Di Balik Harga Mahal Alexandre Lacazette

Cerita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Di Balik Harga Mahal Alexandre Lacazette

Arsenal banyak dikaitkan dengan beberapa nama pemain baru pada bursa transfer musim panas 2016/17. Nama-nama seperti Alexandre Lacazette, Shkodran Mustafi, dan Jonny Evans, disebut segera bergabung dengan The Gunners pada bursa transfer musim panas kali ini.

Kegagalan Arsenal meraih enam poin dalam dua partai perdananya di Liga Primer Inggris musim ini membuat nama ketiganya semakin kencang disebut ke The Gunners. Hasil 0-0 melawan Leicester City pekan lalu bahkan membuat ketiga disebut sudah berada di pintu masuk Stadion Emirates.

Alexandre Lacazette jadi salah satu nama pemain yang dikabarkan akan hijrah ke Arsenal. Pemain yang kini memperkuat Olympique Lyonnais tersebut disebut menjadi buruan utama Arsenal mengingat Olivier Giroud dianggap kerap tampil di bawah standar meski musim lalu mampu mencetak 16 gol.

Proses transfer Lacazette sendiri terbilang cukup berbelit. Arsenal disebut Sky Sports telah mengajukan penawaran resmi untuk Lacazette per bulan lalu senilai 40 juta paun. Namun sayang, penawaran Arsenal tersebut tidak membuahkan hasil usai Lyon meminta nominal yang lebih besar.

Sky Sports mengklaim bahwa Lyon mematok harga 50 juta paun untuk Lacazette. Hal ini disebut sebagai permintaan dasar Lyon melihat apa yang ditampilkan oleh Lacazette musim lalu. Permintaan tersebut rupanya dianggap begitu besar oleh manajemen Arsenal, yang pada akhirnya membuat proses transfernya tidak selesai-selesai hingga saat ini.

Salah satu komentator TalkSport yang juga mantan pemain Chelsea, Tony Cascarino, ikut bersuara perihal transfer Lacazette yang membingungkan ini. Menurutnya, manajer Arsenal, Arsene Wenger, tidak akan mengeluarkan uang 50 juta paun dari koceknya untuk seorang Lacazette.

Cascarino melanjutkan, transfer Michy Batshuayi tampaknya menjadi pedoman Wenger dalam mendatangkan Lacazette dari Lyon. Seperti yang diketahui, Batshuayi yang didatangkan Chelsea dari Olympique Marseille memiliki begitu banyak kemiripin dengan Lacazette, mulai dari gaya bermain hingga kemampuan teknik.

“Arsene tidak akan mengeluarkan 50 juta paun untuk Lacazette karena mungkin ia melihat Batshuayi,” ucap Cascarino. “Arsene mungkin berpikir, Chelsea mengeluarkan 33 juta paun untuk Batshuayi, tapi mengapa saya harus menghargai Lacazette 50 juta paun? Arsenal tidak akan mengeluarkan uang lebih untuknya.”

“Keduanya memiliki kualitas yang hampir sama. Keduanya bermain di Ligue 1 musim lalu dan keduanya mampu mencetak banyak gol. Saya pikir mereka bisa didapatkan dalam kisaran harga yang hampir sama,” imbuh Cascarino.

Melihat pendapat Cascarino, Lacazette pantas dipatok seharga apa yang dikeluarkan oleh Chelsea untuk Batshuayi. Namun, apakah Lacazette layak dihargai seharga Batshuayi? Berikut alasan mengapa Lacazette berharga lebih mahal ketimbang Batshuayi.

Kualitas Musim Lalu

Soal harga Lacazette yang mahal, hal ini baru terjadi di awal musim ini. Di awal musim 2015/16, Lyon sudah menolak beberapa tawaran dari beragam kesebelasan karena Lacazette mereka patok di angka 25 juta paun.

Kenaikan harga Lacazette mulai terjadi akibat musim lalu. Di musim lalu, pemain bernomor punggung 10 ini mampu mencetak 21 gol dari 34 penampilan, sementara Batshuayi membuat 17 gol dari 36 penampilan. Walau secara total bermain di segala ajang, keduanya mencetak 23 gol dengan Batshuayi enam pertandingan lebih banyak.

Soal Mental Bermain

Tidak hanya soal kualitas yang ditunjukkan musim lalu yang membuat Lacazette diincar oleh Arsenal, The Gunners memilihnya karena ia dianggap mampu mengubah beban berat yang diekspektasikan oleh pendukungnya ke penampilan apik di atas lapangan.

Ya, meski Batshuayi mampu mengubah diri menjadi pilar penting Marseille musim lalu, namun apa yang diperbuat oleh Lacazette di Lyon, juga musim lalu, membuktikan bahwa ia adalah pemain penting di Lyon, yang bahkan untuk menggantinya dalam pertandingan adalah keputusan yang sulit.

Pelatih Lyon, Bruno Genesio, tidak pernah memiliki pikiran untuk mengganti Lacazette dalam laga penting sekali pun, “Keputusan membangku cadangkan Lacazette adalah keputusan tersulit yang pernah saya buat,” ujar Genesio dikutip dari 20 Minutos. “Ia memiliki mental pemenang dan mampu mengubah beban yang ada menjadi sebuah penampilan baik di lapangan.”

Situasi Skuat Lyon

Kondisi Lyon dengan Lacazette dan Marseille dengan Batshuayi yang berbeda membuat keduanya menjalani proses transfer yang begitu berkebalikan. Marseille yang musim lalu begitu mengandalkan Batshuayi masih memiliki Romain Alessandrini dan Georges-Kevin N`Koudou. Keberadaan kedua pemain ini jelas tidak membuat Marseille takut kehilangan seluruh kekuatannya jika ditinggal Batshuayi.

Sementara Lyon, kehilangan Lacazette jelas mematikan hampir setengah kekuatan skuatnya. Pasalnya, tidak ada pemain Lyon lain yang memiliki kualitas setara dengan Lacazette. Dari beberapa nama, mungkin hanya Yassine Benzia yang bisa diharapkan. Sehingga jika menjual Lacazette dan harus mencari penggantinya segera, jendela transfer yang menyisakan waktu seminggu lagi bisa membuat mereka melakukan panic buying.

***

Dari penjelasan di atas, Arsenal memang harus mengeluarkan harga yang lebih mahal dari Batshuayi jika ingin mendapatkan Lacazette. Lacazette merupakan penyerang utama Lyon yang posisinya tak tergantikan.

Batshuayi saat ini berstatus pemain muda, di mana ia masih bisa berkembang, atau bahkan bisa gagal mencapai potensinya jika ditangani kurang tepat. Sementara Lacazette merupakan penyerang yang berada di usia matang, yang berada di puncak potensinya. Inilah yang membuat Lacazette layak dihargai lebih mahal dari Batshuayi.

Komentar