Kunci Kesuksesan Indonesia di International Street Soccer Championship 2016

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Kunci Kesuksesan Indonesia di International Street Soccer Championship 2016

Indonesia menjadi juara bersama dengan Lithuania pada ajang International Street Soccer (ISSC) 2016 yang digelar di Lapangan Parkir Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Indonesia menjuarai ISSC 2016 karena pertandingan final tidak bisa digelar setelah hujan terus turun pada malam itu, Minggu (9/10). Kendati demikian, perjalanan Indonesia sampai ke partai puncak begitu mulus. Indonesia tidak pernah terkalahkan selama ISSC 2016 berlangsung.

Indonesia merupakan pimpinan klasemen akhir grup A ISSC 2016. Mereka selalu menang dalam tiga pertandingan. Hasil Indonesia dipercantik dengan catatan 62 gol dan tujuh kali kebobolan. Indonesia mengungguli negara lain di grup A yang dihuni Lithuania, Timor Leste, India, Palestina dan Papua New Guinea.

Jika pun seluruh peserta ISSC 2016 digabungkan, Indonesia tetap memuncaki klasemen. Sebab Rumania yang memimpin klasemen grup B cuma mencetak 48 gol dan kebobolan 15 kali. Tapi nasib Rumania pun kandas di semifinal karena dikalahkan Lithuania. Padahal persiapan Indonesia untuk ISSC 2016 hanya memiliki waktu satu bulan saja.

Kendati persiapan cukup pendek, Rochy Putiray selaku pelatih mengungkapkan bahwa kemauan para anak asuhnya untuk belajar-lah yang membuat sukses di ISSC 2016. Apalagi skuat Indonesia berisikan anak-anak usia muda yang ingin terus menunjukkan motivasi dan jati dirinya, "Permainan meningkat terus mulai habis dari (latihan) di Bandung itu. Motivasi juga tambah bagus. Karena targetnya final juga karena percaya kepada mereka," bebernya usai kompetisi.

Sementara ada pandangan tambahan dari Sandy Putra Wijaya yang menjabat kapten tim Street Soccer Indonesia. Menurutnya salah satu kunci kesuksesan Indonesia berkat para pelatih yang bisa menangani para pemain yang berbeda karakter.

"Di sini saya mendapatkan pengalaman yang lebih banyak.Saya ketemu pelatih yang baik yang hebat. yang bisa menangani pemain pemainnya yang beda karakter, tapi nyatu," ujar pemain yang akrab disapa Bule itu karena rambutnya pirang.

Sandy sendiri menambahkan jika latihan yang diberikan jajaran pelatih cukup keras pada dua minggu pertama. Namun intensitas latihan agak menurun dua minggu berikutnya karena menjelang dimulainya ISSC 2016. Sementara para pemain bergabung merupakan hasil dari seleksi dari 32 provinsi di Indonesia.

Komentar