Klopp Ungkap Alasan Liverpool Kesulitan Hadapi Kesebelasan Kecil

Berita

by redaksi

Klopp Ungkap Alasan Liverpool Kesulitan Hadapi Kesebelasan Kecil

Liverpool telah menjalani jadwal yang berat di awal musim 2016/2017. Di lima pertandingan pertama, skuat asuhan Juergen Klopp ini harus menghadapi empat kesebelasan besar Liga Primer; Arsenal, Tottenham Hotspur, Leicester City dan Chelsea.

Liverpool kemudian menunjukkan kelasnya. Melawan empat kesebelasan yang disebutkan di atas, Liverpool berhasil meraih tiga kemenangan dan sekali imbang. Hal ini membuat Liverpool mulai diperhitungkan sebagai kandidat kuat juara Liga Primer.

Namun, kekalahan atas Burnley, yang merupakan kesebelasan promosi, menjadi cela dalam start gemilang Liverpool. Bahkan Liverpool disebut hanya tampil tangguh saat menghadapi kesebelasan besar saja; melawan kesebelasan yang lebih rendah reputasinya, Liverpool tampil tak maksimal.

Akhir pekan ini, Sabtu (24/9/2016), Liverpool dijadwalkan akan menghadapi kesebelasan promosi lainnya, Hull City. Sebagaimana Burnley, Hull pun bisa saja memberikan kejutan pada Liverpool, terlebih skuat asuhan Mike Phelan ini sempat tampil impresif pada awal musim.

Baca juga: Dia yang (Akan) Bikin Hull City Hebat

Mengenai hal ini, manajer Liverpool, Juergen Klopp, cukup khawatir. Ia ingin anak asuhnya tampil spartan seperti saat menghadapi kesebelasan besar. Oleh karena itu, manajer asal Jerman ini meminta pada pendukung Liverpool yang akan memadati Stadion Anfield bisa memberikan teror pada Hull seperti kala memberikan teror pada kesebelasan besar.

"Kita semua tahu ketika Anda bermain pukul tiga sore berbeda dengan sebuah pertaningan Kamis malam melawan Dortmund di [Liga] Europa. Mungkin karena ini siang hari dan bukan malam hari? Saya tidak tahu," tutur Klopp seperti yang dilansir Independent.

"Anda bisa mendengarnya di stadion. Jika Anda gagal menyelesaikan peluang, itu seperti: `Ayo serang lagi`. Sementara ketika Anda gagal menyelesaikan peluang di pertandingan lain, itu seperti: `Oh, ya Tuhan!`"

Klopp ingin para suporter tidak meremehkan lawan yang dihadapi Liverpool. Dengan begitu, para pemainnya bisa tetap tampil maksimal dan memenangi pertandingan, karena kubu lawan mendapatkan teror yang sama, seperti apapun lawannya.

"Jika Anda gagal menyelesaikan peluang, Anda harus sabar. Anda tidak perlu kehilangan kepercayaan dan berharap tim mulai menembak dari jarak 45 yard. Ada tidak selalu menang lima atau enam - kosong. Bahkan jika Anda Real Madrid atau Barcelona," tambahnya.

Klopp merasakan ada tekanan yang berbeda ketika memimpin anak asuhnya kala menghadapi kesebelasan besar dan kecil. Menghadapi kesebelasan kecil, anak asuhnya cenderung diremehkan oleh para pendukung Liverpool sendiri.

"Jika kami gagal mencetak gol, tetap positif, karena kami hampir mencetak gol ke gawang Chelsea. Tapi jika kami hampir mencetak gol ke gawang Burnley, hal itu terasa negatif," keluh Klopp. "Ini yang harus dipahami; tidak ada pertandingan yang mudah. Bisakah kita membuat sebuah atmosfer spesial pada pukul tiga sore di Anfield? Saya pikir itu harus."

Legenda Manchester United, Sir Alex Ferguson, pernah menyebut bahwa Klopp dan Liverpool adalah pasangan yang cocok. Klopp bisa membuat atmosfer Anfield, yang menurut Fergie berbeda dengan yang laini, menjadi tekanan berlebih bagi lawan. Hal ini pun disadari oleh Klopp.

"Dua hal yang sangat penting: gemuruh penonton dan tim. Saya ingin melihat semua orang dengan sikap yang benar, dan tak perlu kecewa jika kami gagal menuntaskan peluang dalam 10 menit. Tidak lebih mudah melawan Hull," Klopp menegaskan.

Secara tidak langsung, Klopp memang merasa gemuruh Stadion Anfield memang menjadi salah satu kekuatan Liverpool saat hadapi pertandingan besar. Sekarang, Klopp ingin para pendukungnya tak perlu melihat siapa lawan yang dihadapi, tapi atmosfer stadion harus tetap sama; meneror kubu lawan.

Baca juga pengalaman Aditya Maulana Hasymi yang pernah merasakan langsung atmosfer Stadion Anfield (saat hadapi Borussia Dortmund) di artikel berjudul: "Malam Terang di Anfield".

Komentar