Meski Menang, Masih Ada yang Harus Semen Padang Perbaiki

Analisis

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

 Meski Menang, Masih Ada yang Harus Semen Padang Perbaiki

Semen Padang berhasil meraih kemenangan dalam pertandingan pertamanya di ajang Indonesia Soccer Championship A 2016. Menjamu PSM Makassar di Stadion H. Agus Salim, Padang, pada Jumat (30/4) malam, Semen Padang menang dengan skor 2-1. Gol-gol kemenangan Semen Padang dalam pertandingan ini dicetak oleh M. Nur Iskandar (`10) dan Marcel Silva (`38). Sementara itu, gol balasan Semen Padang dicetak oleh Ferdinand Sinaga di menit ke-65.

Meskipun pertandingan perdana, namun kedua tim tampil cukup baik dalam pertandingan kali ini. Semen Padang yang menekan, ditambah dengan keberanian PSM dalam meladeni permainan tuan rumah. Namun, ada beberapa alasan mengapa Semen Padang dapat memenangkan pertandingan pertama mereka di ajang TSC ini.

Menekan Sejak Awal Pertandingan Meski Melemah di Babak Kedua

Seperti yang ditunjukkan dalam laga final Piala Jenderal Sudirman, Semen Padang langsung menekan lawannya tepat beberapa saat setelah pertandingan dimulai. Hal ini tentunya mengejutkan PSM dan membuat para pemain Juku Eja beberapa kali tertekan, baik itu di area lawan maupun area sendiri, sekaligus mempersempit ruang gerak para pemain PSM dan membatasi rute umpan para pemain PSM.

Hasilnya, baru 10 menit pertandingan berjalan, PSM langsung tertinggal lewat gol yang diciptakan oleh M. Nur Iskandar. Cepatnya Semen Padang dalam mencetak gol ini semakin menunjukkan ketidaksiapan PSM untuk menerima pressing para pemain Semen Padang di awal pertandingan.

Tapi, pressing ini hanya berlangsung di babak pertama saja. Babak kedua, Semen Padang malah menurunkan pressing ketatnya sehingga memberikan ruang lebih banyak kepada para pemain PSM untuk berkreasi. Apalagi ditambah dengan masuknya Basri Lohy di babak kedua, serangan PSM semakin menjadi-jadi, utamanya lewat sisi kanan. Inilah yang menjadi awal mula terjadinya gol kedua, saat Basri Lohy dengan leluasa melakukan pergerakan dari sisi kanan, yang berakhir dengan gol yang dicetak Ferdinand Sinaga.

Menguasai Sepertiga Akhir Lapangan Lawan

Selain tidak siap dalam menerima pressing, di babak pertama area sepertiga lapangan akhir PSM dengan mudahnya dikuasai oleh pemain Semen Padang. Vendry Mofu dan M. Nur Iskandar, pemain yang rajin bergerak dan begitu mobile dalam pertandingan kali ini, begitu leluasanya mengobrak-abrik area sepertiga akhir lapangan PSM. Hal ini belum ditambah dengan Riko Simanjuntak dan Irsyad Maulana yang juga kerap rajin melakukan cut inside ke tengah melewati area sepertiga akhir lapangan.

Pekerjaan rumah ini menjadi milik para gelandang tengah PSM. Rizky Pellu, Syamsul Chairudin, dan Ardan Aras tidak mampu melindungi area tersebut dan memberikan cover kepada empat bek PSM karena mereka terlalu fokus dalam menyerang. Inilah penyebab terjadinya gol kedua Semen Padang yang diciptakan oleh Marcel Silva. Pemain asal Brasil ini tidak terkawal dengan baik dan pada akhirnya mampu mencetak gol lewat tendangan keras dari luar kotak penalti karena memiliki ruang tembak yang baik.

Barulah ketika Rasyid Bakrie masuk di awal babak kedua, area sepertiga lapangan akhir ini dapat tertutupi dengan baik. Bakrie bersama dengan Pellu akhirnya di babak kedua mampu memberikan cover terhadap area sepertiga akhir lapangan PSM dengan baik. Inilah yang membuat Semen Padang kesulitan untuk menembus pertahanan PSM di babak kedua.

***

Meskipun pada akhirnya meraih kemenangan, masih ada beberapa hal yang harus Semen Padang perbaiki, utamanya adalah masalah stamina. Jika memang ingin bermain dengan pressing tinggi yang konstan dan mengandalkan permainan sayap, maka Nil Maizar harus mulai meningkatkan kekuatan fisik para pemainnya sehingga pressing tidak hanya berlangsung saat babak pertama saja, namun bisa terus berlanjut sampai pertandingan usai.

Komentar