomell membuat Persipura langsung tancap gas.

Vera berhasil mengembalikan mental juara Persipura dalam waktu yang cukup singkat. Di kandang, Persipura sedang mencatatkan tujuh kemenangan beruntun. Di tandang, untuk putaran kedua, kesebelasan berjuluk Mutiara Hitam tersebut baru kalah sekali (dari Perseru).

Beralih ke Arema Cronus, kesebelasan berjuluk Singo Edan ini mampu tampil konsisten sepanjang musim. Skuat yang merata antara pemain utama dan cadangan menjadi salah satu faktor kunci Arema bisa terus bersaing di papan atas.

Perlu diketahui, sepanjang musim Arema terus mendapati para pemainnya cedera. Dimulai dari Kurnia Meiga, Christian Gonzales, Dendi Santoso, Hendro Siswanto, Ahmad Nufiandani, Juan Revi, Ahmad Bustomi, Srdan Lopicic, Hamka Hamzah hingga Arif Suyono, bergantian tak bisa membela Arema. Lopicic bahkan harus dicoret karena cedera untuk waktu yang lama.

Namun meski memiliki deretan pemain yang mengalami cedera seperti yang sudah disebutkan di atas, Arema masih memiliki pemain lain yang kualitasnya bisa menggantikan para pemain cedera. Sebut saja Goran Ganchev, Ryuji Utomo, Ahmad Alfarizie, Benny Wahyudi, Syaiful Indra Cahya, Benny Wahyudi, Ferry Aman Saragih, Raphael Maitimo, Esteban Vizcarra, dan Sunarto.

Sialnya bagi Arema, setelah Lopicic cedera, pemain asing pengganti Lopicic, Marcio Teruel, juga dipastikan absen hingga akhir musim ketika cedera ia terima saat menjalani Persegres. Di lini tengah, tersisa Nicholas Kalmar yang bisa menghuni lini tengah Arema menemani Maitimo dan Ferry Saragih.

Menilik kualitas dan mentalitas antara Persipura dan Arema, kedua kesebalasan akan saling sikut hingga akhir musim. Namun untuk juara, kami menjagokan Arema Cronus ketimbang Persipura.

Dari delapan jadwal tersisa, Persipura memiliki jadwal yang lebih berat dibanding Arema. Setelah menghadapi Pusamania Borneo FC di pekan ke-27, Persipura akan melawat ke kandang Persib Bandung yang jago kandang (tanpa kekalahan dari 12 laga kandang). Di pekan ke-30 dan 31, Madura United dan Bhayangkara FC sudah menanti.

Laga lain yang akan menjadi sandungan Persipura adalah ketika pada pekan ke-32 mereka harus bertandang ke markas Mitra Kukar. Sementara Mitra Kukar sendii setelah kembali dilatih Jafri Sastra, menggantikan Subangkit, tampil trengginas pada putaran kedua; tanpa kekalahan dengan menyapu bersih lima laga kandang dengan kemenangan.

Di kubu Arema, sebenarnya mereka pun harus bertandang ke markas Perseru dan PBFC serta menghadapi dua lawan tangguh di kandang yakni Sriwijaya FC dan Persib Bandung. Hanya saja melihat penampilan naik turun keempat kesebelasan ini, kans mereka untuk memenangi pertandingan cukup besar. Apalagi jika melihat catatan tandang Persib, kesebelasan berjuluk Maung Bandung tersebut hanya mampu meraih sembilan poin (dua menang dan tiga seri) dari 13 laga tandang.

Faktor Pemain yang Memperkuat Timnas

Selain meninjau jadwal, pemanggilan pemain ke timnas Indonesia pun menjadi salah satu yang mengurangi kekuatan para kandidat juara maupun calon lawan mereka. Timnas Indonesia memang sudah memanggil para pemainnya sejak jauh-jauh hari untuk mempersiapkan diri menghadapi Piala AFF 2016 yang digelar akhir November nanti.

Sementara itu perlu diketahui, berlaganya Indonesia di Piala AFF membuat para pemain yang dipanggil setidaknya akan absen hingga akhir November. Belum lagi jika Indonesia bisa melenggang ke babak berikutnya, bukan tak mungkin para pemain tersebut tak akan sempat membela kesebelasannya masing-masing menjelang akhir kompetisi (pertengahan Desember), yang tentunya akan menjadi kerugian bagi klub.

PBFC misalnya. Mereka tidak bisa memainkan kiper andalan mereka, Dian Agus Prasetyo (dan Lerby Aliandri). Begitu juga dengan Persib yang harus merelakan Zulham Zamrun dan Yanto Basna untuk membela timnas.

Hal ini juga yang membuat Bhayangkara FC kami anggap keluar dari perburuan juara. Setelah Evan Dimas mulai sering membela timnas, sementara liga terus berjalan, Bhayangkara FC mulai mendapatkan hasil-hasil negatif. Thiago Fortuoso seperti berjuang sendirian untuk membahayakan gawang lawan.

Hasilnya BFC belum sekalipun (ralat: baru sekali) menang tandang pada putaran kedua. Padahal pada putaran pertama, mereka memiliki catatan tandang terbaik dengan raihan 16 poin, Madura United terbaik kedua hanya 12 poin.

Faktor pemanggilan pemain ke timnas juga yang membuat Persipura tereduksi kekuatannya, khususnya pemanggilan Boaz Solossa. Kapten Persipura tersebut merupakan top skorer tim dengan 11 gol. Dengan Ian Louis Kabes yang belum mencetak gol dari 18 pertandingan, praktis Mutiara Hitam hanya mengandalkan Edward Junior Wilson dan para pemain muda seperti Osvaldo Haay, Riky Kayame atau Ferinando Pahabol, untuk mencetak gol selama Boaz absen.

Madura United juga tidak akan diperkuat salah satu pemain andalannya, yakni Bayu Gatra, karena pemanggilan timnas. Mantan gelandang yang pernah memperkuat Sriwijaya dan Bali United ini total bermain sebanyak 24 kali dengan sumbangan dua gol dan empat asis. Bersama Engelberd Sani, Bayu Gatra adalah pemain yang memberikan teror di sisi sayap Madura United.

Arema juga sebenarnya ditinggal dua pemainnya, Kurnia Meiga dan Benny Wahyudi. Namun Arema sendiri merupakan kesebelasan yang memiliki lini pertahanan terbaik. Absennya Kurnia Meiga dan Benny tampaknya tak akan memengaruhi kekuatan Singo Edan. Pos Benny misalnya, masih ada bek muda berbakat yaitu Ryuji dan Syaiful Indra Cahya. Pertahanan yang kuat bersama Hamka, Goran, dan Alfarizie pun membuat kiper Achmad Kurniawan pengganti Kurnia Meiga jarang mendapatkan serangan.

***

Dari penuturan di atas, baik dari segi jadwal dan kekuatan tim setelah pemanggilan timnas, Arema tampaknya memiliki peluang yang lebih besar untuk menjadi juara. Kami perkirakan Singo Edan akan meraup tambahan 20 poin, sementara Persipura 19 poin dan Madura United 17 poin.

Meskipun begitu, ada beberapa laga besar yang bisa menentukan nasib masing-masing kesebelasan. Duel Persipura vs Madura United pada pekan ke-30 dan Arema vs Persib di pekan ke-34 akan menjadi laga besar di sisa delapan pertandingan terakhir ISC yang berpengaruh besar dalam penentuan kesebelasan mana yang akan menjadi juara.

Komentar