Permintaan Pep dan Masa Depan Sterling di City

Berita

by redaksi

Permintaan Pep dan Masa Depan Sterling di City

Rezim baru biasanya menghadirkan persoalan lama: uang. Hadirnya manajer baru bukannya tanpa konsekuensi. Sesuatu yang baru butuh penyesuaian yang dampak besarnya bukan cuma buat manajer, tetapi juga buat klub itu sendiri.

Agar tercipta suasana nyaman, manajer biasanya menboyong serta orang-orang kepercayaan. Tugas klub belum usai karena mereka mesti menyediakan segala permintaan agar prestasi bisa dicapai, termasuk daftar belanja pemain.

Hal ini yang tengah dirasakan oleh Manchester City. Mendepak Manuel Pellegrini dan mendatangkan Pep Guardiola, bukan cuma tentang pengeluaran gaji yang membengkak, tetapi juga biaya transfer. Tentu akan percuma bila City mendatangkan Pep tapi ia tidak mengarsiteki para pemain yang ia inginkan. Performa City bukan tidak mungkin tak akan membaik, sementara Pep bisa berkelit bahwa klub memang pelit untuk sekadar membeli pemain dengan mengeluarkan duit.

Kami (26/7) kemarin, Pep telah meminta City untuk menyediakan setidaknya 200 juta pounds untuk belanja pemain. Jumlah tersebut menurut Mirror sama dengan delapan pemain utama. Pep pun mendesak manajemen City untuk membuat perubahan besar di tim yang musim lalu hanya menempati peringkat keempat di bawah Manuel Pellegrini.

Namun, hal tersebut tak bisa dilakukan langsung pada musim ini. Menurut Mirror, meskipun dimiliki oleh taipan Abu Dhabi, tapi akan membutuhkan dua musim agar perubahan total itu bisa terjadi. Di sisi lain, para pemain yang menjadi target Guardiola umumnya berharga lebih dari 25 juta pounds.

Meskipun akan terjadi perubahan besar, tapi sejumlah pemain seperti Sergio Aguero, Kevin De Bruyne, dan Fernandinho, akan menjadi starter ideal City di bawah Guardiola. Kemungkinan lainnya adalah bek Belgia, Vincent Kompany, yang terkendala masalah kebugaran.

Untuk meraih target menjadi juara liga dan Liga Champions, Pep tidak membutuhkan para pemain yang saat ini dimiliki City. Gelandang Borussia Dortmund, Ilkay Gundogan, pun diprediksi akan menjadi pembelian besar pertama City di era Guardiola dengan nilai 20 juta pounds.

Di lini pertahanan, nama bek Athletic Bilbao, Aymeric Laporte, dikabarkan akan segera merapat. Selain itu, winger Schalke, Leroy Sane, pun menjadi incaran.

Meski mendatangkan pemain baru, tapi Pep tetap akan menyertakan talenta Inggris, seperti John Stones, Jack Wilshere, Alex Oxlade-Chamberlain, dan Danny Rose.

Sterling

Sementara itu, Joe Hart dan Raheem Sterling yang saat ini masa depannya masih belum jelas di City, dipercaya masih akan dipasang Pep. Sterling sendiri saat ini tengah mengalami krisis kepercayaan diri. Didatangkan senilai 47 juta pounds dari Liverpool, penampilan Sterling dianggap tidak sesuai dengan nilai transfernya, terlebih kalau dibandingkan dengan Kevin De Bruyne.

Apa yang menimpa Sterling tak lepas dari gaya bermain Manuel Pellegrini yang menerapkan “dua sentuhan”. Sterling sulit untuk beradaptasi dengan hal tersebut karena ia amat mengandalkan kecepatan, sebagai bakat alaminya dalam melewati lawan.

Krisis tersebut malah menular ke penampilan Sterling di timnas. Dalam 73 menit permainannya menjadi starter mengharapi Turki, terlihat kalau sang pemain seolah kesulitan beradaptasi.

Kini, pemain berusia 21 tahun tersebut justru merasa khawatir kalau ia akan menjadi satu di antara tiga pemain yang disingkirkan Roy Hodgson dari skuat yang akan dibawa ke Prancis, meskipun Hodgson dianggap sebagai pengagum Sterling.

Sterling sempat mencetak hattrick di liga kala menghadapi Bournemouth pada Oktober lalu. Namun, semenjak itu dia hanya mencetak dua gol di liga. Sterling seperti tertutup pesonanya oleh Aguero, De Bruyne, David Silva, bahkan Kelechi Iheanacho.

Sementara itu, Joe Hart percaya bahwa rekan-rekannya di timnas, masih memercayai Sterling. “Dia menjadi seperti itu karena mereka tak bisa menanganinya, sesimpel itu,” tutur Hart, “Sterling itu bagus. Aku gembira bisa melihatnya. Tentu sulit buat Raheem jelang akhir musim, karena dia tak bermain, tapi hal itu sudah berlalu dan dimulailah bab yang baru.”

“Raheem Sterling yang fit dan bersemangat mampu mengubah pertandingan. Dia tak perlu membuktikan apapun. Aku melihat Raheem bekerja setiap hari mencoba untuk lebih baik. Dia tahu, dia masih 21 tahun dan dia akan menjadi lebih baik,” kata Hart.

Sementara itu, mantan pemain Liverpoon, John Barnes, mengingatkan kalau Sterling harus cepat beradaptasi. Pasalnya, apa yang terjadi di Merseyside beda dengan apa yang ada di Manchester. Namun, Barnes percaya kalau Sterling mampu melakukannya di timnas Inggris.

“Raheem Sterling mungkin punya kesempatan bermain lebih baik di Inggris ketimbang di Manchester City. Tentu saja, Inggris tak punya banyak pemain untuk dipilih dan Sterling adalah pemain utama. Kalau Anda setuju, dia adalah salah satu pemain yang paling berbahaya,” kata Barnes dikutip dari Manchester Evening News.

Barnes pun mengungkapkan ketertarikannya soal nasib Sterling di bawah Pep Guardiola. “Aku lebih percaya diri dengannya saat bermain di Inggris ketimbang di Manchester City karena cara mereka bermain. Inggris tak akan masalah kalau dia mendapatkan bola dan melewati lima pemain. City punya cara bermain yang berbeda dan itulah di mana dia harus lebih baik agar menjadi pemain utama di City,” tutup Barnes.

Sterling dianggap tidak akan berkembang di bawah Pep. Pasalnya, Pep menerapkan gaya bermain yang bahkan jauh lebih “ekstrem” ketimbang gaya “dua sentuhan” ala Pellegrini. Kecepatan Sterling pun akan kembali tersia-siakan, kecuali Pep memiliki peran anyar untuk Sterling.

fva

Komentar