Belgia vs Italia: Otak-Atik Susunan Pemain untuk Menambal Kepincangan

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Belgia vs Italia: Otak-Atik Susunan Pemain untuk Menambal Kepincangan

Penampilan Belgia di Piala Eropa 2016 begitu dinantikan. Bukan karena mereka pernah mengakhiri turnamen sebagai runner-up Piala Eropa pada 1980, namun pada Piala Eropa kali ini, Belgia akan tampil dengan mayoritas skuat “Golden Generation”.

Generasi Emas yang dimiliki Belgia ini dihuni sejumlah pemain muda dengan kemampuan di atas rata-rata. Para pemain yang termasuk generasi ini adalah Eden Hazard, Kevin De Bruyne, Romelu Lukaku, Christian Benteke, Axel Witsel, Radja Nainggolan, Marouane Fellaini, Jan Vertonghen, Thibaut Courtois, hingga Toby Alderweireld.

Para pemain di atas akan menghuni skuat Belgia di Piala Eropa ini. Di babak kualifikasi pun mereka memamerkan kekuatannya dengan meraih sembilan kemenangan dari 10 pertandingan. Total Belgia berhasil mencetak 24 gol, terbanyak kelima di babak kualifikasi, dan hanya kebobolan lima kali.

Menjagokan Belgia menjuarai Piala Eropa 2016 pun lantas tak terlalu berlebihan. Jika tidak menjadi juara, setidaknya Belgia berpotensi menjadi tim kejutan yang bisa menaklukkan kesebelasan-kesebelasan unggulan, salah satunya Italia yang akan menjadi lawan perdana mereka di babak grup.

Namun Belgia datang ke Prancis dengan persoalan besar. Dua bek tengah andalan Belgia, Vincent Kompany dan Nicolas Lombaerts dipastikan absen pada turnamen ini karena cedera. Padahal keduanya berlaga di sembilan pertandingan Belgia di babak kualifikasi. Keduanya merupakan pilar utama Belgia yang hanya kebobolan lima gol.

Pelatih Belgia, Marc Wilmots, mengubah kombinasi pemain hingga formasi untuk mengakali absennya Kompany dan Lombaerts. Formasi 3-4-3 sempat dicoba dengan memasang Alderweireld, Vermaelen, dan Vertonghen pada laga uji tanding menghadapi Swiss. Namun Wilmots tak puas sehingga pakem empat bek kembali ia terapkan pada dua laga jelang Piala Eropa menghadapi Finlandia dan Norwegia.

Hasilnya, Belgia kebobolan empat gol dari tiga pertandingan. Bahkan pada uji tanding terakhir melawan Norwegia, Belgia nyaris kalah sebelum bisa membalikkan keadaan menjadi 3-2. Hal ini jelas berbanding terbalik dengan penampilan Belgia di babak kualifikasi. Inilah yang bisa melemahkan Belgia di ajang Piala Eropa 2016.

Untuk menghadapi Italia, Vermaelen dikabarkan tidak fit. Jordan Lukaku tampaknya akan bermain sejak menit pertama di sisi kiri pertahanan. Ini untuk mengembalikan Vertonghen ke posisi bek tengah menemani Jason Denayer. Alderweireld tetap di kanan pertahanan.

Belgia saat ini berada di peringkat 2 FIFA, mereka bahkan sempat menduduki peringkat 1. Rahasianya ada pada penciptaan generasi emas mereka. Silakan baca tautan berikut klik.

Sementara itu, lawan pertama yang mereka hadapi, Italia, juga akan tampil tanpa komposisi terbaiknya di Piala Eropa. Jika Belgia menghadapi persoalan di posisi bek tengah, Italia bermasalah di lini tengah. Ini yang menjadi masalah pelatih Italia, Antonio Conte, sejak babak kualifikasi.

Adalah cedera Marco Verratti dan Claudio Marchisio yang membuat Conte harus memutar otaknya lebih keras. Keduanya merupakan andalan Conte di lini tengah yang mengandalkan formasi 3-5-2. Namun keduanya mengalami cedera parah sehingga tak diikutsertakan pada ajang Piala Eropa ini.

Di babak kualifikasi, Marchisio hanya tampil tiga kali, sementara Verratti bermain empat kali. Setelah itu, Conte harus mencari komposisi pas di lini tengah. Dimulai dari mencoba formasi 3-4-3, 4-3-3, hingga 4-4-2. Saat menggunakan formasi 4-4-2, Italia dikalahkan Belgia 1-3 di laga uji tanding.

Nama-nama seperti Riccardo Montolivo, Jorginho, Marco Benassi, Roberto Soriano, Giacomo Bonaventura, dan Andrea Bertolacci dicoba Conte untuk menambal Verratti dan Marchisio. Namun mereka gagal mencuri perhatian Conte sehingga tak diikutsertakan ke Prancis.

Untuk menemani Daniele De Rossi, Conte lebih memilih Alessandro Florenzi, meski Florenzi bermain di sisi kanan di AS Roma. Satu tempat lain akan diperebutkan Thiago Motta, Emmanuele Giaccherrini, Stefano Sturaro, dan Marco Parolo. Tapi pada dua laga uji tanding terakhir, Giaccherrini selalu dipasang Conte, yang memungkinkan ia akan bermain menghadapi Belgia.

Italia sendiri memiliki keunggulan di lini pertahanan. Conte akan mengandalkan tembok pertahanan Juventus. Giorgio Chiellini, Andrea Barzagli dan Leonardo Bonucci dipastikan akan menjadi pilihan utama. Sementara kapten timnas Italia dan Juventus, Gianluigi Buffon, masih akan melindungi di bawah mistar.

Karenanya Italia tak akan seperti pada pertemuan di akhir tahun 2015 di mana Italia dikalahkan Belgia 3-1. Bermodalkan pertahanan kokoh, serangan Belgia memungkinkan untuk diredam Italia. Hasil imbang sangat memungkinkan pada laga ini. Namun jika duet lini serang Italia, Graziano Pelle dan Ciro Immobile/Simone Zaza, bisa memanfaatkan situasi di lini pertahanan Belgia yang bermasalah, poin penuh bisa jadi milik Gli Azzurri.

Komentar