Kembalinya Criscito Berseragam Gli Azzurri

Berita

by Redaksi 32

Redaksi 32

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kembalinya Criscito Berseragam Gli Azzurri

Nama Domenico Criscito kembali mencuat setelah pemanggilan dirinya ke timnas Italia. Ia menjadi salah satu dari 30 pemain yang terdaftar untuk skuat Italia Piala Eropa 2016.

Criscito bukanlah muka baru sebagai penggawa Gli Azzuri. Sebelumnya, ia sudah melakukan debutnya pada 12 Agustus 2009 ketika melakoni laga persahabatan melawa Swiss. Setahun berselang ia menjadi bagian dari skuat Marcello Lippi pada ajang Piala Dunia yang diselenggarakan di Afrika Selatan.

Namun Criscito harus absen dari skuat Italia pada Piala Eropa 2012 karena terlibat kasus skandal pengaturan skor di musim 2011/2012. Sempat mengkritisi keputusan tersebut, beberapa bulan kemudian ia dibebaskan dari semua tuduhan negatif tersebut. Setelah kejadian itu ia seakan menghilang dari dunia sepakbola Italia dan memilih untuk hijrah ke Rusia untuk memperkuat Zenit St. Petersburg.

Pada 27 Juni 2011 ia secara resmi menandatangani kontrak berdurasi lima tahun dengan Zenit. Di musim pertamanya ia langsung berhasil menyabet trofi Liga Primer Rusia, tiga musim berselang ia kembali mengulangi torehan tersebut. Prestasi itu berhasil menyamai raihan Alessandro Rosina sebagai pemain Italia yang mampu meraih trofi Liga Primer Rusia yang sebelumnya juga pernah menjuarainya bersama Zenit.

Criscito merupakan salah satu bagian dari penggawa U-21 Italia dan era emas tim Primavera Juventus saat menjuarai Campionato Primavera di musim 2005/2006 bersama Claudio Marchisio, Sebastian Giovinco dan Paolo De Ceglie. Ia sempat bermain untuk Juve di level senior, akan tetapi kalah saing akibat postur tubuhnya yang kurang mendukung yang saat itu masih berposisi sebagai bek tengah. Claudio Ranieri yang menjabat sebagai allenatore Juve kala itu lebih memilih untuk memasang Giorgio Chiellini dan Nicola Legrottaglie yang memiliki fisik relatif lebih kekar.

Untuk mengamankan masa depannya ia rela dipinjamkan ke Genoa. Bersama kesebelasan berjuluk Il Grifone tersebut ia berhasil menunjukkan impresif sebagai bek kiri di bawah arahan pelatih Gian Piero Gasperini. Posisi tersebut menjadi pakem yang dipakainya hingga saat ini dan meninggalkan posisi aslinya sebagai bek tengah seperti saat membela Juve.

Berbicara mengenai keinginan untuk kembali bermain di negara kelahirannya, pemain berusia 29 tahun tersebut masih menyimpan hasrat tersebut akan terealisasi di masa depan. Hal yang wajar bagi seorang pesepakbola untuk kembali negaranya, pasalnya Serie A juga merupakan salah satu liga top di Eropa yang tentunya menarik para pemain untuk bermain di sana, termasuk bagi Criscito.

Ia juga mengungkapkan telah melakukan pembicaraan dengan Inter Milan mengenai masa depannya, akan tetapi ia masih belum berpikir untuk meninggalkan Zenit pada saat ini. Pasalnya kesebelasan yang bermarkas di Petrovsky Stadium itu juga merupakan salah satu kesebelasan yang diperhitungkan. Tak hanya dalam kancah domestik, kesebelasan peraih lima titel Liga Primer Rusia tersebut juga merupakan wakil Rusia yang mampu berbicara banyak di ajang Liga Champions. Dalam lima musim terakhir mereka berhasil tiga kali menembus fase knock out kompetisi elit kesebelasan-kesebelasan Eropa tersebut.

Criscito sendiri telah menghabiskan lima tahun dalam perantauannya di Liga Rusia. Jangka waktu tersebut merupakan yang paling lama dibanding para pemain Italia yang pernah mencicipi atmosfer sepakbola negara yang berjuluk Tirai Besi tersebut. Tercatat enam pemain berpaspor Italia pernah bermain di sana termasuk Rosina dan Ivan Pelizzoli.

Sementara itu ia juga mengungkapkan mimpinya untuk bermain bersama Gli Azzurri di Piala Eropa 2016 mendatang. Ia terakhir kali memakai jersey kebanggaan Italia pada Maret 2014 pada laga uji coba melawan Spanyol. Pada September tahun lalu ia pernah dipanggil saat laga kualifikasi Piala Eropa, namun hanya sebagai penghangat bangku cadangan.

Kini ia kembali mendapatkan panggilan untuk bergabung bersama timnas. Apalagi ia berpotensi untuk mendapatkan tempat di skuat yang diarsiteki oleh Antonio Conte. Selain dirinya, kandidat terbesar untuk mengisi posisi full-back kiri adalah Luca Antonelli yang bermain reguler bersama AC Milan sepanjang musim ini.

Criscito merupakan karakter yang pas untuk skema Conte yang terkadang memakai tiga bek sejajar dengan bantuan wing-back di depan atau empat bek yang memerankan bek sayap untuk membantu pertahanan dan juga ikut dalam menyerang. Tentu sebuah momentum yang pas untuk mengulang kesuksesan saat bermain di Piala Dunia 2010 sekaligus membalaskan kegagalan turut serta pada Piala Eropa 2012. Sebuah cita-cita Criscito untuk kembali berseragam timnas Italia.

Foto: wikimedia

Komentar