Skuat Persib TSC 2016: Para Pemain Baru Menanggung Beban Besar

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Skuat Persib TSC 2016: Para Pemain Baru Menanggung Beban Besar

Jika menyebut siapa saja kandidat juara Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, nama Persib Bandung akan masuk dalam daftar tersebut. Menghadapi TSC 2016, Persib bahkan terbilang sudah siap mengarungi liga dan telah menambal kelemahan-kelemahan yang terlihat di sejumlah turnamen sebelumnya.

Memasuki tahun 2016, skuat Persib memang punya wajah baru. Hampir di setiap lini kecuali posisi kiper, skuat berjuluk Maung Bandung ini kehilangan pemain kunci. Sejumlah pemain didatangkan dari turnamen demi turnamen, namun Persib belum kembali ke bentuk terbaiknya.

Di lini pertahanan, Persib kehilangan dua pemain penting; Achmad Jufriyanto dan Supardi. Dua pemain tersebut memilih hijrah ke Sriwijaya FC. Kontribusi keduanya kala Persib menjuarai Liga Super Indonesia 2014 dan Piala Presiden memang tak bisa dielakkan lagi begitu besar.

Sebagai gantinya, Hermawan yang sebelumnya membela Persipasi Bandung Raya (sekarang Madura United) lebih dulu didatangkan. Namun dinilai kurang memenuhi kebutuhan tim, Purwaka Yudhi kemudian direkrut dari Arema Cronus jelang Bali Island Cup 2016.

Namun keduanya masih belum menguatkan lini pertahanan Persib. Di Bali Island Cup, Persib gagal juara setelah pada pertandingan terakhir dikalahkan Arema Cronus. Perbaikan di lini pertahanan langsung dilakukan, hingga akhirnya Yanto Basna yang berstatus pemain terbaik Piala Jenderal Sudirman merapat jelang Piala Bhayangkara.

Otak-atik dari sejumlah turnamen akhirnya Persib menemukan komposisi ideal di lini pertahanan. Vladimir Vujovic mendapatkan tandem ideal dalam diri Purwaka. Yanto Basna lantas bertransformasi menjadi bek kanan. Di posisi bek kiri, masih dihuni oleh Tony Sucipto.

Dari 10 pemain yang berposisi pemain belakang, rasanya kedalaman skuat Persib bisa terjaga. Di posisi bek kanan, masih ada Dias Angga dan Agung Pribadi. Sementara untuk back-up Tony Sucipto, Persib punya Jajang Sukmara. Untuk bek tengah, selain Yanto Basna yang berposisi asli bek tengah dan ada Hermawan, Persib mendaftarkan satu pemain diklat, Jujun Saepuloh.

Pada posisi gelandang tengah, Persib hanya menyisakan Hariono sebagai pemain utama. Tak ada lagi Firman Utina, Makan Konate, dan Dedi Kusnandar. Taufiq akan bergantian dengan Kim Jeffrey Kurniawan menemani Hariono pada posisi double pivot. Pada posisi gelandang serang, setelah sempat ‘hanya’ mengandalkan Rachmad Hidayat, kini hadir gelandang asing Argentina, Robertino Pugliara. Robertino menjadi kepingan terakhir yang melengkapi kebutuhan skuat Persib.

Persib dalam dua tahun terakhir kental dengan serangan sayap, khususnya kombinasi sayap kanan dari M. Ridwan dan Supardi. Namun keduanya sudah tak lagi berseragam Persib. Apakah akan mengubah gaya serangan mereka?

Jawabannya tidak. Ternyata Pelatih Persib saat ini, Dejan Antonic, masih mengandalkan serangan sayap, sama halnya seperti Persib era Djajang Nurjaman. Bedanya, saat ini Persib mengandalkan kedua sayap, tidak hanya sayap kanan.

Tempat M. Ridwan diisi oleh mantan pemain Arema, Samsul Arif. Dengan gaya bermain yang berbeda, dimensi serangan Persib di sisi sayap pun berbeda dari sebelumnya. Samsul yang merupakan seorang penyerang sayap, tak handal dalam melepaskan umpan silang, namun tajam dalam penyelesaian akhir.

Di sisi sayap, selain Samsul dan juga kapten tim, Atep, masih ada nama-nama seperti Tantan dan David Laly. Selain itu masih ada pula pemain muda potensial, Febri Haryadi. Zulham Zamrun menjadi nama terakhir yang bergabung dan saat ini dalam kondisi pemulihan cedera.

Lini kedua penyerangan ini nantinya akan memanjakan penyerang asal Spanyol, Juan Belencoso. Belencoso yang bergabung sebelum Piala Bhayangkara ini sudah menunjukkan kualitasnya, namun baru mencetak satu gol dari enam penampilan. Memaksimalkan kemampuan Belencoso memang diperlukan gelandang-gelandang yang memiliki visi dan akurasi umpan di atas rata-rata. Dan kehadiran Robertino bisa jadi solusi atas kebutuhan penyuplai untuk Belencoso.



Melihat kekuatan skuat mereka ini, mereka tetap pantas menjadi calon kuat peraih gelar juara. Namun ada sejumlah kelemahan atau yang bisa menjadi hambatan dalam perjalanan Persib sepanjang TSC ini.

Pertama, para pemain baru Persib bisa tertekan dengan beban mereka yang menggantikan peran-peran pemain pilar di skuat sebelumnya. Para pendukung Persib pun tak segan mengkritik para pemainnya di mana hal ini bisa menjadi masalah bagi pemain jika pemain tersebut tak memiliki mental yang bagus.

Kedua, Persib sejauh ini masih belum memiliki strategi alternatif. Pada Piala Bhayangkara, Persib kerap kelimpungan ketika skema umpan silang mereka tak efektif, seperti pada laga final menghadapi Arema Cronus. Dejan tentunya perlu mencari strategi lain untuk membongkar pertahanan lawan.

Ketiga, para pemain cadangan di sejumlah lini kualitasnya cukup jauh dengan pemain utama. Kecuali posisi bek tengah dan penyerang sayap, sektor lain dihuni oleh pemain cadangan lain yang bisa mengurangi kualitas Persib. Di posisi bek kanan dan kiri, Dias Angga, Agung Pribadi dan Jajang Sukmara tak memiliki kualitas setara dengan Yanto Basna dan Tony Sucipto. Sementara jika kehilangan Hariono, tak ada lagi Dedi Kusnandar yang memiliki kemampuan bertahan cukup baik. Sementara Taufiq dan Kim Kurniawan memiliki gaya permainan yang jauh berbeda dengan Hariono. Begitu juga pada posisi kiper di mana Natshir Mahbuby dan M. Ridwan yang sejauh ini kualitasnya belum teruji benar seperti kemampuan I Made Wirawan.

Komentar