Dilema Marek Hamsik di Napoli: Soal Loyalitas dan Kenaikan Gaji

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Dilema Marek Hamsik di Napoli: Soal Loyalitas dan Kenaikan Gaji

Napoli gencar mencari gelandang baru agar semakin kuat di musim depan. Apalagi, Napoli akan bermain di Serie-A, Liga Champions, dan Coppa Italia. Soal gelandang, Napoli memiliki Marek Hamsik yang telah bergabung sejak 2007. Ia juga merupakan pemain tengah andalan Tim Nasional (timnas) Slovakia dan ikut serta dalam Piala Eropa 2016. Bahkan tabloid terbesar di Slovakia, Novy Cas, membuat headline berjudul "Marek Hamsik Lebih Baik Daripada Bale!". Headline itu menghiasi pemberitaan negara tersebut jelang laga Slovakia menghadapi Wales pada laga Grup B Piala Eropa 2016. Isi headline itu juga menganggap Hamsik sebagai pemain kesembilan paling berharga di ajang tersebut.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Hamsik adalah pemain terbaik Slovakia dalam tujuh tahun terakhir. Ia menjadi gelandang sentral dalam formasi 4-2-3-1 di Piala Eropa 2016. Media Wales Online pun memang memperhitungkannya. Apalagi, Hamsik adalah pencetak gol terbanyak Slovakia selama kualifikasi Piala Eropa 2016.

Wales Online pun memperhitungkan Hamsik berdasarkan penampilannya bersama Napoli. Sebab ia adalah pencetak gol terbanyak kelima Napoli sepanjang masa dan ketiga terbanyak sepanjang sejarah Slovakia. Gaya permainan Hamsik sebagai pengatur serangan yang kreatif dan terus berlari tanpa lelah, disebut-sebut mirip dengan Pavel Nedved yang melegenda di Ceko. Maka bukan tanpa alasan AC Milan dan Real Madrid begitu ingin merekrutnya.

Kendati demikian, Slovakia justru takluk di hadapan Wales dengan skor 1-2. Tapi Hamsik masih menunjukkan keahiliannya mengirimkan operan pendek dan operan panjang pada laga tersebut. Bahkan ia berhasil membangkitkan negaranya ketika menghdapai Rusia di partai selanjutnya. Pemain 28 tahun itu menyumbangkan asis dan mencetak gol kemenangan Slovakia pada menit ke-45. Selama pertandingan itu pun ia menunjukkan peran sentralnya sebagai pengatur tempo permainan Slovakia.

Kontribusinya itu berhasil membuat sejarah baru untuk Slovakia. Hamsik berhasil membantu Slovakia lolos ke 16 besar pada debutnya di Piala Eropa 2016. Kontribusinya itu juga semakin meramaikan pembicaraan bahwa Hamsik cocok bermain di klub yang lebih besar daripada Napoli. Senada dengan yang dikatakan Jan Kozak sebagai pelatihnya di Slovakia.

"Saya pikir Naploli terlalu kecil baginya. Dia layak bermain di sebuah klub yang sangat besar," cetusnya seperti dikutip dari ESPN FC. Sementara Hamsik membalas argumen itu, "Saya yakin ada ruang untuk memperbaiki diri. Mudah-mudahan masa depan saya akan teteap di Napoli." Ia menambahkan bahwa dirinya ingin memperkuat Napoli di Liga Champions musim depan dan masih terikat kontrak dua musim di sana.

Kendati berkata demikian, Chelsea terus memantaunya untuk dijadikan suksesor Frank Lampard. Bahkan, Bayern Munich mengonfirmasi perwakilannya telah melakukan kontak dengan Hamsik.

Hamsik mengakui kabar tersebut namun ia membantah telah melakukan kesepakatan walau tertarik kepada tawaran Munich. Sebetulnya begitu banyak tawaran dari kesebelasan lain sejak dahulu. Usai menghadapi Rusia pun ia mendapatkan banyak telepon dari berbagai klub-klub besar.

"Prioritas saya untuk saat ini yang jelas adalah Napoli. Kita akan melihatnya. Sekarang saya sedang berpikir tentang liburan. Bayern Munich? Ya, ketertarikan mereka itu betul, tapi tidak lebih dari sekadar itu. Itu tidak benar jika saya sendiri yang menolaknya. Saya bukan termasuk orang yang menolak tawaran dari mereka," bebernya seperti dikutip dari Kick Off.

Pernyataan itu seperti menjelaskan bahwa Hamsik bukanlah pihak yang menolak tawaran Munich, melainkan Napoli-lah yang menampiknya.Pernyataan mantan pemain Brescia tersebut agak mengejutkan. Rupanya hal itu tidak lepas dari wacana perpanjangan kontraknya bersama Napoli soal kenaikan gajinya.

Sejauh ini Hamsik digaji tiga juta euro permusim oleh Napoli dan ayahnya ingin ada peningkatan soal hal tersebut. Situasi itu pun mengundang peminat lain dari Arsenal dan Manchester City. Soal kesalahpahaman kontrak itu pun dibeberkan oleh ayahnya, Richard Hamsik.

"Marek selalu mengatakan bahwa Napoli adalah klub yang dicintainya dan ingin mengakhirinya di sana. Tapi dia masih tidak yakin itu akan terjadi. Kami mengharapkan kontrak yang lebih besar. Jika ada kemauan untuk menghargai Marek, ia akan layak tetap berada di Naples, kalau tidak, kami akan memikirkan penawaran lain," ungkap ayahnya itu, seperti dikutip dari The Sun.

Hamsik bergabung dengan kesebelasan berjuluk Partenopei itu bersama Ezquiel Lavezzi. Namun Lavezzi sudah tidak lagi berada di Napoli sementara Hamsik terus bertahan. Hamsik tetap bahagia di Napoli meskipun pernah dua kali dirampok di Kota Naples pada 2008 dan 2013 lalu. Tapi peperangan batin soal kenaikan gajinya akan menjadi pertimbangan yang menentukan untuk loyalitas Hamsik.

Sumber lain: Daily Mail, Gazzetta World, Mirror, SB Nation, Telegraph, The Guardian.

ed: fva

Komentar