Kalahkan Liverpool di Final, Sevilla (Kembali) Rajai Liga Europa

Berita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Kalahkan Liverpool di Final, Sevilla (Kembali) Rajai Liga Europa

Kesebelasan Eropa manapun tampaknya wajib ketakutan jika bertemu Sevilla di Liga Europa. Pada final Liga Europa yang dihelat Kamis (19/5) dini hari WIB, Sevilla berhasil menundukkan Liverpool dengan skor 1-3, yang artinya membuat mereka meraih tiga titel beruntun.

Meraih tiga titel Liga Europa beruntun jelas suatu prestasi yang sulit diukir kesebelasan manapun. Sevilla menjadi satu-satunya kesebelasan yang meraih tiga trofi Liga Europa beruntun. Sebelumnya, ada Real Madrid yang pada 1984-1985 dan 1985-1986 meraih dua titel Piala UEFA beruntun (dan tentunya Sevilla).

Sevilla memang menunjukkan mental juara pada laga ini. Pada babak pertama, mereka tampil inferior. Bahkan Liverpool mampu lebih dulu unggul lewat sepakan kaki kiri Daniel Sturridge yang menghujam gawang Sevilla pada menit ke-35.

Pada babak pertama, Liverpool yang sebenarnya lambat panas, tampil lebih dominan. Delapan tembakan berhasil mereka lepaskan, sementara Sevilla hanya satu tembakan. Akan tetapi hanya satu gol yang mampu dicetak skuat besutan Juergen Klopp tersebut.

Namun pada babak kedua, Sevilla tampil beringas. Belum satu menit babak dua berjalan, Kevin Gameiro langsung menyamakan kedudukan. Penyerang asal Prancis tersebut menyambut umpan silang mendatar full-back asal Brasil, Mariano Filho.

Kurang 20 menit setelahnya, Sevilla membalikkan keadaan melalui kaki Jorge Andujar Moreno alias Coke. Ia berhasil menempatkan bola ke pojok kanan gawang Liverpool yang dijaga Simon Mignolet. Sebelumnya, ia memanfaatkan bola liar hasil aksi individu Vitolo.

Liverpool merespon situasi ini dengan menambah daya serang. Divock Origi yang baru pulih dari cedera dimasukkan menggantikan Roberto Firmino. Liverpool yang awalnya bermain dengan 4-2-3-1, berubah menjadi 4-3-1-2.

Tetapi Liverpool ternyata tetap tidak berkutik. Semenit setelah masuknya Origi, Coke kembali menjadi momok bagi Liverpool. Dari sisi kanan, mantan gelandang Rayo Vallecano ini tak terkawal untuk kembali menaklukkan Mignolet. Dengan leluasa ia melepaskan tembakan.

Klopp kemudian mencoba mengubah keadaan dengan memasukkan Christian Benteke menggantikan Kolo Toure. Seorang penyerang menggantikan pemain belakang. Posisi Toure diisi oleh Emre Can. Sementara umpan-umpan panjang langsung ke jantung pertahanan Sevilla diperagakan karena Liverpool memasang tiga penyerang.

Hanya saja perubahan ini tak berarti apa-apa. Liverpool gagal kembali mencetak gol, bahkan menciptakan peluang. Skor 1-3 menjadi skor akhir laga ini, dan Sevilla kembali menjadi juara kompetisi kelas dua zona Eropa ini.

Pada laga ini, sebenarnya terjadi kontroversi pada babak pertama. Tercatat tiga kali bola mengenai tangan pemain Sevilla di kotak penalti pertahanan mereka sendiri. Namun wasit bergeming dan tidak menunjuk titik putih.

Meskipun begitu Sevilla memang tampil lebih baik pada babak kedua. Sevilla semakin mengokohkan diri sebagai penguasa Liga Europa dengan kemenangan ini. Selain menjadi yang ketiga beruntun, merupakan yang kelima dan terbanyak dalam sejarah. Di bawahnya, Juventus, Internazionale Milan dan Liverpool baru meraih tiga trofi.

Selamat untuk raja Liga Europa, Sevilla!

sumber gambar: uefa.com, en.wikipedia.org

Komentar