Adiós Fernando Torres, Selamat Jalan Dedi Dores

Cerita

by Redaksi 32

Redaksi 32

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Adiós Fernando Torres, Selamat Jalan Dedi Dores

Skuat Spanyol untuk mengarungi EURO 2016 sudah diumumkan. Beberapa nama besar banyak yang disisihkan oleh pelatih Vicente Del Bosque. Seperti Diego Costa sang striker haus gol milik Chelsea, Santi Cazorla yang merupakan salah satu penggawa penting mereka di EURO 2008 dan 2012 lalu, Juan Mata gelandang cerdas yang agresif, Hector Bellerin pemuda yang masuk dalam PFA Player of The Year serta Paco Alcacer yang merupakan penyerang tersubur kedua mereka di babak kualifikasi merupakan deretan pemain yang ditanggalkan oleh Del Bosque.

Absennya para pemain di atas tentu sebuah hal yang mengejutkan, mengingat kualitas yang mereka punya. Akan tetapi tak ada yang lebih menyedihkan selain mendengar bahwa nama Fernando Torres tak tercantum dalam skuat Spanyol. Lebih dari satu dekade Torres selalu mengisi daftar pemain Tim Matador di kancah internasional dan untuk pertama kalinya ia akan absen di turnamen prestisius antar negara Eropa yang dilangsungkan Juni mendatang.

Penampilan Torres bisa dibilang mengalami penurunan secara signifikan dibanding masa emasnya saat membela Atletico Madrid jilid pertama dan Liverpool sembilan tahun silam. Selain karena faktor usia, ia sudah kehilangan sihirnya ketika berseragam Chelsea pada musim 2011/2012. Performa buruknya masih berlanjut ketika ia hijrah dari Stamford Bridge untuk memperkuat AC Milan. Namanya tak lagi terdengar sebagai badai El Nino yang ganas di depan gawang musuh.

Kini ia kembali ke rumah lamanya Vicente Calderón Stadium sebagai pemain pinjaman. Meski mengalami hal yang sama seperti di kedua klub sebelumnya, secara perlahan ia berhasil menunjukkan peningkatan performa.

Ia berhasil menyarangkan 11 gol dari 30 penampilannya di musim ini, termasuk gol penting ke gawang Barcelona di babak semifinal Liga Champions yang membawa mereka lolos ke final. Selain itu Torres juga berhasil menorehkan 100 gol bagi Atletico yang merupakan klub masa kecilnya.

Namun kenyataannya catatan tersebut tak membuat Del Bosque memilihnya. Pelatih yang pernah menjadi arsitek Real Madrid itu lebih tertarik untuk merekrut Saul Niguez, Lucas Vazquez dan Alvaro Morata yang berusia lebih muda. Selain itu penyerang gaek Aritz Aduriz serta Nolito juga dipercaya mengisi posisi ujung tombak.

Meski begitu keputusan untuk meninggalkan Torres cukup disayangkan. Pemain yang telah berusia 32 tahun itu merupakan penggawa penting Spanyol kala berhasil menyabet trofi EURO dalam dua periode beruntun dan gelar juara Piala Dunia 2010 silam. Torres yang memulai karier internasionalnya saat membela Spanyol U-15 dan berkelanjutan hingga U-21. Ia juga telah berhasil mengharumkan nama Spanyol saat menjadi juara Piala Eropa di bersama Spanyol U-16 dan U-19.

Dengan penampilan cemerlangnya tersebut maka tak dapat dipungkiri jika ia mampu sukses melanjutkan kariernya ke level senior. Pada September 2003, ia melakukan debutnya di timnas senior ketika bermain di laga uja coba melawan Portugal.

Setelah itu ia selalu berseragam La Furia Roja di setiap kompetisi internasional yang diikutinya. Tercatat hingga saat ini Torres telah mengikuti enam turnamen bersama Spanyol tanpa pernah absen, Mulai dari Euro 2004, 2008, dan 2012, serta Piala Dunia 2006, 2010 dan 2014. Tentu hal tersebut membuktikan pentingnya kehadiran dirinya di skuat Spanyol. Maka tak ayal jika banyak yang menyayangkan `kepergiannya` dari skuat Spanyol. Apalagi kini Torres tak muda lagi, belum tentu ia akan mendapatkan kesempatan untuk bermain bersama Spanyol lagi.

Hal yang dirasakan pecinta Torres tampaknya dialami juga oleh pencinta musik yang kehilangan sosok Dedi Dores. Penyanyi sekaligus pencipta lagu tersebut meninggal dunia pada pukul 23.45 WIB di RS Bintaro akibat penyakit jantung yang dideritanya.

Dedi Dores bukan merupakan musisi biasa. Pria yang berusia 65 tahun itu telah berkontribusi besar atas kesuksesan Nike Ardila yang merupakan salah satu penyanyi wanita fenomenal di Tanah Air. Selain itu pria yang identik dengan kacamata hitamnya tersebut merupakan salah satu pencipta lagu slow rock di Indonesia.

Meski secara garis besar berbeda, keduanya merupakan salah satu figur yang pernah menghiasi memori yang lekat untuk diingat. Di sisi lain mereka menebarkan kesedihan di waktu yang sama. Kegagalan Torres untuk masuk di skuat Spanyol dan wafatnya Dedi Dores keduanya terjadi pada Selasa 17 Mei.

Adiós Fernando Torres, selamat jalan Dedi Dores.

Foto: tdedded, Dedydores,

Komentar