Debut yang Indah untuk Gabor Kiraly, Sang Pyjama Man

Cerita

by Redaksi 32

Redaksi 32

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Debut yang Indah untuk Gabor Kiraly, Sang Pyjama Man

Mungkin tak ada hal yang begitu menarik dari Hungaria dalam ajang Piala Eropa kali ini selain dari kesuksesan mereka pada sejarah masa lalu. Alasannya, dari segi pemain mereka tak memiliki bintang dan hanya berisikan penggawa-penggawa yang merumput di liga lokal.

Akan tetapi ada satu sosok yang secara kasat mata terlihat jelas. Ya, penjaga gawang yang telah botak karena termakan usia dan celana panjang yang dikenakannya!

Tak lain tak bukan ia adalah Gabor Kiraly, penjaga gawang gaek dengan celana panjang khas. Layaknya Jorge Campos dengan seragam pelanginya atau RüÅŸtü Reçber dengan coretan hitam di bawah kedua matanya, Kiraly merupakan figur ikonik dengan celana panjangnya. Ia diberi julukan “Pyjama Man” akibat kebiasaannya memakai celana panjang longgar yang berwarna abu-abu setiap turun ke lapangan.

Pertandingan melawan Austria malam tadi merupakan laga yang spesial bagi dirinya. Tercatat ia telah melakukan dua penyelamatan penting, termasuk saat berhasil menepis tembakan Zlatko Junuzovic. Alhasil Hungaria sukses meraih kemenangan 2-0 atas Austria.

Pada laga tersebut Gabor Kiraly memecahkan rekor sebagai pemain tertua di ajang Piala Eropa. Usianya yang sudah menginjak 40 tahun 74 hari telah melengserkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Lothar Matthäus dari Jerman dengan usia 39 tahun 91 hari pada Piala Eropa 2000 silam.

Sebagai perbandingan, kedua penjaga gawang yang berada di skuat Hungaria yakni Dénes Dibusz dan Péter Gulácsi keduanya lahir di tahun 1990, dengan kata lain mereka memiliki selisih 14 tahun dari Kiraly yang lahir di tahun 1976. Sementara Zoltán Gera yang merupakan pemain tertua kedua dalam skuat Bernd Storck itu berusia tiga tahun lebih muda darinya.

Menariknya laga melawan Austria tadi merupakan momen spesialnya dalam menjaga gawang Hungaria. Sekitar 18 tahun yang lalu ia mengawali debutnya bersama negaranya juga kala berhadapan dengan musuh yang sama. Ia bermain cemerlang dan sukses membawa Hungaria menang 3-2 atas rivalnya tersebut. Di laga itu ia juga sukses menahan tendangan penalti dari Toni Polster yang merupakan legenda negara berjuluk Das Team tersebut.

Meski telah berumur lebih dari empat dasawarsa, Piala Eropa 2016 kali ini merupakan turnamen internasional pertamanya. Pasalnya Hungaria selalu gagal di babak kualifikasi di ajang antar negara benua biru tersebut. Negara yang beribukota di Budapest itu terhitung telah absen selama 10 kaliberuntun dalam turnamen tersebut. Padahal dalam pada pertengahan 1960-an hingga awal 70-an mereka berhasil mencapai posisi ketiga dan keempat di akhir turnamen.

Seperti halnya di Piala Eropa, dalam ajang Piala Dunia ia juga tak pernah sekalipun tampil. Hal itu juga akibat dari kualitas para pemain Hungaria yang masih tak mampu menghadirkan Magycal Magyars seri kedua hingga sekarang.

Namun kini mereka sedikit beruntung, dengan penambahan jumlah kontestan menjadi 24 di putaran final Piala Eropa kemungkinan mereka untuk lolos semakin besar. Berada di peringkat ketiga di pada babak kualifikasi di Grup F, mereka berhasil mengalahkan Norwegia di babak play-off. Kiraly menjadi penyelamat ketika hanya kebobolan satu gol dan membuat agregat berakhir dengan 3-1.

Sementara itu dari segi pengalaman, Kiraly telah cukup merasakan asam garamnya berbagai kompetisi top Eropa. Di Bundesliga Ia pernah bermain untuk Hertha BSC serta 1860 Munich. Selain itu Crystal Palace dan Aston Villa merupakan beberapa tim Liga Primer yang pernah diperkuatnya. Usai memperkuat Fulham pada musim 2014/2015, kini Kiraly kembali berseragam Szombathelyi Haladás, peserta Liga Hungaria yang merupakan tim pertama yang ia bela.

Berbicara mengenai penampilan uniknya yang selalu menggunakan celana panjang, ia mengklaim bahwa hal tersebut demi kenyamanan. Lapangan tanah liat atau rumput yang telah beku di musim dingin membuatnya lebih menderita ketika jatuh. Ia juga pernah mencoba untuk mengenakan celana pendek ketika bermain, namun membuatnya tak nyaman. Bahkan ketika ia memperkuat Crystal Palace di musim 2004/2005 ia sempat menjadi perbincangan dengan penampilannya yang tak biasa.

Memang celana panjang yang dikenakannya membuat penampilannya sedikit aneh, akan tetapi ia pernah berujar di Lo Journal Francophone de Budapest , “Saya seorang penjaga gawang, bukan seorang model”. Ya Kiraly, kami percaya itu. Justru penampilan unik seperti itu akan membuat dirimu semakin dikenang serta rekor yang kau pegang sebagai pemain tertua yang tampil di ajang Piala Eropa.

Hal itu masih ditambah dengan kemenangan manis laga debutnya pada turnamen internasional pertama. Debut yang indah dari “Pyjama Man”.

Foto: Wikimedia

Komentar