Jamie Vardy yang Dapat Menjadi Pembeda

Analisis

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Jamie Vardy yang Dapat Menjadi Pembeda

Sinyal bahaya bagi Inggris. Inggris akan menjalani partai yang menentukan di Lens, Rabu (16/6) malam. Dalam pertandingan tersebut mereka akan menjamu Wales, yang berhasil meraih kemenangan dalam pertandingan pertama melawan Slovakia dengan skor 2-1. Kalah melawan Wales, bukan tidak mungkin perjalanan Inggris dalam ajang Piala Eropa 2016 ini akan berakhir lebih cepat.

Di sisi lain, Inggris meraih hasil imbang 1-1 melawan Rusia dalam pertandingan pertama. Pertandingan yang berakhir seri itu menyisakan banyak pekerjaan rumah bagi Inggris, dan salah satu pekerjaan rumah yang paling kentara dari hasil imbang itu adalah masalah dari lini serang Inggris. Inggris benar-benar kesulitan untuk mencetak gol dan hanya mampu mencetak gol lewat tendangan bebas dari seorang Eric Dier.

Pada pertandingan melawan Rusia, Inggris sebenarnya sudah dapat menyerang dengan baik. Tampil dengan formasi dasar 4-3-3, dengan Wayne Rooney dan Dele Alli yang ditempatkan sebagai gelandang serang dan senantiasa bergerak di lini tengah untuk mencari dan mengalirkan bola, membuat serangan Inggris lebih dinamis dan perpindahan bola pun menjadi cepat.

Faktor lain yang membuat penyerangan Inggris menjadi dinamis juga adalah peran dari seorang Harry Kane yang sering membuka ruang di wilayah pertahanan Rusia. Kerja keras Kane di depan inilah yang membuat seorang Adam Lallana dan juga Raheem Sterling beberapa kali mampu masuk menembus jantung pertahanan Rusia untuk melakukan tembakan berbahaya atau mengirimkan umpan kepada pemain yang muncul dari second line.

Namun, hal yang cukup disayangkan dalam permainan Inggris saat melawan Rusia adalah inkonsistensi permainan. Permainan dinamis Inggris tidak berlangsung selama 90 menit. Tepat ketika pertengahan babak kedua, saat Raheem Sterling dan Wayne Rooney keluar digantikan oleh Jack Wilshere dan James Milner, tempo permainan Inggris jadi melambat, yang pada akhirnya membuat Rusia mampu menyamakan kedudukan.

Permainan Inggris berjalan lambat tersebut disinyalir adalah buah dari kesalahan Roy Hodgson dalam proses pergantian pemain. Jika saja Hodgson memasukkan seorang Jamie Vardy dalam pertandingan tersebut, setidaknya Inggris masih memiliki peluang untuk mengancam lewat serangan balik dengan memanfaatkan kecepatan Vardy dan juga kemampuan finishing Vardy yang sudah teruji dalam beberapa laga persahabatan dan juga dalam ajang Liga Primer Inggris.

Dalam beberapa laga persahabatan, Vardy sudah menunjukkan kualitasnya di lapangan. Salah satu gol yang ia cetak membantu Inggris untuk berbalik unggul atas Jerman dalam laga persahabatan yang dilangsungkan di Olympiastadion, Berlin. Setelah itu, dalam beberapa kesempatan Vardy kerap mencetak gol.

Kemampuannya pun sudah teruji saat membela Leicester City musim 2015/2016. Dirinya mencetak 24 gol dan 8 asis dari total 38 penampilannya bersama Leicester City musim lalu. Kemampuannya dalam membuka ruang dan melakukan finishing yang clinical membuat dirinya mampu bersaing dengan Harry Kane pada musim tersebut untuk memperebutkan gelar topskorer Liga Primer Inggris.

Maka, tidak ada salahnya bagi Hodgson untuk coba memainkan seorang Jamie Vardy dalam pertandingan melawan Wales nanti. Apalagi performa dari seorang Raheem Sterling tidak maksimal pada pertandingan pertama. Hodgson dapat memainkan Vardy sejak awal untuk memberikan dimensi penyerangan yang berbeda terhadap Inggris, apalagi Vardy dan Kane memiliki chemistry yang cukup baik ketika menyerang. Vardy dapat memanfaatkan ruang yang dibuka Kane di lini serang.

Selain itu, Vardy yang juga memiliki kecepatan dapat menjadi pembuka ruang bagi para pemain Inggris, ketika seorang Harry Kane dijaga ketat. Perpindahan antara dirinya dengan Kane pun akan lebih cair jika keduanya dimainkan bersama, karena Vardy dan Kane pun bertipikal sama. Keduanya bisa saja menjadi pemain yang membingungkan bek dan membuat bek tangguh Swansea, Ashley Williams, kerepotan dalam menggalang lini pertahanan Wales.

Ditopang oleh gelandang kreatif Dele Alli, maka penyerangan Inggris pun akan menjadi hidup. Namun, semua kembali kepada keputusan dari Hodgson sendiri, pemain manakah yang akan ia gunakan dalam laga melawan Wales nanti. Nama seorang Vardy hanya akan menjadi opsi, tapi, Vardy dapat memperkaya segi taktikall Inggris dengan kemampuan-kemampuan yang ia miliki. Lebih jauh, ia bisa saja menjadi salah satu faktor pembeda Inggris atas Wales nanti malam.

ed : arn

grafis : Ivan Hadyan

Komentar