Pellegrini Anggap Guardiola Sebagai Penganggu?

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pellegrini Anggap Guardiola Sebagai Penganggu?

Manchester City berhasil melaju ke babak semifinal Liga Champions Eropa musim 2015/2016 usai menaklukkan Paris-Saint Germain di babak delapan besar. Di Liga Primer Inggris, Manchester City pun masih memberikan tekanan kepada para penghuni papan atas klasemen macam Leicester City dan Tottenham Hotspurs setelah mengalahkan Chelsea dengan skor 3-0 pada laga di hari Sabtu (16/4) malam.

Terkhusus untuk rekor City yang mampu melaju sampai ke babak semifinal di Liga Champions musim 2015/2016, itu adalah rekor pencapaian tertinggi yang mampu diraih oleh Manchester City selama partisipasi mereka di ajang Liga Champions Eropa.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa City mampu tampil begitu perkasa saat melumat Paris-Saint Germain sekaligus mengalahkan Chelsea sehingga tetap bisa bertahan di papan atas klasemen Liga Primer Inggris, sedangkan dalam beberapa waktu ke belakang City pernah mengalami masa suram?

Manuel Pellegrini, manajer City asal Chile ini mengungkapkan bahwa City sebenarnya mampu untuk tampil eksplosif pada musim ini. Sempat menutup-nutupi alasan di balik ekspresi dingin dan seolah tidak terjadi apa-apa, Pellegrini akhirnya buka suara perihal penurunan performa yang pernah dialami oleh para pemainnya.

Manajer yang juga pernah mengantarkan Malaga melaju sampai babak delapan besar Liga Champions Eropa ini menyebutkan bahwa pemberitaan media dan juga manajemen City yang menggembor-gemborkan pengangkatan Pep Guardiola pada awal Februari 2016 mengakibatkan fokus para pemain, dan juga dirinya menjadi sedikit kabur, yang berimbas kepada penampilan City yang angin-anginan. Jika diibaratkan, Guardiola seperti "nila setitik yang jatuh di susu sebelanga" bagi City.

"Anda tahu, tidak mudah bagi pemain ketika mereka bangun pagi dan membaca koran, lalu melihat bahwa ada manajer baru yang datang, berikut dengan ramalan pemain mana saja yang akan datang menuju City dan pemain mana yang akan keluar seiring dengan kedatangan manajer baru tersebut. Di tengah musim yang sedang berjalan, hal itu tentunya akan mengganggu fokus para pemain," ujar Pellegrini seperti dilansir oleh The Guardian.

Bukti nyata dari hilangnya fokus yang dialami oleh Manchester City adalah beberapa kekalahan yang dialami oleh The Citizens. Selama kurun waktu awal Februari sampai akhir Maret, mereka hanya memenangkan satu laga dari enam laga yang dimainkan, termasuk mengalami kekalahan dari Leicester City di kandang sendiri. Tren mereka pun akhirnya kembali membaik setelah mampu meraih kemenangan atas AFC Bournemouth pada tanggal 2 April.

Puncak dari tren bagus itu tentunya adalah lolosnya klub yang bermarkas di Etihad Stadium ini ke semifinal Liga Champions Eropa. Mulai membaiknya performa City ini diakui oleh Pellegrini sebagai salah satu tanda bahwa para pemain Tim Biru Langit memiliki karakter yang luar biasa.

"Beruntung, skuad yang saya miliki ini punya karakter dan kepribadian yang sangat baik. Kami tak pernah menyerah, kami tetap melanjutkan perjalanan kami, sekaligus menanti apa yang dapat kami lakukan di Liga Champions Eropa. Saya percaya, dengan permainan seperti ini, tim ini mampu mencapai babak final," pungkas Pellegrini seperti dilansir Mirror.

Komentar