Conte vs Guidolin dan Para Pemikir Italia di Tanah Britania Raya

Berita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Conte vs Guidolin dan Para Pemikir Italia di Tanah Britania Raya

Diakui atau tidak, sepakbola Italia mulai kembali menggeliat. Salah satu indikasi yang terlihat adalah cukup larisnya pelatih-pelatih asal Italia di Tanah Britania Raya, yang saat ini memiliki Liga Primer Inggris sebagai pusat perhatian sepakbola dunia.

Bahkan pada Minggu (11/9), dua pelatih asal Italia akan berduel di lanjutan Liga Primer Inggris 2016/2017. Mereka adalah Antonio Conte dan Francesco Guidolin, yang saat menangani Chelsea dan Swansea City.

Conte dan Guidolin sudah cukup sering bertemu di Serie A. Total, keduanya bertemu sebanyak 10 kali. Namun Conte mendominasi, di mana Guidolin hanya sekali menang menghadapi skuat Conte. Itu pun terjadi ketika Conte masih menukangi Bari dan Guidolin membesut Parma pada 2009.

Tapi duel terakhir keduanya terjadi ketika Italia tengah mencari pelatih timnas sebagai pengganti Cesare Prandelli. Sebelum Conte terpilih, Guidolin merupakan kandidat kuat lainnya walau akhirnya pilihan jatuh pada mantan pelatih Juventus tersebut.
Situasi di Italia dan di Inggris pun tak jauh berbeda jika menilik pertemuan keduanya dalam lima tahun terakhir. Conte menangani kesebelasan besar (Juventus-Chelsea), sementara Guidolin hanya menangani kesebelasan yang sering berkutat di papan tengah (Udinese-Swansea).

Sebenarnya, Conte vs Guidolin bukan satu-satunya duel sesama pelatih Italia di Liga Primer. Conte sebelumnya menghadapi mantan rivalnya, Walter Mazzarri, ketika Chelsea menghadapi Watford. Conte dan Mazzarri sempat saling berjibaku berebut trofi Serie A ketika Conte menangani Juventus dan Mazzarri menangani Napoli.

Keberadaan duel pelatih Italia di Inggris tentunya berkat tuah dari keberhasilan Claudio Ranieri menjuarai Liga Primer bersama Leiester City musim lalu. Bahkan menurut Independent, Conte dan Guidolin sempat berkonsultasi pada Ranieri sebelum memutuskan hijrah ke Liga Primer.

Bahkan tak hanya di Liga Primer, Divisi Championship yang satu strip di bawah Liga Primer pun mulai disambangi pelatih dari Negeri Pizza tersebut. Roberto Di Matteo yang sempat menuai kesuksesan bersama Chelsea kini menangani Aston Villa. Sementara mantan pelatih Sampdoria, Walter Zenga, sekarang menukangi Wolverhampton Wanderers.

Para pemikir dari Italia ini tak bisa dimungkiri akan membuat Liga Primer menjadi lebih taktikal. Kejutan-kejutan yang ditampilkan skuat besutan para pelatih Italia ini akan mendapatkan porsi tersendiri bagi para media di sana, khususnya dari segi taktikal.

Yang terbaru adalah sensasi yang dilakukan Mazzarri. Skuatnya, Watford, secara mengejutkan berhasil membalikkan skor dari kalah 2-0 menjadi menang 2-4 saat menghadapi giant killer, West Ham United. Selain derajat Mazzarri terangkat, kualitas manajer asal Italia pun secara otomatis akan naik pamor.

Kali ini Conte akan menghadapi Guidolin, duel sesama pelatih Italia. Dengan komposisi Swansea yang tak seburuk Parma atau Udinese yang pernah ditangani Guidolin sebelumnya, laga Chelsea menghadapi Swanse bisa jadi akan menyajikan suguhan menarik dari segi taktikal yang akan dimainkan oleh kedua pelatih.

Dan jika Guidolin atau Mazzarri berhasil mempertahankan konsistensinya, atau Conte dan Ranieri memberikan kejayaan baru pada kesebelasan yang mereka tangani saat ini, bukan tidak mungkin akan semakin banyak pelatih di Italia yang mulai dilirik oleh kesebelasan-kesebelasan Liga Primer Inggris. Belum lagi dengan industri sepakbola Inggris yang terus meningkat, akan banyak pelatih asal Italia yang mulai tertarik melanjutkan karier di Inggris.

foto:breathechelsea.com

Komentar