Penyelesaian Akhir yang Buruk Gagalkan Ambisi Kemenangan Juventus

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Penyelesaian Akhir yang Buruk Gagalkan Ambisi Kemenangan Juventus

Juventus gagal meraih kemenangan perdananya di grup H Liga Champions 2016/2017. Mereka ditahan imbang Sevilla sebagai tamunya dengan skor 0-0 di Stadion Juventus pada dini hari tadi, Kamis (15/9). Hasil imbang ini membuat Juventus tidak pernah kalah dalam 17 laga pembuka Liga Champions. Kendati demikian, hasil imbang ini di luar ekspektasi mereka karena mengharapkan kemenangan sebagai motivasi di Liga Champions.

Juventus bermain menguasai pertandingan walau mencadangkan Miralem Pjanic dan tidak bisa menampilkan Claudio Marchisio. Kwadwo Asamoah dan Mario Lemina menjadi penggantinya di lini tengah formasi 3-5-2. Sementara Sevilla bermain dengan formasi yang berbeda dengan pertandingan biasanya. Kali ini Jorge Sampaoli, Pelatih Sevilla, menurunkan formasi 4-3-3. Bukan 3-5-2 atau 4-1-4-1 seperti yang biasa diandalkannya di La Liga 2016/2017.

Juventus sendiri tidak mampu mencetak gol karena begitu banyak peluang yang disia-siakan. Dalam arti lainnya, penyelesaian akhir Juventus begitu buruk pada laga ini. Total, mereka melepaskan 16 kali percobaan tendangan ke arah gawang Sevilla dan memenangkan penguasaan bola sebesar 56 persen.

Percobaan tendangan paling banyak dilakukan Gonzalo Higuain yang melakukannya lima kali. Salah satu upayanya itu hanya mengenai mistar gawang pada menit ke-58. Penyelesaian akhir yang buruk Juventus juga diakibatkan karena penampilan Sergio Rico yang menjaga gawang Sevilla pada laga tersebut.

"Terima kasih Tuhan saya telah menolong tim ini dengan membuat penyelamatan," ujar Sergio Rico yang melakukan lima penyelamatan pada laga ini, seperti dikutip dari Football-Italia.

"Sergio Rico bermain dengan nyaman dan membuat penyelamatan yang baik di akhir. Dia benar-benar melakukannya dengan baik malam ini," puji Sampaoli tentang Sergio Rico.

Selain menjaga gawang dengan baik, Sergio Rico juga menjadi salah satu distribusi serangan kesebelasannya. Sevilla yang menerapkan pressing terutama di wilayahnya sendiri, sesudah mendapatkan bola hampir sering diberikan kepada Sergio Rico. Kemudian ia melepaskan umpan jarak jauh ke tengah untuk membantu serangan balik kesebelasannya.

Sevilla bermain dengan pressing ketat sepanjang pertandingan. Mereka akan langsung melakukan tekel jika Juventus menguasai bola di areanya. Bahkan terkadang berani melakukan pressing agresif di wilayah Juventus. Pola permainan Sevilla membuat Juventus semakin hati-hati dalam membangun serangan. Sebab beberapa kali juga Juventus melakukan kesalahan individual dalam mengoper bola karena tekanan dari Sevilla.

Tapi pressing ketat dan agresif itu masih belum terlalu menunjukan karakteristik permainan Sampaoli. Sebab mereka masih kurang cepat melakukannya. Tekanan itu pun masih belum diimbangi ketika menguasai bola. Sevilla masih sering melakukan kesalahan ketika menerapkan umpan-umpan cepat ketika melakukan serangan balik pada laga ini.

Komentar