Pujian atau Psywar, Pep?

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pujian atau Psywar, Pep?

Hasil imbang 1-1 melawan Everton di Stadion Etihad pada Sabtu (15/10/2016) malam segera dilupakan oleh Pep Guardiola. Ia pun merasa tidak khawatir dengan keadaan timnya itu meski acap meraih hasil buruk, dan segera mempersiapkan timnya untuk menghadapi Barcelona di Camp Nou pada Kamis (20/10/2016) dini hari.

Namun jelang laga menghadapi tim yang pernah ia bela sebagai pemain dan pelatih tersebut, Pep mengeluarkan sebuah kata-kata yang, entah bisa dianggap pujian atau sebagai bentuk psywar. Seperti dikutip oleh BBC, Pep mengungkapkan bahwa Barcelona itu layaknya sebuah "mesin" yang akan terus mengontrol penguasaan bola.

"Barcelona adalah tim yang spesial, terutama dalam cara mereka bermain. Mereka adalah mesin yang mengontrol penguasaan bola," ujar Pep.

"Selama beberapa dekade terakhir, Barcelona kerap dominan atas lawan-lawannya. Saya suka cara mereka bermain. Belum lagi mereka memiliki tiga pemain hebat - Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar - di lini serang. Serangan balik dan cara mereka membangun serangan pun cukup baik. Mereka adalah tim yang bagus," ujarnya.

Di Manchester City, Pep ditemani oleh rekan-rekannya semasa ia menjadi pelatih di Barcelona dahulu, yaitu Ferran Soriano (CEO) dan Txiki Begiristain (direktur teknik). Ini membuat pengaruh Katalan di tubuh City juga sebenarnya sama kuatnya dengan di Barcelona. Namun Pep pun paham bahwa untuk membentuk identitas Katalan di tim City cukup sulit, karena ia juga sempat mengungkapkan bahwa sulit untuk mengubah budaya sepakbola Inggris.

Hal ini terlihat dalam beberapa pertandingan terakhir, sejak melawan Celtic, City mulai sulit untuk meraih kemenangan. Puncaknya adalah ketika mereka melawan Everton, saat mereka meraih hasil imbang dan dua penalti dari Sergio Aguero dan Kevin De Bruyne mampu ditahan Martin Stekelenburg.

Meski sempat meraih hasil buruk, Pep tampaknya sudah memiliki caranya sendiri dalam melawan Barcelona. Ketika ia masih menukangi Bayern München, Pep pernah berhadapan dengan Barcelona di Camp Nou dalam babak semifinal Liga Champions Eropa. Ketika itu, para pemain Bayern sanggup membuat para pemain Barca kesulitan mendapatkan bola.

Permainan itu sempat membuat Barca frustrasi dan sulit menyerang. Tapi kejadian itu hanya berlangsung sampai menit ke-77 saja. Dalam sisa waktu 13 menit, trio MSN menggebrak dan mengantarkan Barca meraih kemenangan 3-0.

Tapi tetap, perkataan Pep yang mengatakan bahwa Barcelona adalah "mesin" yang mengontrol penguasaan bola itu adalah pujian atau bentuk psywar, ya?

Komentar