Spanyol vs Republik Ceko: Kelemahan Ceko Ini Bisa Diekploitasi Spanyol

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Spanyol vs Republik Ceko: Kelemahan Ceko Ini Bisa Diekploitasi Spanyol

Spanyol sebagai juara bertahan Piala Eropa akan menjalani partai perdananya pada malam ini di Stadion Municipal, Toulouse, (13/6). Mereka akan menghadapi Republik Ceko sebagai lawan pertamanya di rangkaian grup D Piala Eropa 2016.

Tapi Spanyol mendapatkan kendala jelang pertandingan tersebut. Sebab penyerang mereka, Alvaro Morata, sempat mendapatkan cedera. Hal ini memungkinkan Aritz Aduritz diplot sebagai penyerang tengah dalam formasi 4-3-3 walau tak menutup kemungkinan Morata masih akan tetap dimainkan jika kondisi terakhir pemain Juventus tersebut sudah bugar.

Jika Morata benar tak akan dimainkan, kabar tersebut menggembirakan bagi Ceko. Sebab jika ditinjau dari segi usia dan kecepatan, Aduritz masih bisa ditandingi bek-bek Ceko. Aduritz sudah berusia 35 tahun. Sementara para bek tengah Ceko sudah berusia kepala tiga. Hanya Marek Suchy saja yang paling segar di antara bek tengah Ceko lainnya. Kendati demikian, ketenangan dan pengalaman bek-bek gaek Ceko diharapkan bisa berkontribusi banyak untuk skuatnya.

Hal yang Bisa Dimanfaatkan Spanyol untuk Transisi Buruk Ceko

Ceko buruk melakukan transisi bertahan ketika sudah melancarkan serangan. Begitu juga sebaliknya, penyerang mereka kekurangan suplai bola. Pada pertandingan-pertandingan uji tanding mereka sebelum Piala Eropa 2016, Ceko acapkali kebobolan karena transisi bertahan yang lambat. Beberapa ruang kosong sering dimanfaatkan serangan lawan untuk dieksploitasi. Terkadang Ceko bisa hanya menyisakan tiga bahkan dua pemain di lini belakangnya kala menghadapi serangan balik.

Masalah itu tidak hanya karena kesalahan terlambatnya full-back kembali ke posisi bertahan, namun gelandang mereka pun sering melakukan kesalahan yang sama. Lihat saja bagaimana serangan balik Korea Selatan mampu merepotkan pertahanan mereka karena transisi bertahan yang buruk pada laga uji tanding. Bahkan pada laga itu mereka dikalahkan di kandang sendiri dengan skor 2-1.

Pemain-pemain seperti Rosicky dan Plasil sudah tidak menyanggupi permainan cepat Ceko seperti ciri khasnya. Apalagi pola di lini tengah Ceko mudah dihancurkan oleh pressing ketat dari lawan. Tekanan-tekanan yang dilancarkan lawannya itu sering membuat permainan Ceko melakukan kesalahan-kesalahan individual. Pada pertandingan uji tanding, Rusia dan Korea Selatan pun mencetak gol karena memanfaatkan kesalahan individual Ceko.

Tapi Spanyol bukanlah kesebelasan yang menerapkan strategi itu. Maka dengan garis pertahanan tinggi disertai pressing ketat sangat dianjurkan untuk Spanyol pada laga nanti. Mereka bisa menguasai lini tengah Ceko. Apalagi Spanyol dipenuhi gelandang-gelandang kreatif seperti Cesc Fabregas, Andreas Iniesta, Thiago Alcantara dan Koke.

Kesalahan Individu Juga Sering Terjadi di Spanyol

Soal kesalahan individu, Spanyol pun bukan tak sering melakukan kesalahan individu. Sebetulnya kemampuan individu para pemain Spanyol tidak perlu diragukan lagi. Mereka bisa menahan dan menguasai bola dengan baik melalui aksi dribelnya. Operan-operan mereka pun akurat. Tapi kemampuan-kemampuan itulah yang menjadi bumerang bagi Spanyol.

Sama seperti Ceko, Spanyol pun tidak kuasa ketika mendapatkan pressing ketat bagi lawan-lawannya. Tapi perlu diketahui bahwa pressing yang dilancarkan kepada Spanyol tidak bisa mengandalkan satu pemain saja. Perlu ada pemain lain yang membayangi penguasaan bola Spanyol dari sisi lain. Bisa dibilang perlu dua atau tiga pemain untuk menjaga zona kekuasaan bola dari kaki pemain Spanyol.

Ceko bisa memanfaatkannya saat para pemain Spanyol masih lama memainkan bola agar Spanyol kesulitan membangun serangan. Pada proses tersebut, aliran-aliran bola Spanyol bisa dicegat lawan. Hal itu juga tidak lepas dari kolektivitas Spanyol yang masih belum padu. Maklum karena terjadi perubahan cukup signifikan di dalam skuat Spanyol sejak kualifikasi. Salah satu contohnya adalah tidak dipanggilnya Paco Alcacer dan dicoretnya Daniel Carvajal karena cedera.

Prediksi

Ceko akan bermain bertahan pada laga ini. Tapi mereka juga harus mencari cara agar bisa memanjakan penyerangnya, Tomas Necid, di lini depan. Sebab percuma jika pertahanan yang kuat tidak diimbangi dengan efektifitas di lini depan.

Di sisi lain, Spanyol akan mendominasi laga nanti. Permainan dua wingernya, David Silva dan Nolito, akan bisa menjadi ancaman lain ketika Aduriz atau Morata buntu. Bahkan Silva dan Nolito mungkin akan lebih memberikan kontribusi. Tampaknya laga ini pun akan menghasilkan gol dari servis bola mati untuk Spanyol.

Komentar