Nasib Nahas Oumar Niasse di Everton

Berita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Nasib Nahas Oumar Niasse di Everton

Angka 13,5 juta paun terhitung sebagai bilangan transfer yang cukup besar bagi kesebelasan sekaliber Everton. Harga tersebut juga menjadi harga terbesar ketiga yang pernah dikeluarkan oleh Everton, sebelum disalip oleh harga Yannick Bolasie di musim ini. Tak heran, ketika direkrut dari Lokomotiv Moskow, awal Februari 2016 lalu, banyak orang yang menaruh harapan pada Oumar Niasse.

Namun memasuki bulan kedelapannya di Everton, kisah penyerang berusia 26 tahun ini justru berubah. Harapan tinggi yang dibebankan kepadanya mulai meluntur. Nasibnya di Everton kini tidak lebih baik ketimbang musim lalu. Kini ia bahkan memiliki peran yang lebih parah: tidak lagi dibutuhkan.

Salah satu media Inggris, The Guardian, mengungkapkan bahwa manajer baru Everton, Ronald Koeman, tak lagi menginginkannya untuk bermain di tim utama dan menyuruhnya untuk ikut berlatih di tim cadangan demi menjaga kondisi.

“Dia menyuruh saya untuk ikut berlatih di tim U23 dan saya juga tidak memiliki loker,” ujar Niasse kepada The Guardian. “Pemain lain memiliki tempat untuk menyimpan barang mereka. Sementara saya tidak. Sejak saat itu, setelah saya berlatih, saya langsung menaruh semua barang di mobil dan langsung pulang ke rumah.”

“Hal yang menimpa saya saat ini sangat menyedihkan. Jujur saja, saya merasa tidak pantas menerima hal ini. Saya pun hanya dapat berpikir bahwa inilah jalan dan satu-satunya hal yang harus dilakukan adalah melawan ini semua dan berharap semuanya akan cepat selesai.”

Persoalan Niasse memang begitu rumit. Ia merasa mendapatkan ini semua karena Koeman menilainya hanya dalam 45 menit di lapangan.

“Koeman berkata pada saya: ‘Kamu harus pergi’. Saya tidak tahu mengapa dia mengambil keputusan tersebut ketika hanya melihat saya bermain 45 menit di pertandingan persiapan. Saya tidak paham apa yang ia pikirkan saat itu. Terus terang, Anda tidak bisa menilai permainan seseorang hanya dalam 45 menit.”

“Dia lalu mencopot nomor punggung saya. Dia juga berkata bahwa saya tidak layak berada di tim utama dan di ruang ganti. Pada akhirnya, dia menyuruh saya untuk ikut berlatih bersama tim cadangan.”

Nama Niasse sebelumnya diprediksi bakal memanaskan persaingan di lini depan Everton. Kedatangannya di pertengahan musim 2015/16 ketika Everton masih ditangani Roberto Martinez, membuat banyak pihak yakin bahwa Niasse bakal mengubah kesebelasan ini.

Harapan tersebut muncul karena Niasse bukan penyerang yang buruk-buruk amat. Sebelumnya, dalam 42 penampilannya di Primer Liga Rusia bersama Lokomotiv Moskow, ia mampu mencetak 19 gol dan 14 asis. Catatan tersebut pada akhirnya yang membuat banyak pendukung Everton yakin ia bakal memperbaiki penurunan penampilan The Toffees.

Komentar