Sesali Dua Kekalahan di Final Liga Champions, Simeone Pertimbangkan Hengkang?

Berita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Sesali Dua Kekalahan di Final Liga Champions, Simeone Pertimbangkan Hengkang?

Mimpi Atletico Madrid untuk mendapatkan gelar Liga Champions pertamanya harus pupus. Pada Minggu (29/5) dini hari WIB, skuat besutan Diego Simeone tersebut gagal menaklukkan rival sekotanya, Real Madrid, dalam drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1 pada 120 menit.

Atletico sendiri memulai laga ini dengan tidak bermain baik. Hal tersebut pada akhirnya mampu dimanfaatkan oleh Real Madrid dengan mencetak gol cepat melalui Sergio Ramos. Beruntung, winger asal Belgia, Yannick Ferreira Carrasco, mampu menyamakan kedudukan dan membuat pertandingan berlanjut hingga babak perpanjangan waktu lalu walau akhirnya tetap harus tertunduk lesu.

Sontak wajah sedih pun menyelimuti Simeone usai pertandingan. Meski ia kerap terlihat memotivasi anak asuhannya, tapi ia juga tampak begitu kecewa. Pria asal Argentina yang menangani Atletico pada 2011 lalu ini pun mengucapkan suatu hal yang begitu mengejutkan seusai laga: “Ini momen yang tepat bagi saya untuk memikirkan sesuatu.”

Pernyataan Simeone yang mengejutkan tersebut memang bukan tanpa sebab. Pasalnya, kegagalan menjadi juara di Liga Champions tahun ini merupakan yang kedua kalinya bagi Diego Simeone. Sebelumnya ia dan anak asuhnya gagal menjuarai final Liga Champions edisi 2014 setelah kalah dari lawan yang sama, Real Madrid.

“Ketika Anda sudah memberikan segalanya dan hasilnya tidak begitu baik, hal tersebut akan begitu berat. Kami telah melakukan banyak hal luar biasa dalam tiga tahun terakhir tapi saya tidak mengerti mengapa malam ini tidak begitu menyenangkan,” imbuhnya seperti yang dikutip Telegraph.

“Saya tidak tahu mana yang lebih menyakitkan pertandingan final musim ini atau sebelumnya. Yang jelas, saya merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang datang untuk menonton kami,” tambahnya.

Pernyataan tersebut jelas menyiratkan satu hal: Simeone sudah mulai memikirkan masa depannya di Atletico Madrid.

Bukan suatu kejutan jika Simeone sudah berpikir ke arah tersebut. Pasalnya, dua kali gagal di partai final bagi kesebelasan sekelas Atletico merupakan suatu bencana besar. Hal ini dikarenakan mereka bukan lah kesebelasan yang besar yang mungkin saja tidak mendapatkan kesempatan berada di partai final Liga Champions lagi. Simeone bahkan merasa meski kesebelasannya mencapai final, tapi kekalahan ini merupakan sebuah kegagalan.

“Saya sudah melakukan hal yang saya anggap terbaik dan kami berhasil mendapatkan dua kali pertandingan final dalam dua tahun. Namun, hasilnya tidak menyenangkan, karena kami gagal,” ucap Simeone.

“Ini merupakan perputaran karier saya di Atletico Madrid. Kami mendapatkan dua final dalam tiga tahun terakhir. Namun, hasil akhirnya tidak begitu menyenangkan bagi saya,” tambahnya.

Ketidaksukaan Simeone atas hasil ini pun membuat masa depannya di Atletico menjadi tidak jelas. Kemungkinan melatih kesebelasan lain, seperti Timnas Argentina seperti yang pernah ia ucapkan pun, kembali menyeruak di permukaan.

Komentar