Laga Lawan AS Roma Jadi Penutup Karier Abbiati

Berita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Laga Lawan AS Roma Jadi Penutup Karier Abbiati

Serie A Italia bakal kembali kehilangan legendanya. Setelah Luca Toni dipastikan pensiun usai menjalani pertandingan terakhirnya di sepakbola bersama Hellas Verona, kali ini giliran Christian Abbiati yang mengambil pilihan untuk gantung sepatu usai AC Milan menghadapi AS Roma, Minggu (15/5) dini hari WIB.

Keputusan Abbiati untuk pensiun memang terbilang mengejutkan. Pasalnya, keputusan ini baru dibuat sehari sebelum Milan melakoni partai terakhirnya di Serie A musim 2015/16. Keputusan ini sendiri baru diketahui Sabtu (14/5) dini hari WIB kala dipublikasikan oleh akun twitter resmi Milan.

“Christian Abbiati akan mengucapkan salam perpisahan kepada sepakbola usai 15 tahun berada di klub ini. Mari datang ke San Siro besok (waktu Italia), untuk memberikan penghormatan yang spesial baginya,” demikian cuitan Milan dalam akun twitter-nya.

Nama Abbiati memang begitu lekat dengan Milan, terutama ketika Milan memasuki era kejayaan, yakni pada awal 2000-an. Meski demikian, ia juga tidak luput dari revolusi-revolusi yang dikembangkan oleh klub yang dijuluki Rossoneri ini. Ia bahkan harus sempat angkat koper dari San Siro pada 2005 hingga 2008.

Abbiati telah memperkuat Milan sejak 1998. Ia didatangkan dari klub Serie B, Monza. Saat itu, pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi, mendatangkannya karena merasa Abbiati bakal menjadi kiper besar.

Ucapan Sacchi pada akhirnya menjadi kenyataan. Di awal-awal kariernya bersama Milan, ia mampu menggeser kiper legendaris, Sebastiano Rossi, dan kiper muda asal Jerman, Jens Lehmann.

Kedatangan kiper asal Brazil, Dida, dari masa peminjaman di Corinthians di musim 2002/03 membuat Abbiati kehilangan tempat reguler di Milan. Carlo Ancelotti yang saat itu menjadi pembesut Milan pun tidak ingin kehilangan Abbiati, dan memilih meminjamkannya ke klub lain.

Cederanya Gianluigi Buffon di turnamen Luigi Berlusconi Trophy pada awal musim 2005/06 membuat Ancelotti memaksa Abbiati hijrah ke Juventus untuk tetap mendapatkan menit bermain.

Musim berikutnya, giliran rival sekota Juventus, Torino, yang mendapatkan Abbiati. Sementara pada 2007/08, giliran Atletico Madrid yang meminjam Abbiati.

Tiga musim dipinjamkan ke klub lain, membuat Ancelotti memanggil kembali Abbiati untuk memperkuat Milan. Kali ini giliran Dida yang digeser oleh Ancelotti untuk memberikan ruang bagi kiper yang kini mengenakan nomor punggung 32 tersebut.

Berbagai gejolak yang dihadapi Milan usai ditinggal Ancelotti tidak membuat Abbiati ingin pergi. Keputusannya untuk bertahan di San Siro pun terbukti benar usai ia mempersembahkan gelar Serie pertama bagi Milan pada musim 2010/11.

Pencapaian tersebut begitu fenomenal bagi Abbiati karena musim tersebut adalah pertama kalinya ia memperoleh gelar Serie A dengan status kiper utama.

Dua musim terakhir, karier Abbiati di Milan mulai tidak terlihat. Hal ini diakibatkan oleh kedatangan Diego Lopez dari Real Madrid pada musim lalu dan menanjaknya performa kiper muda, Gianluigi Donnarumma, di musim ini.

Di musim ini, Abbiati tercatat baru tampil dalam enam pertandingan, yang lima di antaranya ia catatkan di Coppa Italia. Satu-satunya pertandingan yang dibuat Abbiati di Serie A pada musim ini terjadi saat Milan bermain imbang 0-0 dengan Chievo maret lalu.

Beberapa media Italia menyebut Abbiati bakal diberikan kesempatan tampil di laga ini untuk mengucapkan salam perpisahan. Selain itu, pelatih Milan, Christian Brocchi, disebut bakal mengistirahatkan Donnarumma agar tampil segar saat menghadapi Juventus di Partai final Coppa Italia 22 Mei mendatang.

Komentar