Final Piala FA, Nasib Van Gaal, dan Penerus Lee Martin

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Final Piala FA, Nasib Van Gaal, dan Penerus Lee Martin

Manchester United berhasil melaju ke partai final Piala FA 2015/2016 setelah mengalahkan Everton 2-1. Di final, kesebelasan besutan Louis van Gaal akan menghadapi Crystal Palace yang juga menang 2-1 atas Watford pada babak semifinal.

Partai final yang mempertemukan kedua kesebelasan sejatinya merupakan ulangan partai final Piala FA 1990. Kala itu, MU berhasil mengalahkan Palace lewat dua partai final. Dulu, regulasi di Piala FA mensyaratkan pertandingan mesti diulang kalau pada pertandingan pertama berakhir seri.

Dalam final kala itu, pertandingan pertama berlangsung begitu sengit dan menghasilkan skor 3-3. Pertandingan pun mesti diulang dengan wasit (Allan Gunn) dan tempat (Stadion Wembley) yang sama. United pun keluar sebagai juara setelah pemain belakang mereka, Lee Martin, mencetak satu-satunya gol.

Oleh: Reisky Randanovian*

Keberhasilan tersebut menjadikannya sebagai gelar pertama buat Alex Ferguson di MU, sekaligus menjadi penyelamat bagi dirinya dari ancaman pemecatan karena nihil gelar dalam empat tahun awal masa kepelatihannya. Fergie, dan mungkin juga penggemar MU, mesti berterima kasih pada Lee Martin karena golnyay ang membuat Fergie tidak dipecat dan bertahun-tahun kemudian menjadi simbol kedigdayaan Liga Primer Inggris. Fergie pun kemudian menjadi salah satu manajer tersukses di Eropa.

Memori pun kembali terulang 26 tahun setelahnya di mana MU mendapati dirinya dalam kondisi yang sama. Mereka kembali ke final menghadapi Palace, dan mereka nihil gelar selama tiga tahun sejak kepergian Fergie. Ancaman pemecatan pun gencar berhembus pada Louis van Gaal. Van Gaal tentu mesti belajar dari kemenangan di Piala FA 26 tahun lalu itu, karena kini posisinya mirip seperti Fergie. Terlebih penggemar MU berharap mereka mampu meraih gelar, di samping mengincar posisi empat besar di Premier League.

Jika MU mampu memenangi Piala FA, kemungkinan besar Van Gaal masih bisa tenang menyelesaikan perjalannya di Inggris sampai kontraknya habis, meski Jose Mourinho selalu melakukan manuver seakan-akan pada awal musim mendatang ia akan mengambil alih jabatan Van Gaal.

Patut ditunggu juga siapa yang akan menjadi sosok Lee Martin pada partai final nanti. Apakah ia akan berasal dari lini pertahanan? Hal ini tidak menutup kemungkinan karena sejumlah defender United cukup aktif mencetak gol. Contohnya, Matteo Darmian yang mencetak gol saat melawan Palace di Old Trafford beberapa waktu silam; atau Smalling yang mungkin pada kali ini akan menjaringkan bola ke gawang yang benar.

Jika melihat performa kedua pemain tersebut, masa depan lini pertahanan United bisa dibilang cukup cerah. Smalling adalah pemimpin karena beberapa kali didaulat menjadi kapten. Ia mampu mengoordinasikan rekan-rekannya meski tak luput dari kesalahan seperti saat melawan Newcastle di mana tiga gol yang bersarang ke gawang MU, adalah karena kesalahannya. Sementara itu, Darmian masih belum memberikan kontribusi yang sepadan karena sering kali mendapatkan cedera dan tempatnya sering digantikan oleh Fosu-Mensah, Varela, dan juga Valencia. Akan tetapi, "The Next Gary Neville" ini sangat baik dalam bertahan ataupun menyerang apabila berada dalam kondisi prima.

Saat mencetak gol kemenangan United, Lee Martin masih berumur 23 tahun dan terbilang pemain muda serta berasal dari akademi United. Jika melihat pemain muda di tubuh United saat ini maka Martial adalah yang terdepan dalam urusan mencetak gol (15 gol di semua kompetisi, termasuk sejumlah gol penting). Akan tetapi jika melihat pemain muda asli akademi maka kita akan tertuju pada Marcus Rashford, bocah ajaib yang mencetak gol penting melawan tim besar (7 gol dalam 8 penampilan di semua kompetisi). Akan sangat indah membayangkan duet Martial-Rashford di lini serang United pada masa mendatang, mengingatkan pada duet Andy Cole dan Dwight Yorke yang menjadi duet maut saat United meraih Treble Winners 1999. Namun perjalanan mereka berdua masih sangat panjang apabila ingin menyamai (atau setidaknya mendekati) prestasi yang diraih oleh Cole-Yorke.

Sambil menunggu euforia final Piala FA pada 21 Mei 2016 mendatang di Stadion Wembley antara MU dan Palace, menarik untuk menyimak pertanyaan yang kemudian hadir: Apakah nasib Van Gaal akan selamat seperti yang terjadi pada Fergie? Lalu, siapa yang akan mengambil peran Lee Martin?

*Penulis merupakan seorang karyawan dari sebuah kantor berita, penikmat sepakbola layar kaca, dapat dihubungi melalui akun twitter @reiireisky

foto: mirror.co.uk

ed: fva

Komentar