Mewajarkan Tim Sepakbola Para Tentara (PS TNI) Menjadikan Stadion Siliwangi Sebagai Homebase

Cerita

by Redaksi 32

Redaksi 32

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mewajarkan Tim Sepakbola Para Tentara (PS TNI) Menjadikan Stadion Siliwangi Sebagai Homebase

Sorotan lampu menerangi laga pertama PS TNI di kandang anyar mereka, Stadion Siliwangi. Hujan di Selasa (26/04) malam itu juga turut mengguyur lapangan yang akan menjadi markas mereka dalam mengarungi Torabika Soccer Championship (TSC). Keriuhan tak terdengar seperti pada laga-laga yang telah dijalani sebelumnya, ketika gemuruh drumband selalu menghiasi penampilan PS TNI ketika tampil. Pada malam itu dentuman khas tersebut tidak terdengar, bahkan suara teriakan pemain pun terdengar hingga tribun penonton akibat minimnya kursi stadion yang terisi.

PS TNI harus takluk 0-1 oleh Tim PON Jabar yang dihuni oleh pemuda yang usianya di bawah 23 tahun. Selain itu mereka juga harus bermain dengan 10 orang pemain setelah Manahati Lestusen menerima kartu kuning kedua. Meski merupakan laga uji coba, hasil tersebut menjadikan kekalahan pertama mereka di Stadion Siliwangi.

Stadion yang telah berdiri sejak 24 Maret 1946 tersebut memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Bandung. Stadion yang terletak di Jl. Lombok tersebut telah menjadi saksi naik turunnya prestasi tim kebanggaan Jawa Barat, Persib Bandung. Sebelumnya, tepat pada tahun 2013 Persib secara reguler menggunakan Stadion Si Jalak Harupat sebagai kandang untuk menampung animo Bobotoh yang semakin besar.

Akan tetapi tak hanya Persib yang memiliki ikatan terhadap stadion Siliwangi, PS TNI pun juga demikian. Meski baru kali ini menjadikan Siliwangi sebagai homebase, status PS TNI yang berarti Persatuan Sepakbola Tentara Nasional Indonesia artinya mereka memang layak menempati Stadion Siliwangi.

Pembangunan stadion yang diprakarsai oleh Panglima Komando Daerah Militer III Siliwangi pertama, Kolonel Infanteri A.E. Kawilarang ini awalnya ditujukan sebagai sarana olahraga masyarakat Bandung dan tempat latihan bagi para tentara Siliwangi. Seiring berjalannya waktu, Persib mulai menggunakan stadion ini sebagai markas mereka, mulai dari era Perserikatan, Liga Indonesia hingga Indonesia Super League.

Stadion tersebut dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi di kota kembang tersebut. Proses pembuatannya melibatkan pengorbanan dari para prajurit Kodam/III Siliwangi, bahkan mereka sampai rela gajinya dipotong demi pembangunan Stadion Siliwangi saat itu.

Dalam keikutsertaannya di kancah sepakbola Indonesia PS TNI bisa dibilang sebuah tim yang baru, namun kehadirannya merupakan hal yang spesial. Selain anggotanya mayoritas berasal dari kalangan tentara, mereka juga berkomitmen untuk tidak merekrut pemain asing. Sebuah itikad yang sungguh mulia di saat sebagian besar klub lainnya bertumpu pada kontribusi legiun asing.

Mereka juga mampu menunjukkan kualitasnya usai berhasil mengalahkan klub-klub kuat sekelas Pusamania Borneo FC, Mitra Kukar dan Persib dalam turnamen-turnamen sebelumnya. Hal tersebut seolah mewakili perkataan dari Dhika Bayangkara bahwa TNI pun juga bisa bermain sepakbola.

Selain itu, PS TNI merupakan satu-satunya klub di Indonesia yang memiliki stadion. Pasalnya secara kepemilikan, Stadion Siliwangi merupakan milik dari Kodam III/Siliwangi, dari segi tempat juga tak berada jauh dari markas Komando Kewilayahan Pertahanan Jawa Barat tersebut. Sementara itu klub-klub lain tak seberuntung PS TNI yang memiliki stadion sendiri, mereka hanya “menumpang” dari pemerintah setempat. Seperti diketahui rata-rata stadion yang berdiri di Indonesia masih dimiliki oleh pemerintah daerah ataupun pemerintah provinsi.

Namun bukan berarti PS TNI bisa dengan mudah menaklukkan stadion tersebut. Bahkan salah satu penggawa PS TNI, Ganjar Mukti, mengatakan bahwa faktor lapangan juga berpengaruh. Selain berat, faktor hujan yang turun di pertandingan itu juga mengakibatkan susahnya melakukan manuver di lapangan. Akan tetapi masalah tersebut tentu tak akan menjadi penghambat bagi PS TNI yang memang terlatih untuk bertarung di segala medan, termasuk di Stadion Siiliwangi yang mempunyai kedekatan tersendiri bagi mereka.

Stadion Siliwangi memang tak semewah dan sebaik stadion baru lain dari segi lapangan maupun fasilitas tribun. Akan tetapi stadion yang berkapasitas 36.000 penonton tersebut memiliki nilai historis yang tak akan terkikis. Sebagai stadion bersejarah yang dibangun oleh TNI pasca kemerdekaan Indonesia.

Mereka akan kembali menjadikan Bandung sebagai salah satu kota yang merupakan saksi TNI saat mempertahankan Indonesia dari NICA Belanda. Kali ini sebagai PS TNI, sebagai tim sepakbola yang merepresentasikan tentara. Akan bertarung di sebuah markas bernama Siliwangi dan akan menjadi medan perang bagi mereka liga sepakbola pertama mereka, mengembalikan memori Bandung “Lautan Api”.

Komentar