Bersama Suning, Masa Depan Inter akan Lebih Cerah?

Berita

by redaksi

Bersama Suning, Masa Depan Inter akan Lebih Cerah?

Internazionale Milan akan segera memiliki pemilik baru. Pemilik Inter saat ini, Erick Thohir, tengah berada di Tiongkok untuk menyelesaikan proses negosiasi dengan pemilik baru, yakni perusahaan asal Tiongkok, Suning Commerce Group. Akuisisi ini dijadwalkan akan diumumkan Senin, 6 Juni 2016.

Suning awalnya mengincar kepemilikan penuh atas Inter Milan, atau membeli 100% saham Inter yang saat ini dimiliki Erick Thohir (70%) dan Massimo Moratti (30%). Namun tampaknya, Erick selaku pemilik saham mayoritas Inter, hanya akan menjual saham Inter antara 60-80%.

Menurut Corriere dello Sport pada Jumat, 3 Juni 2016, Suning berhasil mendapatkan 68,5% kepemilikan Inter. Yang menjadi perhatian, Morratti diisukan melepas seluruh kepemilikannya dalam proses pengakuisisian ini, di mana ini berarti Morratti yang dua periode menjadi presiden Inter, tak akan lagi menjadi bagian dari kepemilikan Inter.

Namun Tuttosport menyebutkan Morratti hanya melepas 20% kepemilikannya saja, atau ia masih memiliki 10% kepemilikan. Meskipun begitu, Morratti berharap pemilik baru tetap menjaga Inter Milan sebagai salah kekuatan tradisional Italia.

“Saya harap pemilik Tiongkok memahami tanggung jawab besar dan kebanggaan untuk merepresentasikan pendukung Inter yang luar biasa, serta mengetahui apa yang harus mereka lakukan; dimulai dengan memilih manajer asal Italia yang memahami kultur dan bisa menularkan semangat,” ungkap Morratti pada Gazzetta dello Sport.

Penjualan saham Inter ini disinyalir terjadi karena Erick Thohir gagal mendatangkan keuntungan signifikan bagi Inter sejak mengakuisisi Inter pada 2013. Apalagi musim ini, Inter gagal tampil di Liga Champions yang merupakan target jangka pendek Inter yang paling utama.

Sebenarnya, selama kepemimpinan Erick Thohir kerugian Inter berkurang. Saat ini, diperkirakan kerugian Inter ‘hanya’ berkisar 30 juta euro. Sementara tahun lalu mencapai 90 juta euro. Hal ini menjadi penting terkait regulasi Financial Fair Play.

Bersama Suning, Inter berpotensi akan semakin lekat dengan bisnis. Menurut seorang penasehat perusahaan asal Italia, Andrea Radrizzani, yang juga mengenal beberapa pihak Suning, Inter memiliki masa depan yang cerah dan akan mendatangkan kesuksesan bagi Inter.

“Suning adalah grup yang solid dan akan memberikan masa depan yang baik untuk Inter,” ujar Radrizzani pada Gazzetta dello Sport. “Suning tahu betul seberapa besar brand Inter dan mereka tak akan ragu untuk berinvestasi besar karena Inter terbuka untuk bisnis dan hubungan politik.”

Suning memang bisa dibilang salah satu perusahaan yang cepat berkembang di Tiongkok. Terbentuk pada 1996, dengan cepat perusahaan retail ini langsung menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Tiongkok.

Tahun 2015 menjadi tahun di mana Suning menunjukkan kebesarannya. Dimulai dari membeli sebagian saham salah satu perusahaan terbesar Tiongkok, Alibaba Group, hingga mengakuisisi kesebelasan Liga Super Tiongkok, Jiangsu Suning. Seperti yang diketahui, Jiangsu kemudian membeli Ramires dan Alex Teixeira dengan nilai transfer fantastis.

Isu Inter akan meminjam pemain-pemain bintang Jiangsu, seperti Ramires, Alex Teixeira, Jo, atau Sammir pun menyeruak. Namun Radrizzani meyakinkan hal tersebut tidak akan terjadi. Yang terjadi justru sebaliknya, pemain-pemain muda Tiongkok-lah yang akan ‘disekolahkan’ di Inter.

“Situasi ini akan membuat mereka [Inter] memiliki relasi dengan Jiangsu Suning Football Club. Tapi mereka tidak akan bisa meminjam bintang Jiangsu, karena Jiangsu tidak akan menguras kekuatan mereka di Tiongkok. Kecuali jika Inter mengincar pemain untuk jangka menengah dan panjang,” papar Radrizzani.

Dengan pengakuisisian Jiangsu pada Inter ini, Erick Thohir bisa jadi akan mulai mengincar kesebelasan lain untuk diakuisisi. Pada April lalu, pengusaha asal Indonesia ini dikabarkan tengah mengincar kesebelasan asal Inggris, West Bromwich Albion. Namun hal tersebut dibantah Erick Thohir dengan alasan ingin membangun Inter dan tidak akan menjual saham mayoritas Inter.

Sementara itu, saham mayoritas Inter berencana(atau sudah?) dilepas Erick Thohir pada Jiangsu. Dengan rekam jejak Erick Thohir yang sering membeli klub, bukan tak mungkin Erick Thohir membeli klub lainnya, termasuk kesebelasan Liga Inggris yang sebelumnya urung terjadi.

foto: interdipendenza.net

ed: fva

Komentar