Pertahanan Bologna yang Membuat AS Roma Frustasi

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Pertahanan Bologna yang Membuat AS Roma Frustasi

AS Roma gagal memaksimalkan partai kandangnya saat menjamu Bologna di Stadion Olimpico, Selasa (12/4) dini hari. Roma cuma mampu bermain imbang menghadapi Bologna dengan skor 1-1 pada giornata ke-31 Serie-A 2015/2016. Bahkan Roma tertinggal terlebih dahulu melalui gol sundulan Luca Rossenttini pada menit ke-25. Roma baru bisa membalasnya pada menit ke-50 atas gol yang dicetak Mohamed Salah.

Roma sendiri tampil tanpa gelandangnya, Radja Nainggolan, yang sedang menjalani hukuman kartu. Posisinya saat itu digantikan Miralem Pjanic pada formasi 4-2-3-1. Pjanic ditandemkan dengan Daniele De Rossi sebagai poros ganda di lini tengah. Sementara posisi gelandang serang yang biasa dilakoni Pjanic, diberikan kepada Iago Falque.

Sebetulnya, gelandang serang tengah bukanlah posisi asil Falque yang biasa menjadi seorang winger. Diego Perotti yang biasa memainkan posisi itu ditugaskan menjadi ujung tombak, mengingat Edin Dzeko diistirahatkan di bangku cadangan. Pasalnya, kondisi Dzeko sedang tidak prima.

Justru kondisi Roma sebetulnya lebih beruntung ketimbang Bologna. Kesebelasan tamu tampil tanpa tiga pemain andalannya. Mattia Destro dan Saphir Taider tidak bisa dimainkan karena cedera. Sementara Emanuele Giaccherini masih menjalani hukuman kartu. Sehingga mereka tidak bisa bermain dalam formasi 4-5-1 yang diterapkan Roberto Donadoni saat itu. Bahkan Bologna pun mengistirahatkan beberapa pemain andalannya di bangku cadangan, seperti Daniele Gastaldello, Kevin Constant dan Franco Brienza.

Atas hasil ini, Roma semakin kesulitan mengejar Napoli yang berada di posisi dua klasemen sementara. Roma yang memiliki poin 63, tertinggal tujuh angka dari Napoli. Sementara hasil imbang cukup mengamankan Bologna dari zona degradasi. Saat ini mereka berada di peringkat 13 dengan koleksi 36 poin. Meninggalkan delapan poin yang dikoleksi Palermo di zona degradasi.

Permainan Bertahan Bologna Sulitkan AS Roma

Bisa dibilang Roma menguasai pertandingan ini. Mereka pun memenangkan penguasaan bola sebanyak 68 persen. Roma pun memberikan kejutan ketika laga baru berjalan tiga menit, melalui tendangan jarak jauh Falque yang mengarah ke gawang Bologna. Tapi ancaman itu masih bisa ditepis Mirante.

Tapi selanjutnya Roma kesulitan melepas percobaan tendangan ke gawang Bologna. Roma disulitkan oleh permainan bertahan Bologna saat itu. Bologna menumpuk hampir seluruh pemainnya di wilayahnya sendiri. Bahkan sembilan pemain bisa berada di sepertiga akhir pertahannya sendiri.

Apalagi jarak penjagaan Bologna dengan pemain Roma begitu dekat. Dengan cara itu Bologna lebih mudah mencegat aliran bola Roma. Apalagi Roma mengandalkan umpan-umpan pendek dan umpan-umpan terobosan ketika menyerang. Sementara Bologna mengandalkan serangan balik untuk mencoba mencetak gol pada laga tersebut.

Rossettini dkk mengandalkan umpan-umpan jauh dari belakang ketika melancarkan serangan balik. Aktor dalam upaya serangan balik itu terletak kepada Mirante, Rossettini dan Amadou Diawara. Mirante melepaskan 30 kali umpan panjang, selain berasal dari back-pass, tentu saja dari tendangan gawang. Sementara Rossettini melakukan umpan jauh 13 kali dan Diawara sebanyak 12 kali.

Rata-rata umpan jauh yang dilakukan Bologna diarahkan kepada kedua sayapnya, terutama di sisi kiri. Mengingat full-back Roma, Alessandro Florenzi, yang menjaga daerah itu kerap meninggalkan penjagaannya di area tersebut. Sehingga umpan jauh Bologna lebih sering diarahkan kepada Luca Rizzo di sayap kiri.

Tidak Diimbangi Penyelesaian Akhir yang Baik

Permainan bertahan Bologna berhasil membuat Roma kesulitan masuk ke sepertiga akhir pertahanan mereka. Roma berhasil masuk ke sepertiga akhir Bologna ketika melakukan serangna balik balasan. Kala itu Bologna sering terlambat melakukan transisi bertahan, sehabis melakukan serangan balik. Roma pun beberapa kali berhasil mencuri bola di wilayah Bologna yang mencoba membangun serangan dari belakang.

Sayangnya, ketika kesempatan itu tiba untuk Roma, penyelesaian akhir mereka tidak terlalu bagus. Dari 14 kali upaya tendangan percobaan, hanya satu yang menjadi gol. Lima percobaan di antaranya melenceng, dua kali mengenai mistar gawang dan empat kali mampu diatasi Mirante. Sedangkan dua lagi mampu diblok pertahanan Bologna yang menumpuk pemainnya di pertahanan sendiri.

Pemain Roma saat itu terlalu terburu-buru menyelesaikan peluangnya. Mereka pun nampak frustasi karena kesulitan menembus lini belakang Bologna. Terlebih Falque yang tidak mampu memainkan peran gelandang serang dengan baik. Ia tidak mampu mengalirkan bola untuk lini serang Roma. Sehingga Falque harus digantikan Francesco Totti saat pergantian babak.

Antonio Mirante Tampil Gemilang

Bologna harus berterima kasih kepada penjaga gawangnya pada laga ini. Mereka memang tampil bertahan yang menyulitkan Roma, namun hal itu akan sia-sia jika Mirante tidak menjaga gawangnya dengan baik pada laga tersebut. Kendati Roma kesulitan masuk ke kotak penalti Bologna, namun lawannya itu beberapa kali melancarkan ancaman. Roma berhasil melepaskan 14 kali percobaan menendang ke arah gawang. Bahkan, empat kali mengarah ke gawang.

Untungnya, empat tendangan yang mengarah ke gawang itu berhasil diatasi Mirante. Dua penyelamatannya yang paling gemilang adalah saat menepis tendangan jarak jauh Falque dan sepakan jarak dekat Mohamed Salah. Dua tendangan itu terjadi sebelum Bologna mencetak gol. Bayangkan jika Mirante tidak harus kebobolan melalui dua percobaan itu, mungkin Bologna akan lebih sulit menahan Roma.

Selain Mirante, Matteo Brighi bermain baik pada laga ini. Selain Mirante, ia menjadi pemain yang paling bertenaga pada pertandingan tersebut, terutama ketika membantu pertahanan. Brighi melakukan empat duel udara dan berhasil dimenangkan seluruhnya. Ia juga melakukan tiga intersepsi dan dua tekel bersih. Upayanya itu mempermudah para bek Bologna dan memberikan keamanan kepada Diawara yang banyak melepaskan umpan jauh selama laga tersebut.

foto: getty-images

Komentar