Malaysia Belajar Banyak Tentang Street Soccer di Ancol

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Malaysia Belajar Banyak Tentang Street Soccer di Ancol

Malaysia tampil gemilang dalam ajang Intenational Street Soccer (ISSC) 2016 yang diselenggarakan di Lapangan Parkir Tengah Taman Wisata Jaya Ancol, Jakarta Utara. Mereka mampu menembus sampai semi-final ISSC 2016 setelah menjadi runner-up grup B ISSC 2016. Malaysia berada di peringkat kedua setelah mendapatkan empat kemenangan dan satu kekalahan. Rangkaian pertandingan itu memberikan 12 poin untuk Malaysia. Mereka hanya tertinggal satu poin dari Rumania yang menjadi pemuncak klasemen.

Malaysia sendiri mencetak 33 gol dan kebobolan 16 kali selama fase grup tersebut. Dan poin-poin yang membantu mereka ke semifinal itu pun sempat membuat haru skuat Malaysia pada saat itu. Apalagi pencapaiannya tidak terduga karena persiapan untuk ISSC pun hanya kurang dari satu bulan.

Namun, mereka harus gagal melangkah ke final setelah dikalahkan Lithuania pada partai semi-final ISSC 2016. Tapi kegagalan untuk menjadi juara itu tidak mengurangi sukacita Malaysia tampil di ISSC bagi Md Dzohril Hafeeq Bin Ismawi selaku kapten tim. Menurutnya, rangkaian ISSC ini adalah waktunya mendapatkan pengalaman dari para pemain street soccer negara lain.

"Kesannya kita dapat belajar dari semua negara. Pengalaman dari semuanya seperti Indonesia, Rumania, Swiss, Lithuania, dan lainnya. [Kami] banyak sekali mendapatkan pengalaman dari mereka," ujarnya. Dzohril juga menambahkan jika Malaysia berambisi menggelar kompetisi street soccer taraf internasional pada tahun depan, "Insya Allah, tahun depan pasukan street soccer ini kita bawa ke Malaysia," sambungnya.

Memang begitu banyak regulasi street soccer yang sedang dipelajari dan akan dibawa pulang ke Malaysia. Apalagi belum ada institusi yang membawahi federasi street soccer di sana. Negara tetangga itu pun mengirimkan dua wasitnya ke ajang ISSC 2016. Hal itu agar wasit-wasit sepakbola dan futsal lainnya di Malaysia bisa lebih paham tentang street soccer.

"Banyak ilmu baru yang saya dapatkan di sini. Terutama kalau futsal, kan, prosudernya berbeda. Di sini prosedurnya lain. Kalau futsal lima pemain, kalau street soccer cuma empat. Tapi yang satunya kiper dan tiganya main. Dalam tiga main, satu cuma stay saja, dua di bawah," ujar Awang, wasit perwakilan dari Malaysia.

Komentar