Wales Identik dengan Permainan Bertahan? Ini Bantahan Coleman

Berita

by redaksi

Wales Identik dengan Permainan Bertahan? Ini Bantahan Coleman

Wales adalah satu-satunya negara United Kingdom yang mampu mencapai babak perempatfinal Piala Eropa 2016. Sebelumnya, Inggris dan Irlandia Utara sudah lebih dulu gugur di babak 16 besar.

"Aku dengar ada yang bilang kalau Wales tidak boleh kalah apapun yang terjadi, tapi bukan itu yang kami cari. Kami melihat pertandingan ini sebagai ujian besar, sebuah tantangan hebat yang sejalan dengan tantangan demi tantangan yang pernah kami temui," kata Pelatih Wales, Chris Coleman.

"Tekanan itu ada pada kami untuk tetap menunjukkan penampilan yang baik, dan itulah apa yang ingin kami lakukan, karena Anda harus memandang ini sebagai pertandingan terbesar di mana negara kami terlibat, yang mana itu sangat hebat."

Menurut Coleman, ucapannya itu bukan berarti mereka tidak menghormati skuat yang mencapai babak perempatfinal Piala Dunia 1958, "Namun, tidak ada seorang pun yang tahu tentang turnamen itu. Kami telah mendengar cerita tentang para pemain yang pulang dan ditanya soal ke mana saja mereka. Kini semua berbeda. Kami ada di sini dan telah meraihnya. Kami mungkin tengah dalam tekanan menghadapi kesebelasan top seperti Belgia, tapi ini adalah tekanan yang fantastis yang kami dapatkan."

Di sisi lain, Belgia, lawan yang akan dihadapi Gareth Bale dan kolega lebih difavoritkan. Terlebih mereka mampu melalui sejumlah pertandingan dengan hasil yang amat meyakinkan. Namun, Belgia tengah mendapatkan tantangan serius karena lini pertahanan yang dilanda badai cedera. Tercatat Thomas Vermalen dan Jan Vertonghen dipastikan absen kala menghadapi Wales.

"Itu adalah kehilangan yang begitu berarti untuk Belgia, meskipun aku membayangkan mereka punya pengganti yang berkualitas tinggi," kata Coleman. "Verthongen adalah pemain yang sangat baik, meski aku tak ingin menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan skuat Belgia. Bukannya tidak menghargai, tapi kami tak boleh meremehkan diri kami sendiri."

"Mereka tahu kami, kami tahu mereka. Mereka punya imajinasi, kekuatan, dan orang-orang melihat mereka sebagai kesebelasan yang ofensif, tim yang suka menyerang. Kami dilihat sebagai kesebelasan yang bertahan, meski faktanya tidak mendukung itu. Belgia cetak delapan gol, sementara kami tujuh. Tidak ada perbedaan yang berarti di antara kami."

Pelatih Belgia, Marc Wilmots, mengonfirmasi kalau Vertonghen tengah menderita cedera pada akhir sesi latihan. Dua dari tiga ligamen engkelnya sobek dan kemungkinan akan diganti oleh Jordan Lukaku.

"Ini adalah situasi yang rumit, dengan keluarnya Vermaelen dan Vincent Kompany tidak bersama kami, tapi aku tak punya keraguan atas kualitas para penggantinya. Kami mesti mencoba dan menang dengan senjata kami sebagai penyelesaian," ucap Wilmots.

Meski Belgia lebih diunggulkan, tetapi Wales memiliki rekor yang bagus. Mereka sempat bertemu di babak kualifikasi dengan hasil seri di Brussels dan kemenangan di Cardiff. Namun, Coleman enggan menjadikan hasil tersebut sebagai pegangan.

"Apa yang akan aku katakan kepada para pemain adalah pertandingan di masa lalu tidak dihitung. Ini tentang pertandingan mendatang. Ini adalah perempatfinal, kami kini ada di fase gugur. Ini adalah pertandingan yang terisolasi di mana tidak ada yang namanya kesempatan kedua. Kami tidak bisa bermain imbang dan kembali berjuang di kemudian hari. Pada akhirnya, harus ada yang pulang, dan kami tak mau kalau itu kami. Kami akan menunjukkan performa terbaik dan maksimal, dan itu apa yang anak-anak terus lakukan," kata Coleman.

Coleman adalah pelatih pengganti saat Gary Speed ditemukan bunuh diri. Ia hampir berhenti karena kalah dari lima pertandingan perdananya. Coleman sudah teguh saat kalah 1-6 dari Serbia yang membuat Wales gagal lolos ke Piala Dunia Brasil. Namun, keputusannya untuk tetap bertahan, membuat Wales dibawanya sejauh ini.

"Perjalanan ini adalah sebuah kesuksesan, tapi kita semua tahu sejumlah masa-masa sulit di masa lalu. Kami punya masa-masa suram dan kekecewaan yang mendalam, dan itulah saat Anda mengetahui tentang orang-orang di sekitar Anda. Masa itu adalah saat Anda menghakimi seseorang, bukan dari masa keemasannya, dan dari situlah Anda mendapatkan semangat yang sebenarnya. Semangat itu datang dari bagaimana Anda mengahdapi kesulitan, dari perjuangan, dan dari penolakan untuk menyerah," ucap Coleman.

Coleman menambahkan bahwa semangat juang tim hanya datang dari sesuatu yang terjadi di atas lapangan. "Itulah mengapa saya senang dengan Ashley (Williams) sebagai kapten saya," ucap Coleman.

Mantan pelatih Fulham ini menganggap dirinya sebagai orang yang tradisional, yang menganggap bahwa kehadiran seorang pemimpin di tim adalah sesuatu yang penting. "Anda mesti punya seseorang dengan karakter yang kuat untuk memimpin ruang ganti, dan Ashley tak pernah mengecewakanku," kata Coleman

Komentar