Skuat Mitra Kukar TSC 2016: Pertahanan Kuat yang Bisa jadi Modal Berharga

Analisis

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Skuat Mitra Kukar TSC 2016: Pertahanan Kuat yang Bisa jadi Modal Berharga

Sejak lolos ke babak delapan besar di Liga Super Indonesia 2014, sebenarnya kesebelasan Mitra Kutai Kartanegara (Mitra Kukar) bisa dibilang adalah salah satu kesebelasan papan atas di Indonesia.

Mereka memang gagal lolos ke fase semifinal karena hanya menghuni peringkat ketiga di grup B di ISL 2014 tersebut. Namun, banyaknya turnamen yang diikuti oleh “Naga Mekes”, julukan mereka, adalah hal yang menunjukkan kebesaran kesebelasan asal Tenggarong ini.

Pada Piala Presiden, Mitra Kukar terbukti bisa unjuk gigi dan melaju sampai ke semifinal. Mereka akhirnya kalah di semifinal dan juga harus kalah lagi di perebutan tempat ketiga. Setelah Piala Presiden lah mereka bisa menuai kesuksesan. Bermain di Piala Jenderal Sudirman, mereka berhasil menjadi juara. Performa gemilang mereka di turnamen ini adalah buah dari ketepatan mereka untuk merekrut penjaga gawang yang sebelumnya bermain di Persib Bandung, Shahar Ginanjar.

Shahar menjadi pahlawan di Piala Jenderal Sudirman dengan membuat gawang “Naga Mekes” menjadi gawang yang paling jarang kebobolan. Pada turnamen ini jugasalah satu pemain mereka dianugerahi sebagai pemain terbaik di Piala Jenderal Sudirman. Ia adalah Rudolfo Yanto Basna.

Sayangnya, Yanto kemudian pindah ke Persib Bandung. Hal ini sempat membuat lini pertahanan agak kesulitan. Seperti terjadi di Piala Bhayangkara yang mereka ikuti awal tahun ini. Mereka gagal lolos dari babak penyisihan grup dengan tanpa satupun kemenangan.

Bermain di empat turnamen membuat Mitra Kukar pastinya kelelahan secara fisik dan mental. Skuat mereka saat ini memang hampir seluruhnya berbeda daripada saat ISL 2014, namun pelatih mereka saat ini, Subangkit, menyadari bahwa kelelahan adalah musuh utama mereka sebelum Torabika Soccer Championship A (TSC A) 2016 ini.

TSC A 2016 tidak seperti turnamen-turnamen yang mereka ikuti sebelumnya. TSC A 2016 memiliki sistem liga seperti biasanya liga pada umumnya. Sehingga mereka harus cepat-cepat melakukan penyesuaian terhadap fisik dan mental mereka sebelum kompetisi dimulai pada pekan ini.

Kehilangan pilar-pilar terbaik mereka seperti Yanto, Rizky Pellu, dan Zulkifli Syukur pastinya membuat mereka lebih kepusingan lagi. Namun, “Naga Mekes” masih termasuk kesebelasan yang harus diwaspadai di TSC A 2016 karena kucuran dana segar yang mereka habiskan untuk membeli pemain baru dari berakhirnya ISL 2014 sampai sekarang.

Peran Kunci Shahar Ginanjar

Jika harus menyebut salah satu pemain kunci yang akan membawa mereka mengarungi TSC A 2016, kami tidak bisa tidak menyebut nama Shahar Ginanjar. Mantan penjaga gawang Persib ini memang baru bergabung pada awal November 2015. Namun, penjaga gawang berusia 25 tahun ini langsung menjadi andalan utama “Naga Mekes”.

Sejak bergabung, ia selalu bermain sebagai penjaga gawang utama Mitra Kukar. Padahal di Persib, ia selalu kalah saing dengan I Made Wiryawan. Meskipun demikian, ia adalah tipikal penjaga gawang yang handal dalam membaca bola dan pergerakan lawan, sehingga ia hanya butuh jam terbang yang lebih banyak untuk menjelma menjadi salah satu penjaga gawang papan atas di Indonesia, bahkan pada akhirnya ia bisa saja menggeser posisi Made di kesebelasan negara Indonesia.

Pertahanan kuat adalah fondasi utama sebuah kesebelasan terutama dalam mengarungi liga yang panjang. Bersama lini pertahanan yang diisi oleh Saepuloh, Arthur Cunha, Orah, Syahrizal, ditambah kehadiran Shahar, ini akan sangat berpengaruh lagi pada akhirnya nanti.

Mereka juga bisa mengandalkan kecerdikan dan kecepatan kedua pemain sayap mereka, Bayauw dan Septian David Maulana, untuk urusan penyerangan. Nama Dinan Yahdian Javier dan Yogi Rahadian juga tidak bisa dianggap remeh. Mereka berdua bisa menjadi wildcard yang bisa dimanfaatkan oleh Subangkit di TSC A 2016 nanti.

Komentar