Babak Baru Perseteruan Totti-Spalletti

Berita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Babak Baru Perseteruan Totti-Spalletti

Konflik internal di AS Roma antara pelatih, Luciano Spalletti, dengan legenda klub, Francesco Totti, dapat diibaratkan pasang surut air laut. Di satu sisi, konflik ini dikabarkan telah usai mengingat Totti mulai mendapatkan jatah bermain. Namun di satu sisi, konflik ini disebutkan terus berulang tiap pekannya.

Terbaru, Totti dikabarkan tidak senang dengan ucapan pelatihnya tersebut usai Roma hanya bermain imbang 3-3 dengan Atalanta, Minggu (19/4) malam WIB. Di laga tersebut, Spalletti gusar akibat anak asuhannya kerap gagal membendung serangan balik Atalanta.

“Tim ini kehilangan keseimbangan. Hal ini dibuktikan dari banyaknya skema serangan balik dan kami kesulitan untuk mengatasinya. Kesalahan terjadi karena kami kurang fokus. Pada akhirnya kami gagal untuk menang,” ucap Spalletti.

Ucapan tersebut memang cukup wajar diucapkan oleh pelatih macam Spalletti yang terkenal meledak-ledak saat memberi wejangan untuk anak asuhny. Tapi, bukan pernyataan itu yang membuat Totti mencak-mencak. Ia dikabarkan gusar akibat Spalletti menutup pernyataannya kepada media dengan mengecilkan Totti.

“Gol yang dibuat oleh Totti tidak berarti segalanya buat saya. Sebab dia adalah seorang pemain. Saya tidak kaget melihatnya melepaskan tembakan dan berbuah gol,” ujar Spalletti kepada Football-Italia.

"Tapi ingat, hal tersebut tidak dihitung dalam sepakbola modern. Sebab, sepakbola modern juga memerlukan kecepatan, stamina, dan pengorbanan,” tambahnya. “Buktinya, meski tidak ada Totti, tim ini mampu memenangkan sembilan pertandingan.”

Football-Italia menambahkan, Totti tidak senang dengan pernyataan pelatihnya tersebut. Ia bahkan disebut menimpali ucapan eks pelatih Zenit St. Petersburg dengan lebih lantang, seusai Spalletti mengamuk di ruang ganti.

Tidak berhenti di sana. Keduanya disebut kembali berkonfrontasi saat Roma menggelar makan malam sekaligus pertemuan tim usai laga lawan Atalanta. Di sana, La Gazzetta dello Sport melansir bahwa Spalletti kembali mengamuk. Meski demikian, salah satu media olahraga di Italia tersebut tidak mengetahui alasan di balik mengamuknya Spalletti.

“Kalian tidak akan menang jika bermain seperti itu. 10 tahun sudah kalian bermain layaknya [maaf] orang bodoh. Hal ini terlihat saya sedang dikelilingi kumpulan anak-anak sekolah dasar,” ujar Spalletti seperti dikutip dari La Gazzetta dello Sport.

Usai pertemuan tersebut Spalletti langsung dimintai keterangan. Ia pun mengakui adanya sedikit selisih paham dengan anak asuhnya. Namun ia menolak jika perselisihan dengan anak asuhnya berlanjut hingga adu fisik.

“Saya memang menunggu para pemain di ruang ganti dan ingin mengatakan beberapa hal. Yang pasti, saya berbicara mengenai ketidaksukaan saya atas jalannya pertandingan,” ucap Spalletti. “Meski demikian, saya menolak disebut melakukan kontak fisik dengan pemain. Saya bukan tipikal orang yang suka `main tangan` terhadap pemain.”

Gazetta menambahkan Totti akan meninggalkan Roma pada akhir musim ini. Beberapa petinggi AS Roma, seperti Walter Sabatini dan Mauro Baldissoni, bahkan diketahui telah menggelar beberapa pertemuan untuk membahas masa depan Totti. Pasalnya, Totti merupakan sosok vital dalam tubuh klub.

Vitalnya peran Totti mulai tergeser sejak kedatangan Spalletti 13 Januari 2016 lalu. Di tangan Spalletti ia hanya bermain empat kali di Serie A. Jarangnya mendapatkan tempat di masa kepelatihan Spalletti inilah yang membuat Totti memiliki rencana untuk membuat petualangan baru di akhir musim atau pensiun sebagai pemain.

Komentar