Empat Legenda Sepakbola yang Merupakan Perokok Aktif

Cerita

by Redaksi 32

Redaksi 32

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Empat Legenda Sepakbola yang Merupakan Perokok Aktif

Rokok seperti yang telah digembor-gemborkan oleh pemerintah, merupakan hal yang bisa berdampak negatif. Pasalnya rokok yang berbahan dasar tembakau tersebut terdiri dari beberapa zat seperti nikotin, tar, amonia dan berbagai unsur lain yang bisa berdampak buruk pada kesehatan. Selain itu perokok juga berpotensi untuk terjangkit kanker paru-paru dan serangan jantung.

Hal tersebut tentu bertentangan dengan olahraga yang merupakan aktivitas yang mampu menunjang kesehatan, tak terkecuali sepakbola. Meski begitu, beberapa pemain tidak menghiraukan anjuran tersebut. Bahkan ada yang terang-terangan menunjukkan kebiasaan yang dianggap tidak menyehatkan tersebut pada publik.

Berikut merupakan daftar pesepakbola yang merupakan perokok aktif.

Johan Cruyff

Legenda asal Belanda, Johan Cruyff, merupakan salah satu pemain yang merupakan perokok aktif. Konon pemain yang pernah memperkuat Ajax Amsterdam, Barcelona dan Feyenoord Roterdam itu menghabiskan 20 batang per harinya. Akibat kebiasaannya tersebut ia harus melakukan operasi di tahun 1991 setelah didiagnosa mengidap kanker paru-paru. Semenjak itu ia mulai menghisap lolipop untuk menggantikan tembakau berbalut kertas yang biasa terlampir di bibirnya.

Akan tetapi kanker yang dialaminya telah menyebar ke otak dan ia pun menghembuskan nafas terakhirnya pada 24 Maret lalu. Di balik kebiasaan buruknya sebagai perokok, Cruyff dikenal sebagai salah satu pemain paling jenius di dunia. Ia merupakan pemain serba bisa dengan skil dan inteligensi tinggi. Selain itu ia juga sukses ketika melanjutkan kariernya sebagai pelatih.

Socrates

Memiliki nama yang sama dengan seorang pemikir asal Yunani, Socrates merupakan pemain yang juga terkenal akan pemikirannya. Ia merupakan pemain cerdas baik di dalam maupun di luar lapangan. Buktinya, ia pernah masuk dalam XI FIFA di tahun 1983 dan menjadi pemain terbaik Amerika Selatan setahun sesudahnya. Selain itu ia juga bergelar doktor di bidang kesehatan.

Meski begitu, ia seakan tak menghiraukan kesehatannya karena aktivitas merokok yang dilakukannya. Ia dikabarkan dapat menghabiskan dua bungkus rokok dalam sehari. Bahkan di tahun 2004, 15 tahun setelah pensiun, secara mengejutkan ia kembali bermain untuk memperkuat Garforth Town yang bermain untuk Northern Counties East League di Inggris. Ia mengatakan bahwa ia merokok terlalu banyak agar bisa bermain lebih lama. Meski akhirnya ia harus menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 2011 lalu.

David Ginola

Dengan perawakan rupawan dan rambut panjang yang terurai, David Ginola merupakan figur pemain yang flamboyan. Kelebihan yang ia miliki juga didukung oleh skill yang mumpuni. Hal itu terbukti dari gelar PFA Player of the year di musim 1998/1999. Ia berhasil meraih trofi Ligue 1 dan Coupe de France bersama PSG, serta Piala Liga saat berseragam Tottenham Hotspur

Di balik kesuksesan yang diraihnya, Ginola merupakan seorang perokok aktif. Ia pernah mengatakan bahwa ia kerap menyedot rokok sebelum dan sesudah bermain untuk menenangkan pikiran. Belum lama ini ia terkena serangan jantung ketika sedang bermain di laga amal yang diadakan di Mandelieu-la-Napoule. Beruntung berkat Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) yang cepat dilakukan kepadanya, Ginola masih bisa terselamatkan. Bahkan dokter Gilles Dreyfus yang merawatnya mengatakan bahwa beruntung Ginola masih selamat dan dapat bertahan hidup.

Fabian Barthez

Mantan kiper Manchester United asal Prancis, Fabian Barthez, dikenal sebagai perokok selama berkiprah di Liga Primer. Selain kesuksesan meraih juara liga bersama Setan Merah, kiper plontos itu juga pernah meraih trofi Liga Champions dan dua kali menjuarai Ligue 1. Di kancah internasional, ia berhasil membawa Timnas Prancis meraih gelar Piala Dunia 1998 untuk pertama kalinya.

Pernah terjadi kejadian menarik saat ia harus ditepikan akibat cedera sewaktu bertandang melawan Southampton di tahun 2003. Kesempatan tersebut ia gunakan untuk melakukan aktivitas merokoknya di ruangan bebas merokok. Sewaktu Gordon Strachan yang kala itu menjabat sebagai pelatih Southampton kembali ke ruangan tersebut, ia kaget melihat asbak yang penuh dengan puntung rokok dan bau asap yang menyengat.

***

Secara universal, rokok memang dianggap membahayakan bagi nyawa perokok itu sendiri dan orang-orang di sekitar mereka yang menghirup asap dari rokok tersebut. Meski begitu, sebagian pemain bintang dengan beberapa gelar individu dan trofi yang diraihnya bersama tim, bisa dikatakan rokok merupakan salah satu pendukung bagi karier mereka. Baik untuk menimbulkan sugesti positif dan penenang pikiran sehingga merasa rileks.

Sumber: talksport

Komentar