Saat Pelatih Olimpija Ljubljana Menyebut Pemainnya "Si Hitam Bodoh"

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Saat Pelatih Olimpija Ljubljana Menyebut Pemainnya "Si Hitam Bodoh"

Kasus rasisme kembali terjadi di dunia sepakbola. Kali ini, pelakunya adalah pelatih klub Slovenia, Olimpija Ljubljana, Marko Nikolic. Yang menjadi korban dari rasisme ini adalah pemain asal Nigeria, Blessing Eleke yang juga merupakan pemain andalan dari Olimpija Ljubljana.

Peristiwa perlakuan rasisme ini terjadi saat Olimpija Ljubljana menghadapi Zavrc dalam lanjutan Liga Slovenia, pada hari Minggu (10/4) malam. Pertandingan ini penting untuk menentukan apakah Ljubljana bisa tetap bertahan di papan atas Liga Slovenia atau tidak. Ljubljana sedang tertinggal 0-1 sampai menit akhir pertandingan. Namun, di masa injury time, Eleke menjadi pahlawan bagi Ljubljana dengan mencetak gol di waktu injury time dan membuat kedudukan menjadi imbang 1-1.

Sontak bench Ljubljana pun dihinggapi kebahagiaan. Semua bersorak senang. Tapi justru, disitulah kejadian rasisme ini datang. Saat Eleke melakukan perayaan gol, Nikolic langsung meneriakkan kata "si hitam bodoh". Orang-orang yang ada di sekitarnya pun menangkap bahwa ucapan Nikolic ini berhubungan dengan tindakan rasialisme yang ia lakukan kepada Eleke yang mencetak gol.

Pasca pertandingan, Nikolic pun langsung melakukan pembelaan. Ia berujar bahwa apa yang ia rujuk sebagai "si hitam bodoh" itu bukanlah Eleke, melainkan suasana pertandingan yang ia sebut "begitu menegangkan" sehingga ia sampai mengeluarkan pernyataan "si hitam bodoh".

"Saya tidak pernah bermaksud untuk melakukan sebuah tindakan rasialis dan saya tidak bermaksud untuk menyinggun satu individu akibat tindakan saya ini. Saya sudah membicarakan ini dengan Eleke dan ia paham bahwa apa yang saya ucapkan ini tidak bermaksud untuk menyinggung dirinya dan hanya merupakan sebuah ungkapan dari kebahagiaan karena tim berhasil menyamakan kedudukan. Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas tindakan saya ini," ujar Nikolic seperti dilansir oleh The Guardian.

Presiden klub Ljubljana yang juga mantan pemilik klub asal Inggris, Leicester City dan Portsmouth, Milan Mandaric, mengungkapkan bahwa masalah ini sudah diselesaikan dan ia juga tidak menyukai bila ada tindakan rasialis yang terjadi di dalam klubnya.

"Eleke dan Nikolic sudah saling bicara. Nikolic mengungkapkan bahwa ia tidak bermaksud untuk melakukan tindakan rasialis yang ditujukan kepada siapapun. Masalah ini sudah selesai," ujar Mandaric.

"Kalaupun memang terjadi kasus rasialisme di klub ini, saya tidak akan ambil pusing dan langsung memecat orang tersebut dari klub karena hal itu bertentangan dengan filosofi klub kami," tambahnya.

Tindakan berbau rasisme sudah kerap kali terjadi di dunia sepakbola. Tentunya kita ingat bagaimana Mario Balotelli disoraki di stadion sehingga ia sampai tidak mau bermain, ataupun John Barnes yang dulu sempat disoraki penonton saat main untuk Liverpool. Kasus rasisme memang sering terjadi, tapi, bukan berarti ia tidak bisa dihilangkan, karena sepakbola bukan olahraga milik orang kulit putih saja.

(sf)

foto: kafanskiselektor.com

Komentar