Menentukan Peringkat 3 Terbaik dan Sistem 16 Besar EURO 2016

Cerita

by Ammar Mildandaru Pratama

Ammar Mildandaru Pratama

mildandaru@panditfootball.com

Menentukan Peringkat 3 Terbaik dan Sistem 16 Besar EURO 2016

Piala Eropa 2016 menggunakan format kompetisi baru. Dari sebelumnya hanya 16 kesebelasan, kali ini diikuti oleh 24 kesebelasan. Penambahan peserta tersebut membuat jumlah pertandingan bertambah. Jika sebelumnya dari fase grup langsung ke perempat-final atau delapan besar, kini harus melewati dulu fase 16 besar.

Lalu bagaimana penentuan kesebelasan mana saja yang berhak lolos ke 16 besar? Pertama adalah peringkat 1 dan 2 babak grup yang berhak langsung lolos, format yang sangat umum dan familiar. Lalu selanjutnya yang berbeda adalah empat kesebelasan untuk peringkat 3 terbaik. Sehingga total dari 6 grup yang ada akan tersaring 16 kesebelasan.

Penentuan klasemen di tiap-tiap grup akan ditentukan berdasarkan jumlah poin terbanyak. Namun jika ada lebih dari satu kesebelasan punya poin sama, peringkat akan ditentukan dengan mengikuti cara berikut:

  1. Hasil pertemuan antara kesebelasan yang punya poin sama. (head to head)
  2. Selisih gol terbaik dari hasil fase grup, jika masih sama maka pencetak gol paling banyak yang dipilih.
  3. Fair Play, yakni jumlah paling sedikit terkena kartu selama di fase grup. (1 poin untuk kartu kuning, 3 poin untuk kartu merah langsung maupun hasil akumulasi, sedangkan kartu kuning yang diikuti kartu merah langsung dihitung 4)
  4. Jika masih bernilai sama, maka peringkat akan ditentukan berdasarkan koefisien UEFA.

Setelah semua kesebelasan bertanding di fase grup maka tentu saja akan menghasilkan sebuah klasemen akhir tiap-tiap grup. Semua “perwakilan” dari peringkat 3 grup tersebut kemudian akan dimasukkan ke dalam klasemen virtual. Kenapa virtual? Karena mereka tak harus tanding lagi, penilaian yang digunakan adalah hasil selama bertanding di fase grup di atas.

Klasemen virtual tadi akan diurutkan sesuai dengan:

  1. Jumlah poin tertinggi.
  2. Selisih gol terbaik dari hasil fase grup, jika masih sama maka pencetak gol paling banyak yang dipilih.
  3. Fair Play, yakni jumlah paling sedikit terkena kartu selama di fase grup. (1 poin untuk kartu kuning, 3 poin untuk kartu merah langsung maupun hasil akumulasi, sedangkan kartu kuning yang diikuti kartu merah langsung dihitung 4)
  4. Jika masih bernilai sama, maka peringkat akan ditentukan berdasarkan koefisien UEFA.

Sehingga, sekali lagi, akan terpilih 16 kesebelasan yang akan bermain di fase gugur. Masing-masing 2 perwakilan dari 6 grup yang ada, ditambah 4 kesebelasan peringkat 3 terbaik.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Komentar