Tumpulnya Para Pencetak Gol Terbanyak Liga-Liga Top Eropa di Piala Eropa 2016

Cerita

by Redaksi 32

Redaksi 32

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tumpulnya Para Pencetak Gol Terbanyak Liga-Liga Top Eropa di Piala Eropa 2016

Fase grup Piala Eropa telah terlewati dan kini turnamen akbar antarnegara Eropa itu sudah mencapai babak gugur. Begitu banyak kejadian mengejutkan seperti lolosnya beberapa negara debutan ke babak selanjutnya. Selain itu deretan pemain yang sebelumnya kurang mendapat sorotan seperti Álvaro Morata, Dimitri Payet, Balázs Dzsudzsák dan Ivan Perišić, justru memperlihatkan permainan ciamik lewat kontribusi golnya.

Akan tetapi di sisi lain Piala Eropa kali ini menjadi momok menakutkan bagi beberapa pemain bintang khususnya para peraih gelar top skor di liga-liga top Eropa. Meski berjaya bersama kesebelasannya dan mencatatkan gol dua digit dalam semusim, mereka justru melempem ketika berseragam timnas. Berikut merupakan daftar beberapa peraih gelar top skor namun masih nihil dalam jumlah gol.

Robert Lewandowski

Robert Lewandowski yang kini menjelma sebagai mesin gol bagi Bayern Munchen belum mampu menunjukkan permainan terbaiknya ketika merumput bersama timnas. Pasalnya ia tak jua menyumbangkan gol bagi Polandia. Padahal Lewy merupakan top skor Bundesliga musim lalu dengan 30 gol.

Selain itu ia juga sukses mengukuhkan diri sebagai pencetak gol terbanyak di babak kualifikasi Piala Eropa dengan total 13 gol. Jumlah tersebut membuat dirinya menjadi pemain paling berperan dalam setiap gol yang dicetak Polandia. Tecatat hampir 40% total gol The White Eagles lahir dari kakinya.

Di Piala Eropa 2016, Lewy bahkan belum pernah sekalipun melepaskan tembakan yang mengarah ke gawang lawan. Tercatat dari empat tembakan yang dilakukannya, satu keluar dari sasaran dan tiga dapat diblok lawan. Meski negaranya berhasil mengukir rekor untuk pertama kalinya dalam sejarah lolos dari fase grup, akan tetapi sejauh ini kontribusinya masih belum maksimal. Untuk itu ia wajib membuktikan kapasitasnya pada babak knock-out yang akan segera bergulir.

Harry Kane

Sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Primer, Harry Kane memikul beban yang berat. Selain membawa nama besarnya, ia juga menjadi tulang punggung Inggris dalam urusan mencetak gol. Pasalnya ia juga merupakan pemain Inggris pertama yang mampu mendapatkan titel tersebut setelah terakhir kali diraih oleh Kevin Phillips 16 tahun silam.

Kehadiran pemain yang baru melakukan debutnya pada Maret tahun lalu itu seakan menjadi oase di tengah langkanya penyerang haus gol dalam tubuh Inggris. Kendati demikian, ia terbukti belum mampu menunjukkan kualitasnya di level internasional. Pada fase kualifikasi Piala Eropa, Kane juga baru mencatatkan tiga gol, lebih sedikit dari torehan Wayne Rooney dan Danny Welbeck.

Dalam penampilan pertamanya di turnamen internasional kali ini, Kane belum menunjukkan timnya kontribusi nyata. Tercatat ia hanya sekali membahayakan gawang lawan, dari total empat tembakan yang telah dilakukannya. Padahal Roy Hodgson telah memberikan kesempatan dalam tiga pertandingan, meski dari laga pertama hingga ketiga, menit bermainnya cenderung berkurang. Seperti halnya Lewandowski, Kane masih memiliki kesempatan untuk membuktikan predikat pencetak gol terbanyak dengan lolosnya Inggris ke babak 16 besar.

Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic bisa dikatakan sebagai pemain yang nasibnya paling malang dibanding dua pemain di atas karena Swedia sudah terlempar dari Piala Eropa. Selain itu turnamen kali ini merupakan kesempatan terakhirnya bersama The Blue Yellow. Pasalnya ia telah memutuskan untuk pensiun dari timnas.

Ibra bukan tak bersinar bersama Swedia di kancah internasional. Ia memberikan kontribusi penting saat Swedia mengarungi babak kualifikasi. Dari 15 gol yang dicetak negaranya, 11 gol di antaranya disumbangkan oleh Ibra! Selain itu, Ibra juga berhasil mencetak tiga gol yang membawa Swedia lolos dari hadangan Denmark di babak play-off.

Penampilan Ibra pada ajang kali ini dinilai jeblok karena tak mampu menyumbangkan satu gol pun. Bahkan akurasi tendangannya terhitung buruk bagi seorang penyerang papan atas. Pemain bertinggi badan 195 cm itu hanya mencatatkan satu tendangan tepat sasaran dari total delapan tembakan yang ia lepaskan.

Ironisnya, bersama PSG di musim lalu Ibra telah ditasbihkan sebagai bomber paling subur di Prancis. Ia berhasil mencatatkan 38 gol hanya dalam 31 pertandingan, yang artinya ia mempunyai rataan 1.2258 gol per laga. Selain itu total golnya tersebut merupakan jumlah terbanyak kedua dalam sejarah bergulirnya Ligue 1.

***

Dari ketiga nama di atas, Lewandowski dan Kane masih memungkinkan untuk pecah telur karena kesebelasan yang mereka bela berhasil lolos ke babak 16 besar. Sementara itu bagi Ibrahimovic, ia dipastikan pulang dengan tangan hampa di laga internasionalnya terakhirnya setelah Swedia dipastikan tersingkir.

Sementara itu, Cristiano Ronaldo yang menjadi pencetak gol terbanyak Liga Champions, sebenarnya nyaris masuk daftar ini. Namun dua gol yang ia cetak ke gawang Hungaria pada pertandingan terakhir grup F membuatnya tak lagi mendapat predikat mandul. Bahkan Portugal berhasil lolos ke babak 16 besar karena kontribusinya pada laga tersebut.

Foto: Wikimedia

ed: fva

Komentar