Uruguay Kalah Segala-galanya dari Meksiko

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Uruguay Kalah Segala-galanya dari Meksiko

Uruguay harus takluk di laga pertama mereka di Copa Amerika Centenario 2016 Amerika Serikat. Meksiko menjadi Tim Nasional yang mampu menaklukkan Uruguay pada pertandingan grup C yang digelar di Stadion Univeristy of Phoenix, Senin (6/6) pagi.

Uruguay sudah tertinggal ketika laga baru berjalan empat menit. Kendati sempat menyamakan kedudukan melalui gol Diego Godin pada menit ke-74, namun Uruguay tetap tidak mampu membendung gempuran Meksiko. Sebab Meksiko kembali unggul melalui dua gol tambahan yang dicetak masing-masing oleh Rafael Marquez pada menit ke-85, dan Hector Herrera saat tambahan waktu.

Selama pertandingan, Uruguay nampak kebingungan meladeni permainan Meksiko. Saat itu Meksiko turun dengan formasi 3-5-2, namun di kenyataannya di lapangan mereka seperti bermain dengan formasi 3-1-3-3. Dan kedua full-back Uruguay menjadi area yang paling mudah dieksploitasi Meksiko. Apalagi Maxi Pereira yang bermain sebagai full-back kanan dan Alvaro Pereira di sebelah kiri, tidak bermain terlalu bagus pada laga ini.

Maxi kelimpungan menghadapi kecepatan dan skill individu Jose Corona. Maxi juga kerap dibuat kebingungan ketika Javier "Chicharito" Hernandez bermain melebar ke kiri. Bahkan gol pertama Meksiko berawal dari bebasnya Chicharito melepaskan umpan silang ke dalam kotak penalti Uruguay.

Umpan silang itulah yang membuat Alvaro mencetak gol bunuh diri akibat salah mengantisipasi bola udara. Alvaro pun tidak bermain baik sebagai full-back kiri. Hal ini dibuktikan dengan seringnya Alvaro kehilangan bola dan lambat ketika melakukan transisi dari bertahan ke menyerang.

Atas gol cepat dan gempuran yang terus dilakukan Meksiko, membuat para pemain Uruguay frustrasi. Diego Godin dkk memang terlihat meningkatkan pressing sejak gol cepat Meksiko. Tapi pressing yang dilancarkan Uruguay terkadang terlalu terburu-buru, sehingga melahirkan pelanggaran yang tidak perlu.

Pemain yang menjadi korban dalam sistem itu adalah gelandangnya, Matias Vecino. Ia melakukan pelanggaran dua kali dan langsung mendapatkan kartu kuning pada setiap pelanggarannya pada menit 27` dan 45`. Hasilnya, sudah jelas ia wajib meninggalkan lapangan lebih cepat.

Uruguay memang sempat bangkit pada awal babak kedua. Tabarez memasukkan Alvaro Gonzales dan Abel Hernandez untuk menambah gedor serangan. Masuknya dua pemain itu membuat serangan Uruguay lebih bervariasi. Cara bermain Uruguay pun berubah, yaitu dengan melepaskan umpan-umpan panjang langsung ke kotak penalti Meksiko. Hingga akhirnya Godin bisa mencetak gol dari situasi bola mati.

Namun, setelah gol tersebut, Tabarez justru mencari hasil aman, dengan bermain lebih bertahan. Gaston Ramirez pun dimasukkan pada menit ke-84 agar bisa memperkuat lini tengah. Tapi satu menit kemudian mereka justru kebobolan lagi melalui gol Marquez.

Sejak gol itulah Uruguay sudah kehabisan tenaga untuk bangkit. Hingga akhirnya mereka semakin lesu atas gol Herrera saat perpanjangan waktu. Uruguay kalah segalanya dari Marquez dkk. Baik itu dari segi taktik dan mental. Dan mungkin dengan kekalahan ini, sudah waktunya revolusi untuk Tabarez dan Uruguay.

Line Up

Uruguay: Godin, Gimenez, Arevalo, A. Pereira; M. Pereira, Lodeiro (Gonzales 46`), Vecino, Sanchez (Ramirez 84`); Cavani, Rolan (Hernandez 60`)

Meksiko: Talavera; Moreno, Reyes, Layun, Araujo; Guardado, Marquez, Herrera; Corona (Duenas 61`), Hernandez (Jimenez 83`), Aquino (Lozano 83`)

Komentar