Tolak Jabat Tangan Mihajlovic, Diego Lopez Dendam?

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Tolak Jabat Tangan Mihajlovic, Diego Lopez Dendam?

Sinisa Mihajlovic, Pelatih Torino, mendapatkan sambutan yang hangat ketika kembali ke Stadion San Siro. Ia melambaikan tangannya kepada para suporter AC Milan dan begitu juga sebaliknya. Kemudian Mihajlovic mendapatkan tepuk tangan dari para suporter Milan saat itu.

Para suporter Milan masih menghargai upaya Mihajlovic musim lalu. Walau pada akhirnya ia dipecat sebagai Pelatih Milan pada April lalu. Padahal waktu itu perjalanannya tidak terlalu buruk, di mana Miha berhasil menorehkan satu prestasi yakni mengantarkan Milan ke final Coppa Italia.

Namun, kehangatan yang masih terjalin antara Mihajlovic dengan para suporter Milan tidak seirama dengan salah satu mantan pemainnya. Ketika Mihajlovic menghampiri bangku cadangan Milan untuk bersalaman, hanya Diego Lopez yang menolaknya berjabat tangan. Tampaknya Diego Lopez masih mempunyai dendam tersendiri kepada Mihajlovic atas keputusannya musim lalu, karena Miha menyerahkan kiper utama kepada Gianluigi Donnarumma.

Keputusan itu karena Diego Lopez selalu kebobolan pada delapan laga perdana Serie-A 2015/2016. Bahkan yang paling kentara adalah saat dikalahkan Napoli dengan empat gol tanpa balas. Kemudian ia masih diberikan kesempatan ketika menghadapi Torino pada laga selanjutnya. Namun Diego Lopez tetap kebobolan sehingga Mihajlovic memutuskan untuk mencadangkannya dan memberikan Donnarumma kesempatan.

Rupanya kesempatan itu bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Donnarumma yang waktu itu berusia 16 tahun. Dari tujuh pertandingannya secara beruntun, ia belum pernah kebobolan lebih dari satu gol. Alhasil Milan cuma kalah tiga kali dari tujuh pertandingan tersebut. Kegemilangan permainan Donnarumma membuat Diego Lopez hanya menjadi cadangannya sampai akhir musim lalu. Begitu pun untuk Serie-A 2016/2017 yang baru bergulir akhir pekan lalu.

Tampaknya hal itulah yang membuat Diego Lopez merasa sakit hati kepada Mihajlovic. Diego Lopez yang berusia 34 tahun dan sebelumnya adalah kiper utama Real Madrid, kemudian dipermalukan Mihajlovic karena digeser oleh kiper yang masih ABG. Bahkan walaupun Mihajlovic sudah dipecat, Diego Lopez tetap menjadi kiper cadangan Milan. Atas alasan itu juga yang membuatnya ingin segera hengkang dari Milan. Perasaan ingin pergi dari Milan sudah dirasakan sejak Februari lalu.

"Saya terkejut dengan sikap Sinisa Mihajlovic yang melakukan banyak hal-hal aneh pada saya," ujar Diego Lopez. "Dia tidak menunjukkan rasa hormat dan saya tidak tahu apa alasan itu. Tapi saya tahu bahwa ada sesuatu yang aneh di balik itu semua. Tapi sepakbola memang seperti ini dan saya tidak pernah mengurangi rasa hormat kepada siapapun. Ini juga untuk Gianluigi yang layak berada di sana," sambungnya seperti dikutip dari ESPN FC.

Vincenzo Montella, pelatih Milan saat ini, mengungkapkan jika masa depan Diego Lopez di Milan tidak bisa terjamin. Sementara Diego Lopez sendiri ingin mencoba pengalaman baru dengan bermain di Liga Primer Inggris. Kabarnya, Chelsea adalah kesebelasan yang meminatinya untuk menjadikannya sebagai pelapis Thibaut Courtois.

Sumber lain: Daily Mail, Forza Italian, Gazzetta World, Standard.

Komentar