Sisi Humanis Seorang Juan Mata. Rela Potong Gaji dan Dukungan Kepada Difabel

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Sisi Humanis Seorang Juan Mata. Rela Potong Gaji dan Dukungan Kepada Difabel

Juan Mata mungkin adalah satu di antara sekian banyak pesepakbola yang unik, namun sekaligus juga baik dan humanis. Di tengah glamornya kehidupan para pesepakbola Eropa yang sanggup menerima gaji berjuta-juta tiap minggunya, Mata malah menyadari bahwa dirinya menerima gaji yang terlalu berlebih dan rela untuk memotong gajinya agar dirinya tidak terlalu berlebihan dan cenderung menjadi seorang yang rakus karena memiliki terlalu banyak uang.

"Para pesepakbola dibayar dengan sangat baik sekarang ini. Namun, bagi saya, gaji yang saya terima saat ini terlalu berlebihan dan itu sangatlah aneh. Saya menjalani kehidupan yang tidak normal. Jadi, sebagai bentuk rasa hormat saya kepada sepakbola yang sudah semakin tidak normal, saya akan menerima gaji dengan jumlah yang normal dan saya rela gaji saya dipotong untuk menghindari kerakusan pada diri saya sendiri," ujarnya kepada The Sun.

Lalu, setelah memproklamirkan diri sebagai pesepakbola yang menerima gaji yang normal, Mata kembali menyedot perhatian publik. Usai laga melawan Norwich City Sabtu (7/5) malam, ketika Manchester United meraih kemenangan 1-0 lewat gol tunggal dari Mata sendiri pada menit ke-72, Mata melakukan sesuatu yang cukup emosional dan mungkin akan mengundang derai air mata bagi segelintir orang.

Ceritanya, saat itu ada seorang suporter United yang sengaja datang ke Carrow Road untuk menonton pertandingan The Red Devils melawan The Canaries. Suporter tersebut masih sangat belia, dan ia diantar oleh kerabatnya ke Carrow Road untuk menyaksikan pertandingan tersebut. Ia masih anak-anak, dan ia terlihat tidak seperti anak-anak kebanyakan. Seusai pertandingan, ia, diantar oleh kerabatnya tersebut ke pinggir lapangan agar dapat berfoto bersama Juan Mata.

Seperti kebanyakan suporter yang memuja pemainnya, anak itu pun meronta-ronta agar bisa berfoto bersama Juan Mata. Mata, yang sedang merayakan kemenangan bersama rekan-rekannya yang sekaligus membuat peluang United masuk ke zona Liga Champions Eropa musim depan masih terjaga, menghampiri anak tersebut, bersalaman dengan ayah si anak, untuk kemudian bersalaman dengan sang anak dan akhirnya berfoto bersama si anak, yang, ternyata adalah seorang anak difabel.

Sungguh sebuah perbuatan yang mulia dari seorang Juan Mata, meski sebenarnya hal ini pun kerap kali dilakukan oleh pesepakbola yang lain, seperti halnya Lionel Messi yang rela meluangkan waktunya bertemu seorang bocah yang menggunakan baju plastik bertuliskan nama dirinya. Namun, apapun motivasinya, perbuatan Mata ini patut mendapatkan apresiasi.

Well done, Juan!

foto: espnfc.com

Komentar