Umpan Silang West Ham Berhasil Menghukum Man United

Analisis

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Umpan Silang West Ham Berhasil Menghukum Man United

Baik Manchester United dan West Ham United sama-sama sadar bahwa 3 poin adalah hal yang wajib mereka dapatkan. United butuh kemenangan untuk menjaga peluang mereka lolos ke zona Liga Champions UEFA musim depan, sementara West Ham, meskipun masih bisa lolos ke Liga Champions juga tapi dengan kemungkinan skenario yang sangat kecil menginginkan kemenangan karena ini adalah pertandingan terakhir mereka di Stadion Boleyn Ground atau Upton Park.

Setelah 112 tahun, musim depan mereka akan pindah kandang ke Stadion Olimpiade, London. Sebuah pesta selama hampir dua jam dilaksanakan (masih berlangsung ketika analisis ini ditulis) setelah pertandingan yang berakhir dengan skor 3-2 untuk West Ham tersebut. Ini menandakan bahwa pertandingan ini begitu penting dan sangat emosional bagi kesebelasan berjuluk The Hammers tersebut.

Namun, United yang sadar akan pentingnya pertandingan ini, bukan saja untuk mereka, tapi terutama untuk West Ham, justru datang terlambat meskipun dengan alasan yang bisa diterima, yaitu Kota London yang sangat macet ditambah bis kesebelasan mereka yang sempat dihadang dan ditimpuki oleh warga sekitar (entah karena alasan apa).

Tapi tetap saja, “Setan Merah” datang terlambat, dan sepak mula pun harus diundur selama 45 menit. Hal ini sangat memengaruhi mental mereka terutama di awal laga. Apalagi di saat gol Diafro Sakho yang sangat menunjukkan konsentrasi lini pertahanan United yang kacau.

Louis van Gaal memainkan formasi 4-1-4-1 dengan memainkan Wayne Rooney sebagai gelandang didampingi oleh Ander Herrera, dan juga Morgan Schneiderlin sebagai holding midfielder tunggal.

Namun, yang menjadi sorotan pada pertandingan ini adalah duet bek tengah mereka yang sebenarnya sudah biasa bermain bersama di musim ini, Chris Smalling dan Daley Blind.

Menghadapi West Ham yang bermain sangat fisikal, baik Smalling dan Blind selalu kerepotan. Melalui Andrew Carroll, Diafro Sakho, Cheikhou Kouyate, Winston Reid, dan Angelo Ogbonna, The Hammers melancarkan serangan mereka yang berbahaya dengan dominasi umpan silang, bola panjang, dan set piece.

Umpan silang West Ham. Biru = berhasil, merah = gagal, putih =diblok, kuning = asis [Statszone]

Mereka meluncurkan 21 buah umpan silang dengan 10 di antaranya tepat sasaran, kemudian 49 long ball dengan 29 di antaranya berhasil, dan juga 7 peluang dari situasi bola mati. Dua (Antonio dan Reid) dari tiga gol mereka lahir dari situasi ini.

Menghadapi kombinasi umpan silang dan permainan fisikal, United sangat kewalahan. Baik Blind, Marcos Rojo, Luis Antonio Valencia, Schneiderlin, sampai Smalling bukan merupakan pemain yang tepat dalam menghadapi ancaman ini.

Akan tetapi, jika kita melihat susunan pemain cadangan United juga, sebenarnya mereka tidak punya pemain yang bisa mengantisipasi hal ini, kecuali mungkin kita bisa menyebut Cameron Borthwick-Jackson jika mau memaksakan.

Benar saja, sepanjang 90 menit United selalu diteror dari umpan silang, bola panjang, dan eksekusi bola mati. Apalagi United juga seringkali melakukan pelanggaran tidak penting kepada para pemain West Ham. Sebanyak 18 pelanggaran mereka lakukan dengan 11 di antaranya berada di daerah yang berbahaya.

Sempat unggul 2-1 melalui dua gol Anthony Martial tidak ada artinya jika United tidak bisa memecahkan masalah yang satu ini. Pada akhirnya mereka harus dua kali lagi kebobolan dari satu-satunya skema West Ham ini.

Pada saat ini, Van Gaal tentunya berharap andaikan ia punya Marouane Fellaini (absen karena hukuman larangan bermain) atau Timothy Fosu-Mensah (tidak ia bawa) yang permainan fisiknya bisa diandalkan.

Sedangkan Slaven Bilic tersenyum lebar karena ia berhasil mempersembahkan pertandingan paling menghibur dan mendebarkan di akhir hayat Upton Park. Sebuah peluit akhir dan selamat tinggal, Upton Park.

Nantikan analisis selengkapnya di kolom khusus #AboutTheGame di detikSport.

Komentar