Apakah Wenger Terlalu Lama Mengistirahatkan Ozil?

Berita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Apakah Wenger Terlalu Lama Mengistirahatkan Ozil?

Liga Primer Inggris 2016/2017 telah dimulai. Di pekan pertama, big match langsung tersaji di kota London antara Arsenal menghadapi Liverpool. Pertandingan pun berjalan menarik karena tujuh gol tercipta di mana Liverpool berhasil keluar sebagai pemenang.

Di samping skor 4-3, kubu Arsenal yang menjadi tuan rumah mendapatkan sorotan tajam. Empat gol yang bersarang ke gawang Petr Cech tentunya menjadi sinyal bahwa lini pertahanan The Gunners begitu rapuh. Apalagi mereka sempat tertinggal 1-4.

Arsenal memang tak bisa memainkan skuat terbaiknya pada laga ini. Selain Per Mertesacker dan Gabriel Paulista yang cedera, Laurent Koscielny, Mesut Ozil dan Olivier Giroud tak masuk dalam daftar susunan pemain Arsenal.

Koscielny, Ozil, dan Giroud absen karena dianggap belum siap menjalani pertandingan karena baru kembali dari liburan. Ketiganya diberikan jatah libur lebih lama karena ketiganya berlaga di Piala Eropa 2016, terlebih Giroud dan Koscielny tampil di final. Ini pula yang menurut manajer Arsenal, Arsene Wenger, menjadi penyebab kekalahan Arsenal atas Liverpool.

"Secara fisik, kami tidak siap. Kami memiliki banyak pemain yang bermain sangat lama di Euro 2016; Ramsey, Koscielny, Giroud, dan Ozil. Mereka bermain setidaknya hingga semifinal. Kami punya empat pemain yang telat bergabung," ujar Wenger seperti yang dikutip Independent.

Namun ketika Wenger mengistirahatkan ketiga pemainnya (Aaron Ramsey bermain), kesebelasan lain telah memainkan pemainnya yang tampil di Piala Eropa 2016, bahkan yang berlaga di final. Inilah yang kemudian cukup mengundang perdebatan.

Menjadi perdebatan karena Wenger dianggap terlalu lama mengistirahatkan pemainnya yang berlaga di Piala Eropa 2016, khususnya yang berlaga di final. Karena ketika Giroud dan Koscielny tak berlaga karena masalah kebugaran, kesebelasan lain sudah memainkan pemain yang berlaga di final.

Di Southampton misalnya, meski Jose Fonte tak berlaga, Cedric Soares yang bermain bersama timnas Portugal di laga final sudah bermain selama 80 menit kala menghadapi Watford. Tottenham Hotspur juga memainkan kiper timnas Prancis, Hugo Lloris. Sementara itu Manchester City, memainkan penuh bek kanan Prancis, Bacary Sagna, saat menjungkalkan Sunderland.

Tak hanya di Liga Primer, di liga lain pun demikian. Blaise Matuidi yang menjadi andalan lini tengah timnas Prancis, sudah membela Paris Saint-Germain pada laga pembuka Ligue 1 2016/2017 walau hanya bermain selama 15 menit. Samuel Umtiti duduk di bangku cadangan saat Barcelona menghadapi Sevilla di Piala Super Spanyol.

Yang lebih mengherankan tentunya adalah keputusan Wenger mengistirahatkan Ozil. Mantan gelandang Real Madrid tersebut sudah tersisih dari Piala Eropa sejak semifinal. Ini artinya, waktu istirahat baginya mungkin sudah cukup.

Apalagi jika dibandingkan dengan pemain lain yang juga berlaga di semifinal Piala Eropa 2016, Bayern Muenchen telah memainkan Thomas Mueller, Mats Hummels dan Joshua Kimmich. Pemain timnas Wales yang berlaga di semifinal seperti Chris Gunter (Reading), Andy King (Leicester City), Wayne Hennesey (Crystal Palace) dan James Chester (Aston Villa) pun sudah berlaga bersama klubnya masing-masing.

Untuk pemain Wales, Wenger juga sebenarnya telah memainkan Ramsey yang tampil impresif sepanjang Piala Eropa 2016. Namun ternyata, Ramsey mengalami cedera dan harus digantikan Santi Cazorla pada menit ke-61.

Inilah mungkin yang menjadi ketakutan Wenger dalam memainkan para pemainnya yang belum bugar. Apalagi tak hanya Ramsey, Lloris juga mendapatkan cedera saat membela Spurs pada laga menghadapi Everton.

Deretan pemain cedera Arsenal juga bertambah usai hadapi Liverpool. Tak hanya Ramsey, gelandang muda berusia 20 tahun, Alex Iwobi, juga harus menepi karena cedera. Padahal selama pramusim, Iwobi tampil sangat menjanjikan.

Ini tentunya menjadi tugas berat Wenger untuk mempersiapkan skuatnya jelang pekan kedua. Apalagi berikutnya mereka akan bertandang ke markas sang juara bertahan, Leicester City. Hanya saja ia meragukan anak asuhnya yang mengalami masalah kebugaran sudah siap pada laga beriktunya.

"Kami harus siap menghadapi pekan depan menghadapi Leicester City. Tapi kami harus meninjau apa yang bisa dilakukan skuat yang ada dan bagaimana situasi para pemain yang mengalami cedera. Apakah mereka bisa kembali pekan depan? Saya tidak tahu. Terkadang Anda harus menerima bahwa semuanya tak bisa dikendalikan," papar Wenger.

Badai cedera memang seolah menjadi momok bagi Arsenal setiap musim. Saat ini, badai cedera tersebut tampaknya datang lebih dini. Lantas, apakah ini menjadi bukti ketidakmampuan Wenger dalam meningkatkan kebugaran para pemainnya atau hanya situasi yang sedang tidak menguntungkan Arsenal karena Liga Primer Inggris lebih dulu mulai dibanding liga lain? Yang jelas, masih ada waktu bagi Wenger untuk berbenah setidaknya dengan memanfaatkan bursa transfer yang masih dibuka.

Komentar