Marcelo Brozovic, Gelandang Masa Depan Inter Milan dari Kroasia

Taktik

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Marcelo Brozovic, Gelandang Masa Depan Inter Milan dari Kroasia

Internazionale Milan memang menaruh beban besar kepada gelandangnya, Marcelo Brozovic. Menyoal hal itu, tentu masih ingat dalam kepala saat Inter mengalahkan Juventus pada leg kedua semifinal Copa Italia di Stadion Giuseppe Meazza. Kendati kalah melalui adu penalti yang dramatis, tapi Inter memiliki pahlawan pada laga tersebut.

Sang pahlawan itu bernama Brozovic. Ia mencetak dua gol pada laga comeback-nya tersebut. Sebelumnya, ia tidak diturunkan sejak menit awal pada leg pertama. Kemudian Brozovic absen ketika menghadapi kesebelasan yang sama pada giornata ke-27 Serie-A 2015/2016.

Memang tidak bisa dimungkiri bahwa Roberto Mancini, Pelatih Inter, telah melalui waktu yang sulit pada akhir-akhir ini. Tahun 2016 menjadi horor bagi Inter karena tersingkir dari perebutan Scudetto dan hampir mustahil menembus tiga besar klasemen. Kendati demikian, Brozovic menjadi salah satu pemain yang mendapatkan istilah yang lebih baik selama ini.

Dia tidak hanya berkembang menjadi gelandang yang lebih sempurna, yaitu dengan memberikan banyak ancaman untuk mencetak gol. Brozovic mencetak tiga gol sebelum Natal 2015, yang memberikan kemenangan atas Frosinone, Udinese, dan Cagliari (Copa Italia). Penampilannya menjanjikan dan di atas rata-rata. Sebab, ia tampak tidak pernah puas dengan pekerjaannya karena ingin kesebelasannya terus menang. Penampilan pemain asal Kroasia itu pun mulai menjawab teka-teki di lini tengah Inter.

Brozovic sudah mencetak tiga gol dan tiga assist selama musim ini. Hal itu seharusnya bisa dimanfaatkan Inter yang ingin mengembalikan bentuk permainannya selepas Desember 2015. Brozovic membuat lini tengah Inter lebih hidup walau baru menyumbang tiga gol dan tiga assist di Serie-A 2015/2016. Di luar raihannya itu, gelandang 23 tahun ini bukanlah pilihan utama Mancini pada awal musim ini. Saat itu Mancini lebih memilih trio Gary Medel, Geoffrey Kondogbia, dan Felipe Melo, tapi pilihannya itu terlalu statis dan defensif. Kemudian penampilan Brozovic telah menumbalkan Melo dari lini tengah pilihan Mancini. Rupanya sang pelatih menginginkan adanya playmaker yang membuat permainan Inter lebih konservatif, sehingga menumbalkan Melo yang cenderung bermain bertahan.

Dan peran playmaker itu diberikan kepada Brozovic. Ia begitu rajin menjemput bola ke belakang dan meluncurkannya ke depan. Aksinya itu membantu peran Kondogbia yang tahu kapan harus membantu serangan atau bertahan. Ketika Brozovic tidak tampil, Kondogbia-lah yang didorong lebih ke depan. Namun ia sering terlambat ketika melakukan transisi menyerang. Alhasil, kekeliruan itu menjadi bencana pada leg pertama semifinal Coppa Italia dan giornata pekan ke-27 musim ini.

Keberadaan Brozovic memudahkan Kondogbia dan Medel untuk melakukan pekerjaan mereka untuk fokus bertahan. Sehingga harmonisasi itu berhasil menjaga keseimbangan lini tengah Inter. Medel bisa fokus mengambil bola dari lawan sebelum mulai mengalirkan bola. Kondogbia bisa bergerak lebih bebas di lini tengah, lalu mendapatkan ruang di sepertiga akhir lawan selama Brozovic menahan bola.

Tapi Kondogbia sudah mulai tersingkir dari skuat utama. Ia tidak dimainkan pada empat laga terakhir Inter musim ini. Mancini yang gemar mengubah-ubah taktik, mulai memasukan Jonathan Biabiany ke dalam skuat utama sehingga Kondogbia dicadangkan. Tapi Brozovic masih tetap menjadi andalan di dalam skuat utama kesebelasan berjuluk I Nerazzurri tersebut. Dari 26 laganya di Serie-A 2015/2016, akurasi operan suksesnya sebesar 83 persen dan melepaskan 32 umpan kunci. Pemain 23 tahun itu telah menjadi produktivitas kinerja Inter di lapangan. Ada banyak hal positif yang bisa diberikannya untuk Mancini. Maka, bukan tanpa alasan Brozovic yang berstatus pinjaman lebih penting daripada Kondogbia yang dihargai sampai 30 juta euro.





Jika diiringi dengan konsistensi para pemain lainnya, bukan tidak mungkin Inter bisa kembali ke perburuan zona Liga Champions. Inter memang masih memiliki masalah, tapi jika lini tengah bekerja dengan baik, itu akan memberikan efek yang besar kepada serangan dan pertahanan. Brozovic memang bukan penyelamat Inter, tapi ia dipastikan menjadi bagian dari integral kesebelasannya. Untuk membantu ambisi Inter menjelang akhir musim ini, selanjutnya Brozovic akan dihadapkan dengan Napoli. Apalagi mengingat jika Napoli memiliki dua gelandang jangkar, Allan Marques dan Jorginho, yang mematikan playmaker lawan.

Di sisi lain, pemain bernomor pungggung 77 ini bisa mempengaruhi bisnis transfer Inter pada musim panas nanti. Minat Inter kepada Ever Banega, gelandang Sevilla, bisa menghilang jika Brozovic mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya. Itu pun jika ia tidak tergiur bergabung dengan kesebelasan lain yang meminatinya seperti Arsenal.

Selain Brozovic, Inter juga memiliki semangat Balkan yang lain dari Adem Ljajic dan Ivan Perisic. Bahkan Brozovic dan Perisic tampil gemilang bersama Kroasia. Keduanya mencetak gol kemenangan Kroasia saat mengalahkan Israel di laga persahabatan. Brozovic dan dua rekannya dari Balkan itu diharapkan menjadi roda penggerak Inter. Terutama untuk membantu Inter yang tertantang karena sedang miskin prestasi. Khusus bagi Brozovic, ia akan berperan besar untuk prestasi masa depan Inter dan Kroasia. Ketika Luka Modric dan Ivan Rakitic telah usang, Brozovic akan menjadi playmaker masa depan dari Kroasia yang cemerlang.

Komentar