Kelemahan Pertahanan Real Madrid yang Harus Dimanfaatkan Atletico

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Kelemahan Pertahanan Real Madrid yang Harus Dimanfaatkan Atletico

Laga final Liga Champions yang mempertemukan Real Madrid dan Atletico Madrid pada musim 2015/2016 ini, kubu Real Madrid cenderung diunggulkan. Memang, Atleti berhasil mengalahkan Barcelona dan Bayern Muenchen dalam perjalanannya ke final, namun kekalahan atas Levante yang membuat mereka tersingkir dari perburuan gelar La Liga menghadirkan fakta bahwa Atleti pun bisa dikalahkan siapa saja.

Namun dengan filosofi yang diusung Diego Simeone, Atleti tetap boleh percaya diri. Usai kalah pada pertemuan final Liga Champions di Lisbon dua tahun silam, Atleti tercatat 10 kali tak terkalahkan dari Real Madrid. Sementara pada musim ini, Atleti berhasil meraih satu kemenangan, bahkan kemenangan diraih di Santiago Bernabeu.

Jangan lupakan pula catatan mengesankan Atletico perihal kekuatan di lini belakang. Atleti menjadi kesebelasan dengan jumlah kebobolan paling sedikit musim ini, 26 gol di segala ajang, di mana ini merupakan yang tersedikit dibanding torehan kesebelasan lain di liga Eropa manapun.

Belum lagi Atleti akan tampil dengan kekuatan penuh pada laga ini. Tak ada satupun pemain Atleti yang harus absen atau menepi karena akumulasi kartu. Ini artinya, Diego Simeone bisa dengan leluasa menentukan strategi dan pemain yang ia siapkan untuk menaklukkan Real Madrid.

Di kubu Real Madrid sendiri, Cristiano Ronaldo yang sempat mengalami cedera dipastikan fit 100%. Skuat besutan Zinedine Zidane tersebut hanya akan kehilangan Raphael Varane yang mengalami cedera. Namun masih adanya Sergio Ramos dan Pepe membuat kehilangan Varane bisa saja tak terlalu mengurangi kualitas Real Madrid secara keseluruhan.

Yang perlu dikhawatirkan Atleti, Real Madrid bersama Zidane tampil meyakinkan. Dari 26 pertandingan, Zidane hanya kalah dua kali dan seri tiga kali. Sisanya, berakhir dengan kemenangan yang bahkan lewat skor telak.

Meskipun begitu, dua kekalahan yang dialami Zidane bersama Real Madrid bisa menjadikan pelajaran bagi Simeone. Bahkan satu kekalahan Real Madrid bersama Zidane, terjadi ketika Real Madrid ditaklukkan Atleti dengan skor 1-0.

Namun Simeone harus meniru apa yang dilakukan Wolfsburg, kesebelasan kedua yang menjungkalkan Real Madrid. Bedanya, jika Simeone harus susah payah mengalahkan Real Madrid, Wolfsburg terlihat relatif lebih berhasil membuat lini pertahanan Real Madrid kocar-kacir.

Wolfsburg sendiri berhasil mengeksploitasi celah di sisi kiri pertahanan Real Madrid. Pada pertandingan yang berakhir dengan skor 2-0 untuk Wolfsburg tersebut, Julian Draxler dan Henrique menjadi momok bagi sisi kiri pertahanan Real Madrid. Dua gol yang tercipta (termasuk satu lewat tendangan penalti), masuk dari sisi kiri pertahanan Real Madrid.

Kala itu, Wolfsburg bahkan berhasil mencatatkan tujuh tembakan on target dari 10 kali percobaan. Ini menjadi indikasi bahwa Wolfsburg benar-benar memanfaatkan kelemahan Real Madrid dan itu berhasil (walau pada leg kedua berhasil dibalas oleh seorang Cristiano Ronaldo).

Kesamaan dari kemenangan Atleti dan Wolfsburg atas Real Madrid adalah Real Madrid mampu menguasai jalannya pertandingan. Penguasaan bola Real Madrid unggul jauh hingga lebih dari 60%. Atleti tentunya sudah terbiasa ‘membiarkan’ lawan menguasai bola lalu membunuhnya dengan satu skema serangan balik.

Atleti dan Real Madrid memang memiliki peluang yang sama untuk menjuarai Liga Champions musim ini. Pertandingan pun tak akan seperti dua tahun silam di mana sudah tak ada lagi Iker Casillas, Fabio Coentrao, Sami Khedira dan Angel Di Maria di kubu Real Madrid. Begitu juga dengan Atleti yang telah ditinggal Thiabaut Courtois, Miranda, David Villa dan Diego Costa.

Atletico sendiri, dengan lini pertahanan yang semakin kokoh, memiliki modal untuk memenangi pertandingan. Apalagi jika berhasil mengeksploitasi sisi kiri pertahanan Real Madrid, menjuarai Liga Champions bisa jadi puncak dari keberhasilan strategi bertahan Atletico Madrid.

foto: espnfc.com

Komentar