Pekan Pertama Para Super Manajer

Berita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Pekan Pertama Para Super Manajer

Pekan pertama Liga Primer Inggris 2016/2017 telah berakhir. Laga Chelsea menghadapi West Ham yang berkesudahan 2-1 untuk Chelsea menjadi penutup matchday pertama.

Berlaganya semua kesebelasan di pekan pertama artinya semua manajer baru telah menjalani debutnya di Liga Primer. Lantas, bagaimana dengan pekan pertama para super manajer?

Claudio Ranieri (Leicester City)

Setelah mengantarkan Leicester City juara sebagai juara Liga Primer musim lalu, kredibilitas Claudio Ranieri langsung meroket. Ia pun langsung disandingkan dengan manajer-manajer papan atas.

Namun pada laga perdananya di musim ini, Ranieri ternyata harus mengakui ketangguhan lawannya yang merupakan kesebelasan promosi, Hull City. Leicester harus takluk dengan skor 2-1.

Leicester tampak begitu merasakan kehilangan N`Golo Kante yang hijrah ke Chelsea. Lini tengah yang diisi oleh Daniel Drinkwater dan Andy King tampak belum bisa setangguh musim lalu.

Riyad Mahrez memang mencetak gol (melalui titik putih), namun Jamie Vardy mengalami kebuntuan. Bahkan terdapat sejumlah peluang emas yang Vardy sia-siakan. Hanya saja debut Ahmed Musa tampaknya cukup menjanjikan bagi lini serang Leicester.

Pep Guardiola (Manchester City)

Pep Guardiola menjalani laga perdananya sebagai manajer Manchester City dengan cukup meyakinkan. Kemenangan pun diraihnya setelah berhasil menaklukkan Sunderland dengan skor tipis 2-1.

Yang paling mencolok adalah perubahan gaya bermain Manchester City. Tampak ada transisi dari gaya permainan Manchester City era Manuel Pellegrini ke era baru bersama Pep Guardiola.

Revolusi Manchester City ditandai dengan dimainkannya Aleksandr Kolarov sebagai bek tengah, berduet dengan bek anyar City, John Stones. Padahal pemain asal Serbia ini biasanya tampil impresif di pos full-back kiri.

Tak hanya itu, Yaya Toure yang sejak 2010 menjadi andalan Manchester City tak dimainkan, bahkan tak dibawa ke pertandingan. Begitu juga dengan Joe Hart yang harus rela menyaksikan rekan-rekannya dari bangku cadangan.

Baca juga: Siasati Pressing Sunderland Jadi Alasan Pep Cadangkan Joe Hart

Jose Mourinho (Manchester United)

Kiprah Jose Mourinho di Liga Primer memang sudah panjang. Namun untuk musim ini, Mou menangani Manchester United, yang mana ini menjadi sensasi tersendiri sejak pertama kali ia bergabung.

Menghadapi Bournemouth, Mou pun memberikan hasil positif. Skor 3-1 menjadi awal era Manchester United bersama manajer asal Portugal ini. Lebih dari itu, penampilan Manchester United begitu meyakinkan pada laga ini.

Bersama Mou, sejumlah pemain seolah tampil lebih baik. Dimulai dari Antonio Valencia, Juan Mata, Wayne Rooney, hingga Marouane Fellaini. Belum lagi debut Zlatan Ibrahimovic dan Eric Bailly di Liga Primer yang cukup mengesankan.

Di tangan Mou, permainan Manchester United memang lebih efektif dalam menyerang. Dari total 11 tembakan yang dilepaskan United, tujuh di antaranya mengarah ke gawang. Hal yang tak jauh berbeda ditampilkan United ketika menghadapi Leicester City di Community Shield.

Baca juga: Manchester United yang Tidak Bertele-tele Bersama Mourinho

Juergen Klopp (Liverpool) dan Arsene Wenger (Arsenal)

Juergen Klopp dan Arsene Wenger langsung berhadapan di pekan pertama Liga Primer. Pertarungan dua super manajer ini pun berlangsung sengit di mana tujuh gol (skor 4-3) berhasil tercipta.

Pada laga ini kedua kesebelasan saling berbalas pressing. Pertandingan pun berlangsung dengan intensitas tinggi. Hanya saja rapuhnya lini pertahanan kedua kesebelasan membuat tajamnya lini serang masing-masing kesebelasan menjadi bekerja lebih keras.

Liverpool keluar sebagai pemenang. Penampilan Sadio Mane dan Giorginio Wijnaldum, dua penggawa anyar mereka, sangat menjanjikan. Belum lagi penampilan Philippe Coutinho yang merepotkan lini pertahanan Arsenal sepanjang laga.

Sementara itu Arsenal yang bermain tanpa Olivier Giroud, Mesut Ozil dan Laurent Koscielny nyaris dipermalukan. Bagi Wenger, kebobolan empat harusnya menjadi sinyal bahwa lini pertahanan begitu rapuh.

Antonio Conte (Chelsea)

Menghadapi West Ham United jelas bukan laga yang mudah bagi debut Antonio Conte. Namun kemenangan 2-1 yang tercipta lewat gol telat Diego Costa ini cukup melegakan para pendukung Chelsea.

Chelsea tampil mendominasi dan menguasai pertandingan. Penguasaan bola Diego Costa cs mencapai 61% berbanding 39%. Sementara jumlah tembakan Chelsea pun mencapai 16 kali, walau hanya enam yang on target.

Laga ini menjadi ajang perkenalan bagi Kante dan Michy Batshuayi. Tampaknya kedua pemain ini tampil sesuai harapan Conte, di mana Kante impresif di lini tengah dan Batshuayi menjadi tandem ideal bagi Costa meski masuk sebagai pemain pengganti.

Hanya saja nasib Cesc Fabregas menggantung usai laga ini. Gelandang asal Spanyol tersebut sama sekali tak dimainkan Conte meski masuk dalam daftar pemain cadangan. Karenanya tak heran isu hengkangnya kembali muncul.

Baca juga: Fabregas Dicadangkan, Sinyal Hengkang?

***

Atas hasil pekan pertama, empat peringkat teratas Liga Primer Inggris dihuni oleh empat dari enam super manajer di atas. Manchester United, Liverpool, Chelsea dan Manchester City secara berurutan menghuni papan teratas Liga Primer. Peta pertarungan super manajer ini pun diprediksi akan sangat sengit hingga akhir musim nanti.

Komentar